Ning Ema Anggota DPR: Panen Semangka di Watudakon, Kesamben Jombang, Janjikan Benih Gratis
Jombang, layang.co – Seoarang Anggota DPR Pusat putri daerah Jombang Ema Ummiyatul Chusnah, hari Sabtu (4/7/2020) memanen buah semangka di lahan milik petani di Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.
Selain memetik, dia berjanji akan memberikan bantuan benih unggul tanaman hortikultura, khususnya buah semangka untuk tahun depan. Program tersebut berasal dari Kementrian Pertanian.
“Alhamdulillah hasil panen buah semangka sangat bagus, rasanya manis, ukuran buahnya bagus dan harganya, dibeli tengkulak cukup memuaskan bagi petani,” katanya disamping kesibukan tenaga tani yang sedang memanen.
Dia juga merasa senang karane para petani tidak terpengaruh dengan pandemi Covid-19. “Alhamdulillah…… petani tidak terpengaruh pandemi Covid-19, tetap semangkat menanam, dan hasilnya terbeli dengan baik,” urainya disela turut dan menyaksikan panen buah warna kuning semangka jenis inul maduri.
Anggota DPRI Komisi IV yang membidangi Pertanian, Kelautan, Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini menyambut baik dan bersyukur adanya peningkatan hasil usaha tani dimaksud. Bahkan pada kesempatan itu, dia sempat mencicipi secara langsung buah yang ia petik, sembari membeli dua kranjang untuk oleh-oleh.
“Luar biasa, buahnya manis. Saya beli, akan saya haturkan ke ibu, biar turut merasakan buah semangka dari Watudakon,” tukasnya. Hadir menyaksikan panen tersebut Camat Kesamben Agus Santoso, S.Sos., Kades Watudakon, dan Kades Kesamben serta sejumlah warga tani setempat.
Memperhatikan hal tersebut, Ning Ema, anggota DPR yang diusung PPP Dapil Jatim VIII Kabupaten Jombang, Kota/Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Nganjuk, Kota/Kabupaten Madiun ini akan menyuport petani hortikultura di Desa Watudakon, khususnya buah semangka. Dia akan membantu benih secara gratis tahun depan, guna mengurangi biaya pruduksi.
Pemberian bantuan akan dilewatkan melalui Dinas Pertanian setempat secara gratis. Gapoktan diminta mendata nama Petani Calon Lahan (PCL), atau petani penggarap. Dinas Pertanian akan melalukan verifikasi, berapa kebutuhannya, nanti akan disiapkan benihnya, papar dia menjawab mekanisme bantuan.
Petani biasanya membeli benih semangka seharga Rp 125 ribu hingga Rp 150 ribu per sacet isi sekitar 100 biji, sedangkan kebutuhan benih per boto seratus sekitar 2-3 sacet/cepet, berarti untuk satu hektar biaya beli benih/bibit bisa mencapai Rp 2,5 juta.
Sebelum ikut memanen, dalam perbincangan nyantai Ning Ema putri Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab ini juga berjanji akan memberikan sarana pendukung pertanian berupa mesin traktor kepada Kades Watudakon Suharto, S.Sos, ST, dan Aris Kades Kesamben. “Dibuatkan proposal, dan nanti akan kami perhatikan,” janjinya.
Petani buah semangka tahun 2020 di Desa Watudakon ini kata Ketua Gapoktan Suradi, bisa meneguk keberuntungan cukup bagus pada musim panen akhir Juni-awal Juli ini. Peningakatan karena daerah lain tidak ada panenanya. Disamping kerja keras petani, bisa memelihara tanaman dari cuaca panan, serangan hama tikus.
Diungkapkan Suradi, harga jual buah semangka di wilayah Watudakon dihargai tengkulak sekitar Rp 8 juta – Rp 10 juta per boto seratus, sehingga pada luasan satu hektar bisa mencapai Rp 56 juta hingga Rp 70 juta. Biaya garap per boto seratus bisa menghabiskan anggaran sekitar Rp 2 juta – Rp 3 juta.
“Alhamdulillah panen saat ini lumayan bagus hasilnya. Ini rezeki bagi petani. Padahal awal tanam panik, khawatir tidak ada yang beli, menjelang puasa, musim wabah Covid-19. Tapi sekarang, rezeki yang panen belakangan,” ungkap Suradi, sembari menguraikan panen bulan akhir Mei dan awal Juni lebih murah. (dan)