Kenali Sejak Dini Tanda Gawat Darurat pada Anak Sakit, Segera Bawa ke IGD RSUD Jombang Jikalau Muncul Gejala Ini
Jombang, layang.co – Direktur RSUD Jombang dr Pudji Umbaran, MKP melalui Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) yaitu dr Ahmad Mahfur, Sp.A mengingatkan, setiap orang tua untuk mengenali sejak dini tanda-tanda gawat darurat pada anak sakit.
Orang tua tidak usah panik, tapi jangan diam saja, tetaplah bergerak melakukan tindakkan pertolongan pertama. Apabila tidak ada perubahan segeralah hubungi tenaga medis atau bawa ke IGD untuk mendapatkan tindakkan medis yang tepat.
“IGD Spesialis Anak RSUD Jombang siap memberikan layanan maksimal ditunjang enam tenaga medis handal spesialis anak, dengan peralatan lengkap canggih,” demikian dr Ahmad Mahfur, Sp.A menyampaikan pada moment “Humas RSUD Menyapa….” yang dipandu Gionnita Prayogo dikawal Kasubbag Humas RSUD, Risqy Oktafitriyanti, AmD.Keb, pada Kamis (13/11/2025).
dr Ahmad Mahfur, Sp.A menyampaikan, jikalau tidak waspada gejala yang ditimbulkan bisa mengganggu fungsi organ tubuh anak, seperti kecacatan. Kalau tidak ditangani secara cepat, bisa mengancam nyawa anak, kematian.
Untuk itu, bisa dihindari, dengan cara mengenal gejala yang muncul pada anak bayi atau balita. Mengapa, karena kondisi sakit pada anak perubahannya bisa cepat. Misalnya, kena panas 40 derajat, anak bisa kejang-kejang, sesak nafas maupun dampak lainnya.
Ahmad Mahfur, alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tahun 2006 ini menyampaikan tanda-tanda umum gawat darurat pada anak, diantaranya.
Ini Tanda-tandanya
Pertama, anak tidak bisa minum. Maksudnya, dikasih minum menolak, ini pertanda kondisi melemah. Kedua, anak muntah terus menerus sehingga menimbulkan dehidrasi.
Ketiga, kejang-kejang sekitar lima menit, dan berulang-ulang. Keempat, penurunan kesadaran. Misalnya, anaknya pingin tidur terus. Kalau sudah tidur susah dibangunkan, anak kelihatan lemas, tidak respon dengan lingkungan sekitar.
“Dia (anak) memandang tapi pandangannya kosong. Nah, ini sudah terjadi penurunan kesadaran. Dari tanda-tanda ini, yang paling berat adalah koma. Apabila anak sakit sudah kondisi demikian, segera bawa ke IGD,” saran Kepala IGD RSUD ini.
Dokter Spesialis alumnus FK Unair tahun 2016 ini juga menyampaikan kondisi spesifik sering terjadi pada anak balita sakit. Diantaranya batuk. Yaitu batuk disertai nafas berat, tarikan dinding dada, nafasnya ngos-ngosan, nafasnya cepat. Batuk ini bisa mengakibatkan anak gagal nafas.
“Jika demikian, ini bukan batuk biasa, tapi batuk ada sesaknya, segera bawa ke IGD,” tandasnya.
Gejala umum lainnya demam. Panas tinggi, khususnya untuk bayi kurang dari 3 bulan, maka perlu hati-hati, segera butuh penanganan medis.
Ini tindakkan orang tua
Menjawab pertanyaan apa yang harus dilakukan orang tua sebelum anak di bawah ke IGD. Dokters spesialis anak yang sudah bertugas di IGD RSUD Jombang sembilan tahun ini menyarankan, orang tua jangan panik.
Apabila anak kejang, tidurkan anak pada posisi datar tanpa bantal di kepala, dimiringkan badannya, dilonggarkan bajunya, jangan dikasih minum.
Kalau ada anak sesak nafas, pertolongan pertama di rumah, melakukan posisi anak setengah duduk, ini sangat membantu, baju jangan terlalu longgar, jangan dikasih minum.
Kalau anak panas, maka perlu dilakukan kompres dengan air biasa. Tidak hanya kompres di kepala tetapi kompres diseluruh tubuh, seperti mandi seka.
“Sedangkan jika anak tidak sadar. Jangan sekali-kali dikasih minum, tetapi lakukan tindakkan seperti tersebut diatas,” tuturnya.
Selanjutnya, saran dokter spesialis ini, anak bisa dibawa ke IGD RSUD Jombang. Fasilitas IGD anak sangat memadai, ditunjang 6 doker spesialis, peralatan canggih, laboratorium radiologi sudah ada.
“Anak datang menangis, pulang riang gembira tersenyum ceria, orang tua gembira karena anaknya sudah sembuh total,” papar dokter yang sudah bertugas sembilan tahun ini.
IGD RSUD buka 24 jam, sedangkan layanan di Poli Anak, mulai pukul 07.30 – 14.30 Senin sampai hari Jum’at, diawali proses pendaftaran hingga layanan selesai.
IGD RSUD Jombang juga memberikan layanan antar jemput pasien, fasilitas ruangan ramah anak. Tenaga medis memberikan layanan dengan empati, urainya. (dan)














