Kondisi Bangunan yang Roboh di SDN Dukuhklopo, Peterongan Jombang
Ruang Kelas SDN Dukuhklopo Peterongan Jombang Ambruk Karena Faktor Usia, Tak Ada Korban Jiwa
Jombang, layang.co – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang Agus Purnomo, SH, M.Si menyerukan kepada pihak sekolah untuk mengevaluasi dan melihat fakta terhadap kondisi gedung sekolah di lingkup kerjanya, untuk selanjutnya melaporkan kepada Dikbud, guna mendapat tindak lanjut dan mengantisipasi adanya korban jiwa.
“Saya sudah membuat surat edaran terkait menyikapi musim hujan yang akan datang. Disamping minta Kepala Sekolah melihat kondisi bangunannya, dan adanya pohon-pohon yang ada sekitarnya, yang tampak membahayakan untuk dipotong dan bangunan yang membahayakan agar tidak ditempati serta segera di robohkan,” tukas Agus Purnomo, Senin (11/12) kemarin menanggapi ambruk sebuah gedung sekolah di Jombang.
Hal tersebut dikatakan Agus menjawab wartawan menyusul sebuah ruang kelas di salah satu ruang belajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timnur ambruk. Ambruknya bangunan ini diduga akibat kondisi bangunan yang sudah rapuh dan berusia tua. Beruntung saat kejadian tidak ada siswa yang berada di sekitar lokasi.
Ambruknya ruang kelas ini menyebabkan siswa harus belajar di Mushola dan ruang Perpustakaan dalam lingkup sekolah. Menurut Agus Purnomo, SH, M.Si, ruang kelas SDN Dukuhklopo inikah sudah di merger, jadi ruang itu memang sudah tidak dipakai sejak dua tahun lalu. Gedung sekolah tersebut merupakan bangunan lama, yang pembangunan masuk dalam program sekolah Inpres Tahun 1980an, namun sudah dilakukan renovasi, tetapi seiring waktu, sehingga kondisinya memang sudah lapuk.
Beginilah kondisi ruang kelas yang roboh akibat kondisi atap lapuk dan berusia tua. Satu ruang Sekolah Dasar Negeri Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur ini porak poranda dan hancur setelah ambruk minggu siang. Seluruh atap bangunan hancur dan sebagian tembok penahan juga ambruk.
Karena kondisi kerusakan yang memprihatinkan pihak sekolah sudah tidak menggunakannya ruang kelas ini untuk aktifitas belajar. Tanpa ada yang tahu tiba-tiba bangunan yang sudah dikosongkan ini ambruk. Memperhatikan bahan kayu yang telah ambruk, kondisinya sudah lapuk. Kayu yang rontok langsung patah tidak terbentuk, meski demikian tidak menimbulkan korban jiwa. Kepala Sekolah mengambil tindakan menugaskan pekerja untuk melakukan pembersihan seperlunya.
Akibat ambruknya satu ruang kelas ini, dua ruang kelas yakni kelas dua dan kelas lima yang berdampingannya kelasnya terpaksa dipindahkan. Puluhan siswa terpaksa di pindahkan menempati ruang Perpustakaan dan Mushola milik sekolah. Karena dikhawatirkan ruang yang bersebelahan bisa mengganggu belajar siswa.
Trimiati, Kepala Sekolah menjelaskan, ruang sekolah yang ambruk tidak ditempati karena sudah rusak, sebagian sebelumnya sudah rontok, mulai plafon, dan rangka kayu hampir ambruk.
“Sudah saya kosongkan takut lalulalang anak anak ada yang cidera, makanya sudah dua minggu lalu saya kosongkan. Besok saya tata bergantian kelasnya untuk menghindari bahaya bagi anak didik,” jelas Trimiati.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudataan Kabupaten Jombang yang meninjau lokasi meminta di musim penghujan ini ruang kelas yang kondisinya rusak untuk untuk dikosongkan. Sehingga tidak menjadikan bahaya bagi siswa dan guru yang mengajar.
Sudah kami instruksikan, pihak sekolah berjanji jika proses pembersihan ruangan ini selesai, seluruh siswa akan di masukan kembali ke ruang kelas masing-masing. Pihak pengelola berharap segera ada perbaikan agar ruang belajar bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran, pungkas Agus Purnomo. (ab/dan)