Heri Purnomo, Bapak Lele di Desa Temuwulan tak Andalkan Ijasah Sarjana, Tiap Hari Panen 1.000 – 1,200 Kg, Memperkerjakan 45 Orang
Jombang, layang.co – NAMA Heri Purnomo bagi warga Temuwulan dan sekitarnya di Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur adalah sama dengan menyebut Bapak Lele.
Betapa tidak, lelaki yang lahir 46 tahun lalu ini, menjadi pengusaha sukses budi daya ikan lele di desa tersebut.
Lebih sukses lagi selain mampu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga pribadinya, dia juga bisa menghidupi atau mempekerjakan 45 orang pekerja, dengan pendapatan Rp 4,5 juta per bulan, yang nota bene juga turut membantu mensejahterakan warga sekitar.
Untuk bisa mencapai keadaan sukses sebagai peternak ikan lele, bukan berbicara mudah. Prinsip belajar, bekerja, konsisten ia tanamkan dalam diri.
Perjuangan jungkir balik banting tulang, kerja keras berinisiatif berbagai usaha ia tempuh pasca lulus dari strata satu Fakultas Ekonomi Jurusan Managemen Universitas Islam Malang tahun 2000.
Memiliki motivasi jiwa wirausaha, terus membara. Ia pernah bermitra dengan pabrikan sepatu. Selama 9 tahun ia memperkerjakan orang menjahit sepatu di rumah, namun kolab seiring perubahan startegi persaingan usaha persepatuan, akiat belum mahirnya skill pekerja dan minimnya selisih jasa upah kerja.
Sebagai penanggungjawab keluarga, alternatif mencukupi kebutuhan ia tempuh sebagai lijo sayur mayur selama tiga tahun, mulai pukul 03 pagi belanja ke pasar kertosono, keliling menjajakan dagangan tapi pendapatan kurang mencukupi untuk keluarga.
Perubahan terjadi pada tahun 2011, ketika sang istri mengikuti test dan terpilih menjadi perangkat Desa Temuwulan. Mulai saat itu, ia beralih menjadi petani dengan manggarap lahan miliknya secara konvensional, menanam padi polowijo, akan tetapi pendapatan stagnan. Sehingga menyiasati dengan budidaya komoditas hortikultura sayur mayur, menurutnya kurang prospek.
Tahun 2018, diskusi dan inisiatif mencari peluang usaha ia lakukan bersama tokoh warga setempat yang kondisinya sama-sama terpuruk. Memperhatikan peluang usaha yang ada yakni memanfaatkan limbah telur ayam dari pabrik peternakan yang ada di wilayah Perak.
Secara otodidak ia menghimpun bahan, mengolah limba telur menjadi pakan lele alternatif. Sendiri memasarkan keliling ke peternak lele di wilayah Kecamatan Perak. Mengingat 60 – 70 persen operasional pembiayaan budi daya ikan lele bertumpu pada bakan pakan.
Seiring dengan itu, analisa jiwa usaha yang dimiliki berinspirasi untuk mencoba usaha budi daya ikan lele. Memanfaatkan lahan sawah yang ia miliki, ia mulai dengan membuka 5 kolam. Keuntungan mengalir seirama dengan proses pembelajaran, konsisten usaha, menjalankan mekanisme budi daya yang efektif dan efisien ia sempurnakan terus.
Luas lahan miliknya sekitar 2.800 meter persegi, dipetak-petak ukuran 3×7 meter, hingga menjadi 150 kolam. Dari kolam itu setiap hari bisa memanen 1.000 – 1.200 kg, dengan harga fluktuatif 18.000/kg. Atau setara pendapatan Rp 18 juta kotor per hari.
“Alhamdulillah dari hasil usaha ini kesejahterakan bisa kami dapatkan. Begitu pula pada pekerja, saya tanamkan prinsip, ini kolam milikmu, jadikan usaha ini sebagai mata pencaharian sehari-hari,” tukasnya.
Heri Purnomo beranalisa, potensi budi daya ikan tawar di Kabupaten Jombang sangat besar. Karena ketersediaan lahan cukup luas, bahan pakan alternatif maupun potensi lahan sangat besar.
10 tahun lalu limbah telur diambil orang dari Pasuruan, tetapi 5-6 tahun belakangan limbah ini menjadi boming di Jombang, sebagai andalan pakan ternak lele alternatif.
Dari hasil usaha ini, tiap bulan keluarga Heri Purnomo bisa memberi gaji guru ngaji dan santunan anak yatim piatu senilai Rp 100 ribu/orang. Selain itu, tiap dua kali dalam setahun bisa membagi sembako bagi ribuan warga sekitar wilayah Kecamatan Perak.
“Saat terpuruk, teman, suadara tak melihat kita, anak minta jajan ketika itu, saya rasakan dan saya carikan sambil menangis. Alhamdulillah…. saat ini atas limpahan rezeki dari Alloh, kita bisa hidup seperti ini,” ungkap Heri bersyukur, saat berdialog dengan awak media di lahan usahanya, Selasa (8/10/2024).
Untuk itu, ia memberi kesempatan bagi pihak siapapun untuk bermitra usaha, terutama generasi muda yang memiliki niatan usaha wiraswasta, untuk bersama belajar merajut masa depan menjadi usahawan mandiri, membuat lapangan kerja dan memberi manfaat bagi orang lain.
“Pasarnya sangat luas, ikan lele produk kami, dikirim ke Surabaya, Sidoarjo untuk konsumsi. Masa pemeliharaan ikan lele di kolam usia 2,5 hingga 3 bulan bisa dipanen,” jelas Heri.
Dia menjelaskan, kemitraan, bibit dari kita, teknis budi daya kami bina dan hasil produksi kita ambil,” ucapnya, yang tidak bersedia menyebut aset yang dia miliki dari usaha ini.
Selain mempunyai ratusan kolam, Heri Purnomo juga memiliki kelompok ternak ikan lele binaan. Menurutnya, dengan mengolah limbah telur peternak bisa mengemat biaya produksi ikan lele. (dan)