SMAN 3 Jombang dan SMKN Kudu Jadi Pilot Project Masuk Sekolah Tatap Muka Terbatas Menuju New Normal  

0
519
Bupati Jombang Hj Mudnjidah Wahab Didampingi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Memberikan Penjelasan tentang Mekanisme Masuk Sekolah Tatap Muka, Kamis (13/8).

SMAN 3 Jombang dan SMKN Kudu Jadi Pilot Project Masuk Sekolah Tatap Muka Terbatas Menuju New Normal  

Jombang, layang.co – Pemerintah Kabupaten Jombang bersama Kepala Cabang Dinas Provinsi Jawa Timur Wilayah Kerja Kabupaten Jombang dan Kepala Sekolah SMA-SMK Negeri, hari Kamis (13/8) siang menggelar diskusi teknis mekanisme uji coba Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka pendidikan terbatas di wilayah Kabupaten Jombang,

Hadir dalam pembahasan tersebut Bupati Jombang Hj MudnjidaH Wahab,  Kepala UPT Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Trisilo Budi Prasetyo,  segenap OPD terkait dan jajaran  kepala sekolah SMA/SMK Neger-swasta, bertempat di Ruang Swagata Pendopo Jombang.

Usai memimpin rapat kepada awak media Bupati  menyampaikan, karena masih dalam suasana pandemi Covid-19 proses pembelajaran tatap muka akan dimulai dari berangkat menuju sekolah, saat berada di sekolah dan pulang ke rumah, semua harus sesuai protokol kesehatan.

“Bersama-sama kita rapatkan mengenai persiapan akan membuka sekolah tatap muka di tingkat SMA/SMK baik negeri maupun swasta di Jombang. Pembahasan penting juga mengenai mulai dari mereka berangkat ke sekolah, waktu di sekolah, dan kembali pulang ke rumah, semua harus menggunakan protocol kesehatan,” ucap Bupati Jombang.

Menurut Bupati ada sembilan persyaratan yang wajib dipenuhi siswa, tidak hanya himbauan memakai masker dan cuci tangan, melainkan para siswa berangkat sekolah dan pulang dari sekolah dianjurkan langsung menuju ke rumah tidak mampir kemana-mana.

Ditempat sama Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kerja Kabupaten Jombang, Trisilo Budi Prasetyo mengatakan, aturannya pada sekolah saat pandemi Covid-19, ada sembilan persyaratan yang wajib dipenuhi siswa untuk berangkat ke sekolah, salah satunya seperti menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak.

“Pada proses pembelajaran ini ada yang namanya Tim Gugus Covid-19, terdiri dari UKS. Kita akan budayakan UKS tersebut, OSIS dan Pramuka,” ungkapnya

Lanjut Trisilo, pada tanggal 18 Agustus rencana akan dimulai, namun karena Jombang masih berada di zona orange, sesuai dengan aturan dari Gubernur Jawa Timur yang boleh masuk hanya 25 persen.

Artinya, satu kelas itu hanya terdiri 9-10 orang dan lainnya belajar dari rumah lewat Daring (Dalam Jaringan), dan yang di rumah bisa melihat rekan mereka belajar di kelas. Dimana nanti akah disediakan layar penghubung, urainya.

Tahap pertama SMA Negeri 3  Jombang dan SMK Negeri Kudu Jombang yang akan menjalankan uji coba. Sedangkan untuk penambahan sekolah lainnya menunggu evaluasi terlebih dahulu selama dua minggu. Apabila hasilnya baik dan disetujui oleh Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19, maka akan berlakukan bagi sekolah lain, tambah Trisilo Budi Prasetyo.

Sedangkan mengenai kurikulum era Covid-19, menurutnya sudah disampaikan ke sekolah. sekolah. Berdasarkan kebijakan Kemendikbud elaksanaan Kurikulum era Covid-19, imbuhnya. (NS)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here