Gubernur Khofifah: Angka Kematian Bayi Balita di Jombang Masih Tinggi Urutan Kelima se-Jatim

0
590
Gubernur Ketika Menyampaikan Sambutan di Bulaga Jombang, Rabu (19/2/2020)

Gubernur Khofifah: Angka Kematian Bayi Balita di Jombang Masih Tinggi Urutan Kelima se-Jatim

Jombang, layang.co – Salah satu Pekerjaan Rumah (PR) bagi Pemerintah Kabupaten Jombang, Kepala Dinas Kesehatan untuk menjaga dan menekan angka kematian Bayi Balita di Kabupaten Jombang, yang saat ini menduduki urutan ke lima, se-Jawa Timur.

“Mohon diperhatikan, untuk Kepala Dinas Kesehatan, PR bagi Jombang, harus memperhatikan penyebab tingginya kematian Bayi Balita yang masih tinggi, urutan kelima se Jawa Timur,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifa Indar Parawansa di Jombang, Rabu (19/2/2020).

Hal tersebut disampaikan Gubernur Khofifah sembari minta penjelasa istri Radi Wijaya  Kades Sukorejo, Kecamatan Perak dalam rangkaian acara Bulaga (Bupati Melayani Warga). Meski tidak merinci berapa besar angka kematian Bayi Balita, Gubenur minta PKK untuk menyerukan sosialisasi perlunya memberikan asupan gizi yang cukup bagi ibu hamil menyusui.

Saya minta, ibu menyampaikan bagaimana cara Ibu PKK melakukan sosialisasi stunting, kepada masyarakat, baik diluar Posyandu maupun saat Posyandu. Termasuk menyampaikan kepada bapak-bapak para suami, agar ikut memahami apa dan bagaimana itu stunting.

Stunting, kata Gubenur, adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Hal ini terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.

“Ibu-ibu, jangan lupa ya, setiap bulan periksakan kesehatan kandungan ke dokter atau ke bidan desa secara rutin sebulan sekali. Jangan  kita lengah masalah kesehatan, masalah kondisi kandungan ibu,” tukas Ibu Ketua PKK Desa Sukorejo, disambut baik oleh Gubernur.

Bu Kades menguraikan setiap tanggal 15 bulan berjalan PKK melakukan kegiatan Posyandu di Balai Desa, menyampaikan perihal masalah kesehatan keluarga.  Menyerukan kepada masyarakat untuk datang ke Puskesmas.  Gubernur juga minta ibu-ibu  mengajak para suami untuk Siaga (Siap Antar Jaga) saat ibu hamil 8 bulan.

“Memperhatikan tingginya angka kematian Bayi Balita di Jombang saya minta keluarga Pasangan Usia Subur (PUS) untuk saling memberikan penguatan kepada sang istri atau suami, jangan sampai terlambat mengambil tindakan, terhadap kondisi ibu hamil,” tutur Gubernur.

“Saya ucapkan terima kasih,  dan selamat atas kolaborasi, antar lintas OPD (pemerintah Desa dan pemerintah daerah kabupaten) atas sinergisitas saling menguatkan kerja sama ini dalam Bulaga ini. Kegiatan ini patut dicontoh oleh daerah Kabupaten/Kota lain di Jawa Timur,” pungkas Gubernur.

Gambar Kondisi Anak karena Stunting

Mengutip pendapat dr. Inggriani Tobarasi, SpA, M.kes, Dokter Spesialis Anak RS Awal Bros A.Yani, Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Umumnya disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Faktor lingkungan yang berperan dalam menyebabkan perawakan pendek antara lain status gizi ibu, tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori, pola pemberian makan kepada anak, kebersihan lingkungan, dan angka kejadian infeksi di awal kehidupan seorang anak. Selain faktor lingkungan, juga dapat disebabkan oleh faktor genetik dan hormonal. Akan tetapi, sebagian besar perawakan pendek disebabkan oleh malnutrisi.

Gejala stunting jangka pendek meliputi hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, perkembangan otak yang tidak maksimal yang dapat mempengaruhi kemampuan mental dan belajar tidak maksimal, serta prestasi belajar yang buruk. Sedangkan gejala jangka panjang meliputi obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan osteoporosis. (dan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here