
Waspadai TBC di Jombang Masih Ada
Jombang, layang.co – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang drg Budi Nugroho, melalui Kapala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Haryo Purwoko, SKM menyampaikan penyebaran penyakit Tuberculosis (TBC) sementara ini masih ada.
“Untuk itu, kita patut waspada, menghindari agar tidak tertular, dan yang sakit tetap rajin berobat secara konsisten minimal selama enam bulan. Gejala adanya TBC ditandai dengan batuk-batuk sekitar dua minggu lamanya,” kata Haryo.
Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang mencatat kasus TBC enam bulan terakhir (Juli) 2022 sebanyak 818 kasus, terdiri dari 467 orang penderita laki-laki dan 351 orang penderita perempuan. Jumlah ini relatif meningkat dibanding rekam medis tahun 2021 sebanyak 1.245 temuan kasus.
Peningkatan kasus, dipicu oleh hasil sinergisitas lintas sektoral adanya layanan unit-unit kesehatan yang kian berkembang belakangan ini. Sinergi itu diantaranya, memperoleh data dari Rumah Sakit Swasta, Klinik Kesehatan, Tempat Praktek Dokter Mandiri, Komunitas temuan/laporan kader TBC di desa-desa.
“Kerja sama ini bisa ungkap kasus. Membuat kita semakin cepat melakukan pengobatan. Berarti akan semakin cepat pula upaya pemberantasan di lingkup Kabupaten Jombang,” papar Haryo Purwoko didampingi Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Lukman Taufik, Senin (25/7/2022) di ruang kerjanya.
Menurut Haryo, pendataan kasus di Kabupaten Jombang pada tahun 2021 ditargetkan 2.517 kasus, namun tercapai 60 persen, dikarenakan wabah Covid-19. Upaya keberhasilan pengobatan mencapai 87 persen. Terutama pada penderita kategaori TBC biasa, dalam durasi 6-8 bulan, berobat secara intensif.
“Kesembuhan belum maksimal sekitar 17 persen dikarena kategori penderita TBC resisten. Penderita kategori resisten butuh durasi pengobatan 9-11 bulan. Pola pengobatan diberikan secara gratis. Untuk mempercepat penyembuhan maka kita perlu menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), bebas rokok,” tutur Haryo.
Monitoring penderita TBC di Jombang, tambah Haryo sejauh ini hanya konsentrasi pada jenis TBC Paru-paru sedangkan jenis TBC lainnya seperti TBC kelenjar dan jenis TBC lainnya belum terakomodasi, sebab jenis obat yang diberikan gratis hanya untuk TBC paru. (dan)