Waspadalah, Sering Kecelakaan di Tol JOMO dalam Tahun 2019 Tercatat 179 Kejadian Merenggut 4 Nyawa
Jombang, layang.co – Wapadalah. Inilah kata peringatan yang patut di perhatikan oleh pengguna jalan tol yang melintas di ruas Jombang-Mojokerto (JOMO). Pada ruas jalan bebas hambatan sepanjang 40,5 KM ini ternyata sering terjadi kecelakaan. Dalam tahun 2019 tercatat 179 kali kejadian, merenggut 4 korban nyawa.
Kondisi ini cukup memprihatinkan. Seyogjanya jalan bebas hambatan ini yang dibangun dengan dana sangat besar ini, memberikan kenyamanan bagi kendaraan yang menggunakannya. Akan tetapi justru sering terjadi kecelakaan, bahkan merenggut nyawa 4 orang.
Menurut Deni Hardani Kepala Departemen Operasional Pemeliharaan dan Public Relation, PT Astra Infra Toli Road Jomo, Selasa (24/12/2019) banyaknya kecelakaan ini disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya, pengemudi ngantuk, kondisi ban pecah karena keadaan ban sudah gundul batiknya, dan kekurang hati-hatian selama menempuh perjalanan, tidak fokus.
“Penyebab bukan karena insfrastruktur, tetapi human error, dan ban pecah karena kondisi, selain itu kendaraan dipacu dengan kecepatan melebihi ketentuan di ruas jalan tol, maksimal 60 – 100 KM/Jam, namun kenyataan pengendara yang melintas melebihi dari ketentuan itu. Akibatnya, pengemudi tidak bisa mengendalikan kemudi,” tukas Deni.
Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun 2018 lalu, sebanyak 80 kali dan menelan dua korban meninggal dunia. Rata-rata diawali kecelakaan tunggal, kemudian diikuti kendaraan dibelakangnya. Kendaraan yang sering kecelakaan jenis non bus, mobil keluarga. Kejadian tersebar, bukan pada kawasan tertentu.
Upaya pengelola untuk menekan tingginya kejadian, pihak pengelola telah melakukan langkah-riil, diantaranya menambah rambu-rambu, meningkatkan personil patroli, membangun titik kejut untuk mengagetkan reflek pengemudi. Selain itu juga membangun beberapa rambu VMS (Variable Massag Sainc), untuk mengetahui informasi keadan di depannya, agar bisa mengambil sikap.
Untuk itu pengemudi diminta fokus dan hati-hati, apalagi suasana liburan Natal dan Tahun Baru 2020 trafic meningkat. Yang mana rata-rata pada hari biasa, tercatat 26.000 kendaraan per hari, mulai 24 Desember terjadi peningkatan hingga 60.000 frewensi trafic kendaraan.
“Meski demikian, semua lajur lancar, tidak ada kemacetan, tidak ada penumpukan baik di Gate Tol Bandarkedungmulyo, maupun GT Gedek. Kami himbau, apabila pengemudi kurang fokus lebih baik beristirahat di rest area yang sudah disiapkan,” pungkas Deni. (dan)