Yuuk… Kenali Gejala Tangan Nyeri dan Kesemutan  Bersama Dokter Spesialis Orthopedi RSUD Jombang

0
154
Dokter Spesialis Poli Ortopedi RSUD Jombang dr. Raden Taufan Mulyo Wibisono, Sp., OT. menyampaikan materi saat dialog dengan host Giannita Prayoga, Kamis (27/10/2022).

Yuuk… Kenali Gejala Tangan Nyeri dan Kesemutan  Bersama Dokter Spesialis Orthopedi RSUD Jombang

Jombang, layang.co – Dokter Spesialis Poli Ortopedi RSUD Jombang dr. Raden Taufan Mulyo Wibisono, Sp., OT., mengingatkan agar kita memaspadai timbulnya rasa kesemutan, rasa kebas hingga nyeri pada telapak tangan.  Apabila diabaikan akan timbul rasa lebih parah. Jenis penyakit ini termasuk penyakit Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dan berisiko kehilangan fungsi tangan.

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan jenis penyakit Cummulatif Trauma Disorders (CTD), atau kumpulan gejala yang disebabkan penghimpitan saraf medianus. Bagian yang paling sering terpengaruh adalah ibu jari, jari tengah, jari kelingking dan jari telunjuk. Jari-jari itu mengalami sensasi kesemutan, mati rasa, atau nyeri, rasa tertusuk, rasa geli, rasa terbakar bahkan nyaris terasa tersengat listrik.

Gejala biasanya akan berkembang secara perlahan ke seluruh jari tangan hingga sampai dipergelangan tangan. Gejala itu terasa pada telapak tangan, bukan pada punggung tangan. Rasa nyeri bertambah parah pada sore sampai malam hari, ketika menjelang istirahat, kata dokter Taufan.

Hal tersebut disampaikan Dokter Spesialis Ortopedi pada dialog program Humas RSUD Menyapa yang dipandu host Giannita Prayoga, yang mengambil tema: Carpal Tunnel Syndrome (CTS), pada Kamis (27/10/2022).

Topik bahasan itu disampaikan berkaitan dengan belakangan ini, kian tingginya kunjungan pasien penderita pada Poli Ortopedi RSUD Kabupaten Jombang, yang rata-rata 50 – 100 orang per hari. Keluhan pengunjung meliputi trauma patah tulang, peradangan sendi, nyeri pada pinggan dan nyeri di bagian telapak tangan.

Menurut dr Taufan, Alumnus Fakultas Kedokteran Univeritas Negeri Surakarta (UNS) ini, mayoritas penderita CTS dialami wanita, dengan perbandingan 3 perempuan 1 laki-laki, atau disebut (3:1). Usia penderita antara 40-60 tahun.

Disamping disebabkan pengaruh hormonal. Keluhan muncul akibat melakukan pekerjaan rutinitas berulang-ulang seperti memeras, ngulek, atau pekerja pengolah makanan, sebut dr Taufan.

Berdasarkan catatan medis, munculnya penyakit CTS sering dialami pekerja industri/pabrik, pekerja konstruksi berkaitan dengan jenis mesin bergetar, vibrator, gerindera, pekerja bangunan yang menjalankan mesin bor, atau alat penghancur batu dan lainnya.

Pekerja kantoran yang berhubungan dengan mengetik dikomputer dengan posisi tangan kurang pas juga bisa terkena CTS, karena terjadi hubungan ergodinamis, misalnya posisi tangan menekuk berlangsung berjam-jam.

Untuk mengecek kebenaran kondisi keluhan diatas, kita bisa melakukan  dengan cara menekan daerah pergelangan tangan di bawah telapak tangan, sekitar 30 detik untuk melihat gejala CTS. Dengan cara menekan pergelangan, rasa nyeri kesemutan dan kebas  bertambah parah atau tidak. Apabila benar CTS, maka perlu dilakukan pencegahan dini, dengan cara menghindari kegiatan yang berulang-ulang, tuturnya.

Upaya lain, bisa dibantu dengan mengenakan deker atau splin pada pergelangan tangan yang ada  rasa sakit. Deker atau splin untuk membuat pergelangan tangan tidak menekuk saat  istirahat, terutama pada saat posisi istirahat, tidur.

Upaya itu merupakan langkah awal, apabila masih terasa nyeri, agar tidak berkepanjangan berisiko  menimbulkan efek negatif, sebaiknya pasien dibawa ke Poli Ortopedi RSUD Jombang. Poli ini buka setiap hari kerja, Senin – Jum’at mulai pukul, 08.00 – 15.00 WIB.

Kondisi sakit CTS perlu diperiksakan pada ahlinya karena jenis yang ditimbulkan mirip-mirip dengan gejala diabetes, kolesterol, obesitas, akibat pola gaya hidup yang tidak sehat, stres, adanya riwayat keluarga atau cidera pada pergelangan tangan sebelumnya.

Dengan peralatan canggih memadai, Poli Ortopedi RSUD Jombang siap melayani hingga pasien terasa sehat normal kembali. Poli ini ditunjang tiga orang dokter spesialis, ada dokter Ivon, dokter Eva dan dokter Taufan.

“Kami siap melayani konsultasi maupun tindakan medis secara menyeluruh,” tukas dr Taufan Spesialis Ortopedi Alumnus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tahun 2020 ini.

Menurutnya, penyakit  CTS  termasuk jenis CTD yang paling cepat menimbulkan kelainan pada pekerja, berupa gangguan sensorik yang menyebabkan nyeri.

Carpal tunnel (terowongan karpal) terdapat dibagian sentral pergelangan tangan, dimana terowongan ini dikelilingui oleh tulang-tulang pergelangan tangan di bagian bawah dan jaringan (logamen) yang melintang diatasnya.

“Di dalam terowongan ini terdapat saraf median yang berfungsi untuk memberikan sensasi perasa atau sentuhan pada telapak ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan setengah jari manis,” jelasnya.

Dia menyarankan, bila merasakan gejala CTS yang ringan dan sedang segera tangani dengan cara menghindari penyebab dan menggunakan splint/brave/decker pada malam hari terutama saat tidur, bila tidak memiliki decker/brace, maka sebagai alternatif dapat menggunakan potongan kardus yang dipasang dipergelangan tangan, agar pergelangan tangan tidak tertekuk. Splint bertujuan untuk meminimalisasi gerakan yang dapat memicu penekanan saraf median, terutama gerakan menekuk pergelangan tangan ke arah dalam.

“Jika splint pergelangan tangan kurang efektif, dokter biasanya akan merekomendasikan pengobatan lain. Seperti, memberikan suntikan kortiksteroid atau tindakan operasi, tergantung tingkat keparahan penyakit CTS yang diderita pasien,” pungkasnya. (dan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here