Tim Dinas Kesehatan Jombang, Masih Mengkaji Menu Makanan Penyebab Keracunan
Empat Warga yang Keracunan Nasi Hajatan Masih Dirawat di Puskesmas Perak Jombang
Jombang, layang.co – Sedikit masih ada empat warga hingga Selasa (12/11) masih mendapat perawatan intensisf di Puskesmas Perak, Kabupaten Jombang akibat keracunan nasi hajatan pada Jumat (9/11) lalu. Mereka masih harus mendapat perawatan medis karena kondisinya belum sepunuhnya sehat, dan kini masih mendapat cairan infus.
Sebelumnya puluhan warga keracunan masal dengan gejala pusing, mual dan muntah usai makan nasi hajatan dari acara pengajian 40 hari meninggalnya orang tua Hendro seorang warga setempat. Sekitar 40 warga sebelumnya mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Klinik di sekitar Desa Kalasemanding, Perak, Jombang.
Rata-rata warga mengeluhkan gejala mual muntah hingga diare usai menyantap nasi bingkisan berupa menu sate dan mie diolah menjadi mie goreng. Polisi dan tim Medis dari Laboratorium Dinas Kesehatan sementara masih merampungkan kajian, untuk mengetahui kepastian penyebab keracunan.
Keluhan warga ini dirasakan sehari setelah menikmati nasi hajatan yang digelar Kamis malam. Selang satu malam usai menikmati nasi bingkisan (berkatan,red) tersebut warga langsung mengalami pusing, mual dan muntah–muntah. Saat ini kondisi para korban berangsur membaik, usai menjalani perawatan di puskesmas perak dan klinik, mereka sudah banyak yang pulang.
Salah satu korban mengaku dirinya mengalami gejala mual muntah dan pusing pagi usai menyantap daging (sate) dan menu makanan dalam satu kotak berkat. Selain dirinya ada lima warga yang juga dilarikan ke Puskesmas. Sedang tiga lainnya dilarikan ke klinik terdekat. Saat menikmati makanan memang rasanya tidak seperti makanan biasanya.
Ike Yulirahmawati, (45 tahun) seorang korban mengatakan, perut mules pusing rasanya. Habis makan nasi sate daging dan sambel goreng mie yang kami dapat berupa berkat, pagi hari terasa rekasi mual langsung diikuti diare dan muntah.
Atas kejadian itu, Petugas Kepolisian bersama Dinas Kesehatan setempat langsung melakukan penyelidikan. Petugas mendatangi rumah Hendro penyelenggara hajatan hingga mengamankan sisa makanan sebagai barang bukti. Dari data kepolisian tercatat ada 40 warga yang mengalami keracunan. Selain di rawat di Puskesmas sebagian warga memilih rawat jalan, setelah mendapat perawatan dan obat.
AKP Untung Sugiarto, Kapolsek Perak menjelaskan, dari indikasi saya ngecek di Tempat Kejadian Perkara (TKP) ternyata betul, warga yang sakit makan nasi berkat atas undangan suadara Hendro. Akibat makan menu berkat tersebut besok siang warga mengalami kepala pusing dan mencret.
“Sekarang di Puskesmas Perak ada 5 orang, satu membaik dan diperbolehkan pulang. Jumlah nasi berkat yang dibagikan semuanya diperkirakan 39 bingkisan, sehingga yang keracunan makanan dperkirakan 39 sampai 40 warga. Untuk memastikan penyebab keracunan masal ini, Polisi masih memeriksa saksi dan menunggul hasil laboratorium sampel makanan yang sudah diamankan,” pungkas AKP Untung Sugiarto. (ab/dan)