Lakukan Diversifikasi Pangan untuk Mencukupi Kalori dan Jaga Kesehatan Tubuh

0
447

Caption Foto : Safril Yudhi P, Kasi Konsumsi Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang

Lakukan Diversifikasi Pangan untuk Mencukupi Kalori dan Jaga Kesehatan Tubuh

Jombang, layang.co – Kepala Seksi Konsumsi Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang mengatakan untuk memenuhi asupan konsumi gizi dan mencukupi kebutuhan kalori  dalam tubuh maka perlu dilakukan diversifikasi pangan potensial.

Yakni dengan melakukan alternatif memilih menu konsumsi pangan non beras non tepung. Akan tetapi, harus tetap memperhatikan terpenuhinya asupan gizi, agar kesehatan tetap terjaga  dan kebutuhan kalori dalam tubuh tercukupi. Pilihan diversifikasi pangan ini, terutama untuk menyiasati tingkah anak-anak yang belakangan cenderung menyukai menu kuliner modern berbahan non beras.

“Alhamdulillah, kecukupan asupan konsumsi pangan untuk warga Kabupaten Jombang sejauh ini sudah tepat, mencapai 88,56 % pola konsumsi pangan harapan. Tetapi asupan warga Jombang masih di bawah tingkat asupan pangan nasional sebesar 92 %,” ungkap Syafril Yudhi P Kepala Seksi Konsumsi Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang, belum lama ini kepada layang.co.

Lebih lanjut Syafril menjelaskan pola asupan konsumsi pangan untuk kecukupan gizi warga Jombang, sejauh ini didominasi konsumsi protein dari nabati, sumber protein yakni berupa tahu tempe. Dan tetap konsumsi beras sebagai sumber karbohidrat utama.

Untuk memperbaiki pola konsumsi, setidaknya dengan beralih ke protein hewani. Ini pun tidak melulu daging sapi, atau daging ayam. Tetapi boleh sumber protein hasil perikanan. Berupa ikan lele, ikan mujaer, ikan patin, ikan laut dan sejenisnya. Hasil perikanan darat air tawar maupun air laut, protein dan kalorinya sangat baik. Baik untuk menjaga kesehatan maupun untuk memenuhi kebutuhan konsumsi energi.

Menu Olahan Hasil Perikanan untuk Memenuhi Kebutuhan Protein

Ikan lele misalnya bisa diolah dengan berbagi menu rasa, agar tidak bosan. Dibuat naget, suatu misal. Sumber protein perikanan memiliki unsur Omega 3 (tiga) cukup bagus. Yang mana O3 berperanan menolak radikal bebas, yang terkadang menjadi penyebab turunnya ketahanan tubuh seseorang.

Demikian pula sumber karbohidrat, tidak harus berupa beras. Namun, banyak pilihan lain seperti umbi-umbian, serupa kentang, sorgum, tepung jagung, ketela rambat, Makaw, Kasafa (kombinasi bahan makanan sejenis ketela rambat) dan sejenisnya ini memiliki sumber karbohidrat relatif tinggi.

Sumber karbohidrat non beras memiliki kadar gula rendah, sehingga bisa menjaga kestabilan glukosa darah dalam tubuh. Yang mana belakangan ini diketahui tingginya glukosa dalam menu makanan merupakan pemicu munculnya penyakit diabetesmelitus.

Berdasarkan kajian yang kami lakukan dengan Akademi Gizi Surabaya belum lama ini dengan beberapa sample di Kabupaten Jombang, pemenuhan energi warga Jombang sudah mencapai 2.000 Kilo kalori, dan asupan  protein 50 kilo kalori. “Kondisi ini sudah cukup bagus. Tetapi jauh lebih bagus lagi jika ada niat gerakan secara sadar, ayo….gemar makan ikan,” ujar Safril, Kepala Seksi Konsumsi yang hobi bernyanyi ini.

Manfaatkan Pekarangan Tempat Tinggal Sebagi Sumber Kebutuhan Sayur Mayur

Sedangkan untuk memehui keseimbangan gizi, kita boleh menambahkan menu sayur hijau. Dengan mamanfaatkan lingkungan tempat tinggal, teras dan halaman rumah untuk ditanami berbagai macam sayur hijauan. Berbagai jenis tanaman itu, bisa ditanam melalui media polibag, media hidroponik, maupun media tanah organik, dengan  menggunakan pupuk limbah sampah keluarga daur ulang. Komposisasi. “Jadi mencari strategi, optimalisasi untuk meningkatkan potensi konumsi,” tukasnya.

Bahkan, dengan mengolah diversifikasi bahan pangan umbi-umbian bermanfaat untuk pemulihan kestabilan pertumbuhan fisik dan psykist anak kebutuhan khusus. Anak hiperaktif menjadi lebih tenang, nyaman dan gerak motoriks lebih terkontrol, tambahnya. (dan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here