Lokasi Tirta Wisata Butuh Inisiator…………..Educasi yang Menghibur
Lokasi Wisata yang terletak cukup strategis ini sesungguh bisa menjadi pilihan bagi masyarakat Jombang. Betapa tidak. Karena mudah dijangkau. Dengan kendaraan pribadi langsung bisa masuk di lokasi. Dengan angkot pun bisa, karena kendaraan umum menuju keluar – masuk terminal Kepuhsari selalu melintas di ruas jalan ini.
Tempat Wisata ini terletak di selatan jalan provinsi jalur Peterongan – Jombang ini juga bisa lanjut atau menyeberang jalan ke sebelah utara masuk ke lokasi wisata Kebunratu.
Namun sayang, meski mudah dijangkau, lokasi ini belum menjadi jujukan warga masyarakat Jombang. Ditempat ini butuh inisiatif agar menjadi pilihan tujuan rekreasi.
Sepanjang hari, baik hari libur biasa seperti hari Minggu maupun hari liburan panjang bagi anak sekolah, di lokasi ini tidak ada kegiatan yang menghibur.
Sekilas manakala kita melintas lokasi ini hanya terkesan tanah pekarangan milik pribadi, yang dibiarkan. Seakan kebun milik orang kaya, dengan batas tanah dipagar biar lebih aman.
Sesungguhnya ornamen tanda sebagai tempat tujuan wisata sudah mulai terlihat. Di antaranya ada gapura, miniatur ringin conthong, pesawat terbang teronggok, namun cat pesawat tempur mulai pudar.
Warung kopi tampil alami seadanya tanpa ada polesan, kombinasi warna agar terkesan bersih, bersahaja bagi konsumen supaya betah sembari nunggu istri ngantar putra-putrinya keliling menikmati potensi di dalam kompleks Tirta Wisata.
Untuk menarik Tirta Wisata menjadi tujuan wisata butuh altenatif. Butuh inisiator yang memiliki kemampuan olah potensi. Lokasi ini idealnya sebagai tempat wisata educasi bagi anak-anak. Untuk orang dewasa, mungkin pengembangan kolam renang yang ideal ukurannya dan lapangan tenis yang ada, bisa dioptimalkan.
Cak Lan, penjaga parkir di lokasi itu berimajinasi, pengembangan variatif untuk menghibur pengunjung anak-anak, perlu dibangun kebun binatang mini dengan kelompok hewan yang herbifora. Biaya pemeliharan hewan murah dan tidak membayakan bagi pengunjung.
“Ada beberapa orang yang siap menyewa lokasi ini, untuk lomba pameran burung. Saat begitu bisa dikenalkan kepada anak-anak terhadap beragam jenis burung,” paparnya.
Karang Taruna Desa Keplaksari siap diajak kerja sama secara optimal. Menurut Cak lan, sejauh ini ada kesan pemuda disekitar Tirta Wisata kurang kondusif untuk mendukung aktifitas Tirta Wisata.
Akan tetapi, belakangan ini sudah berubah. Bahkan, beberapa kali Karang Taruna menambah/mengisi populasi ikan, kemudian membuat lomba pancing. Hasilnya, diputar untuk kemajuan organisasi Karang Taruna Desa.
Masih banyak potensi yang bisa dioptimalkan di area Tirta Wisata ini. Misalnya di tepi area, bisa manfaatkan untuk jalur kereta kelinci. Danau yang ada selain untuk lomba pancing, juga bisa untuk perahu berdayung. Penambahan jenis ikan tawar pun bisa untuk menarik minat anak-anak.
Sungguh, eman, kalau ada panggung yang sudah siap namun tidak ada acara yang menghibur. Mungkin juga perlu inisiatif bikin MoU dengan penghibur seniman, pegiat budaya. Untuk memanfaatkan potensi ini memang tidak bisa mendiri, akan tetapi, butuh stakeholder atau leading sektor yang berindak sebagai komando, sebagai peramu acara dan pemburu tim pengisi acara.
Simpul inisiator tetap ada di Disporapar, namun patut disadari, juga tidak bisa berjalan sendiri, harus lintas sektor, kerja sama saling mendukung, baik dari OPD maupun dari lintas masyarakat. (dan)