Kabid Pengelola Sampah: Problem Sampah di Jombang Bisa Kalahkan Isu Infrastruktur

0
531
Tumpukan Sampah di Belakang Kantor PUPR Jombang

Kabid Pengelola Sampah: Problem Sampah di Jombang Bisa Kalahkan Isu Infrastruktur

Jombang, layang.co – Kepala Bidang Pengelolahan Sampah dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang Ainur Rofiq mengatakan isu sampah merupakan permasalahan besar, bahkan bisa kalahkan isu insfrastruktur.

Demikian yang disampaikan ketika diminta konfirmasinya terkait dengan tumpukan dan berserakan sampah di tepi jalan kawasan Dusun Sumber, tepatnya lokasi di belakang Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang  (PURP) Senin, (2/3/2020).

Di lokasi itu, bukan tempat pembuangan sampah, namun adanya sampah dilokasi itu menjadi tidak elok. Selain menganggu pengguna jalan lantaran menimbulkan aroma busuk juga meresahkan warga sekitar, terutama petani pemilik lahan di tempat itu, kadang sampah meluber ke lahan sawah.

Sejauh ini belum sampai menimbulkan penyakit, akan tetapi berjalan dengan waktu apabila dibiarkan akan mengundang binatang liar dan lalat pembawa virus.

Fuad, Kepala Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto  mendapat keluhan warga. Mereka yang berdomisili tidak jauh dari tempat itu mengaku sangat resah, karena yang membuang sampah di wilayah itu  bukan hanya warga Sumbermulyo saja. Perilaku ini dikarenakan belum dibangun TPS (Tempat Pembuangan Sampah) dan tangki sampah di sekitar tempat warga.

“Pihak Desa bersama Masyarakat, sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang, untuk minta disediakan  atau dibangunkan TPS berupa tangki bak sampah di Tanah Kas Desa (TKD) Sumbermulyo. Lahan sudah siap, didekat lokasi tersebut,” kata Kades Fuad.

Ditemui secara terpisah Ainur Rofiq mengaku sudah mendapat pengaduan masyarakat. Pihaknya sudah melakukan koordinasi. Menurutnya untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Jombang tidak bisa sendiri, melainkan butuh ada koordinasi lintas sektoral OPD, terutama dari Bappeda, untuk bisa menambah anggaran.

“Kemarin, Forum OPD sudah lakukan koordinasi terkait laporan itu, juga dihadiri Bapeda. Semoga dari Bapeda ada tambahan anggaran untuk hal itu. Moga segera bisa lakukan tindak lanjut karena  memang kurang sedap kalau dilihat, merupakan jalur menuju kota Jombang dari Peterongan dan Jogoroto,” jelasnya.

Katergantungan dengan Bappeda, kata Ainur Rofiq kaena di Kabupaten Jombang  belum ada Green Desain  pengelolaan sampah secara menyeluruh, mulai dari masyarakat desa sampai ke perkotaan dan TPA, dari hulu sampai hilir belum berjalan semua.

“Sebab  isu sampah merupakan isu besar, bahkan bisa kalahkan isu tentang insfrastruktur. Hari Selasa (3/3/2020) kita akan lakukan pembahasan terkait problem sampah ini,” katanya.

Jombang, tambah Ainur Rofiq, sebenarnya sudah punya kebijakan strategis rencana daerah terhadap pengurangan dan penanganan sampah, kalau pengurangan hampir 30% harus tercapai, kalau penanganan pencapaiannya harus sampai 70%.

“Di Kabupaten Jombang, sampah yang dihasilkan per hari  sekitar  500 ton dan yang masuk TPA hanya kisaran 100 ton. Sisa lainnya masih belum terurus, kita masih membuat konsep, kalau berbicara penanganan sampah bukan hanya di DLH saja, karena pada prinsipnya mulai dari OPD sampai masyarakat semuanya menjadi penghasil sampah. Inilah ke depan yang akan kita rumuskan” pungkas Ainur Rofiq. (dan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here