Pemkab Jombang Peringati Empat Hari-hari Penting Nasional
Jombang, layang.co – Pemkab Jombang melakukan upacara bendera, Senin (23/12/2024) memperingati Hari Nusantara(13 Desember), Hari Bela Negara ke-76 (19 Desember), Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (20 Desember) dan Hari Ibu ke-96 Tahun 2024 (22 Desember) diperingati serempak di lapangan Pemkab Jombang.
Peserta upacara dari Kodim 0814, Polwan Polres Jombang, Satradar 222 Ploso Jombang, Dishub Jombang, Satpol PP Jombang, Ormas, ASN, dan siswa siswi SMA dan MA.
Petugas upacara diisi oleh srikandi-srikandi perwakilan setiap instansi, sebagai bentuk penghargaan terhadap perempuan di Hari Ibu.
Peringatan Hari Nusantara berakar pada sejarah Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957. Deklarasi ini menegaskan bahwa laut adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah Indonesia, menyatukan ribuan pulau menjadi satu kesatuan yang utuh dan berdaulat.
Tema Hari Nusantara 2024: “1 Laut 1 Protein” yang menekankan pentingnya laut sebagai sumber protein yang melimpah, terutama ikan, yang dapat mendukung kesehatan masyarakat sekaligus perekonomian bangsa.
Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo menyampaikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan peringatan ini sebagai momentum untuk menyerukan konsumsi 100 gram protein perhari.
“Sayangnya, rata-rata konsumsi protein harian masyarakat Indonesia saat ini baru mencapai 62,3 gram. Padahal, ikan sebagai sumber protein utama sangat kaya akan manfaat, seperti meningkatkan kecerdasan, mendukung pertumbuhan, dan mencegah stunting,” jelasnya.
Terkait Peringatan Hari Bela Negara untuk mengenang perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kedaulatan negara yang tercermin pada peristiwa agresi militer Belanda II – 19 Desember 1948 di Ibu Kota Negara Yogyakarta. Tema peringatan Hari Bela Negara Ke-76 Tahun 2024 adalah, “Gelorakan Bela Negara Untuk Indonesia Maju”.
Dalam konteks bela negara, terdapat lima nilai dasar bela negara, yakni cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila, rela berkorban, dan kemampuan awal bela negara.
“Perlu diingat, tugas bela negara bukan hanya milik Kementerian Pertahanan, TNI dan Polri semata, namun merupakan tugas dan kewajiban kita semua sebagai seluruh komponen bangsa. Dengan semangat bela negara, mudah-mudahan kita mampu menghadapi berbagai macam rintangan dan menggapai cita-cita bangsa. Mari kita bersama-sama mempersembahkan dedikasi yang terbaik bagi bangsa sesuai dengan peran dan profesi kita masing-masing,” ajak Pj Bupati.
Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional atau HKSN sebagai ungkapan rasa syukur dan hormat kepada para pahlawan bangsa dan seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang mana pada 20 Desember 1948 seluruh lapisan masyarakat Indonesia bahu membahu untuk mempertahankan kedaulatan bangsa dari serangan belanda yang ingin kembali menjajah di Yogyakarta.
Tema HKSN tahun 2024 adalah “Kuatkan Solidaritas Menuju Indonesia Emas”. Peringatan HKSN bertujuan untuk menumbuhkan dan memperkuat jiwa kebersamaan, kesetiakawanan, kekeluargaan, serta kerelaan berkorban tanpa pamrih di tengah masyarakat.
Melalui HKSN ini, diharapkan mampu untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat agar nilai kesetiakawanan sosial tetap menjadi modal sosial yang kuat, mendorong gerakan peduli dan aksi sosial untuk mempererat hubungan sosial, meminimalkan kesenjangan, dan menciptakan kedaulatan sosial.
Selain itu, HKSN juga menjadi pengingat bagi semua pihak untuk mendukung terciptanya masyarakat inklusif dengan memberikan peluang seluas-luasnya bagi penyandang disabilitas. Agar mereka dapat berperan aktif dan memberikan kontribusi nyata, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-96 sebagai upaya mengenang betapa agung dan mulianya peran perempuan dalam membangun fondasi bangsa.
“Bangsa ini dibangun dari fondasi perjuangan para perempuan yang tak pernah lekang semangatnya untuk mencapai sebuah kehidupan yang lebih baik bagi generasi penerus. Salah satu titik penting perjuangan pergerakan perempuan di masa pra kemerdekaan dan menjadi tonggak sejarah tersendiri adalah ketika diselenggarakannya kongres perempuan Indonesia pertama pada 22 Desember 1928, di Yogyakarta.
“Momentum bersejarah ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Nasional pada tahun 1959 oleh Presiden Soekarno, yang dinamakan Hari Ibu. Inilah yang membedakan hari Ibu di Indonesia dengan peringatan “mother’s day” di beberapa negara di dunia,” kata Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo.
Perjuangan gerakan perempuan ini membawa keyakinan baru bagi perempuan-perempuan Indonesia, bahwa pemenuhan hak dan kesetaraan akan mengantarkan mereka untuk dapat berjalan bersama-sama, serta menjemput kesempatan yang sama.
Kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk perempuan dan laki-laki, memang sudah dijamin sejak awal dalam undang-undang dasar negara Republik Indonesia 1945.
“Maka, dengan mempertimbangkan komitmen bangsa, kondisi, dan isu-isu prioritas hingga saat ini, peringatan Hari Ibu ke-96 tahun 2024 mengangkat tema “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045,” kata Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo.
Sebagai informasi, perjalanan panjang selama 96 tahun sejak kongres perempuan Indonesia pertama, telah mengantarkan berbagai buah baik bagi perempuan antara lain kesempatan mengenyam bangku sekolah, peluang bekerja, perempuan berpolitik. (*dan)














