Marsaid Terpilih Secara Demokratis dan Aklamasi, Jombang Butuh Gedung Bulutangkis Permanen

0
343
H Marsaid, Ketua terpilih PBSI Kabupaten Jombang Periode 2022-2026 menyerahkan stempel kepala Joko Purnomo Sekretaris Pengprov PBSI Jatim (foto kanan), sedangkan foto kiri, H Marsaid saat menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Kepengurusan PBSI periode 2018 - 2022 dihadapan peserta Muscab, Minggu (27/3/2022).

Marsaid Terpilih Secara Demokratis dan Aklamasi, Jombang Butuh Gedung Bulutangkis Permanen

Jombang, layang.co – H Marsaid terpilih kembali sebagai Ketua Umum Pengurus PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) Kabupaten Jombang untuk periode  2022 – 2026. Ia, terpilih secara demokratis dan aklamasi pada Musyawarah Cabor, yang dilaksanakan di Rumah Makan Lesehan Makarim, Jl KH Hasyim Ashari, Desa Plandi, Kecamatan Jombang, Minggu (27/3/2022).

H Marsaid, sebelumnya merupakan Ketua Umum PBSI Kabupaten Jombang peiode   2018 – 2022. Selama masa kepemimpinannya klub anggota menerima Laporan Pertanggunjawaban (LPJ), yang disampaikan sebelum proses pemilihan. LPJ itu sudah masuk ke KONI dan tidak ada masalah. Kerjasama dengan klub relatif harmonis sehingga prestasi yang telah ditorehkan cukup bagus dan mendapat apresiasi.

Jumlah klub tahun 2018 sebanyak 10 klub, sekarang berkembang menjadi 18 klub, yang mengantongi SK (Surat Keputusan) dari PBSI  atas adanya Struktur Kepengurusan Klub.  Dari 18 klub anggota PBSI Kabupaten Jombang, pada saat Muscab, hadir 16 klub. Dua klub tidak hadir yakni PB Kim Jon asal Desa Carangrejo, Kec.  Kesamben dan PB Satelit Nusantara, Desa  Tinggar, Kec. Bandarkedungmulyo.

Hadir dalam Muscab tersebut Pengurus PBSI Pengprov Jatim yang diwakili Sekretaris Umum Joko Purnomo, didampingi Tutut Bidang Organisasi, Junaedi Bidang Diklat. Hadir pula Ketua Umum KONI Kabupaten Jombang Heru Ariwanto bersama Wakil Ketua I Sumarsono. Muscab berjalan lancar meski awalnya ada interupsi dari Gofur, Pengurus Klub PB Pratama Jaya yang menanyakan dasar AD ART yang dipakai dalam Muscab tahun 2022 ini.

Protes dijawab oleh Sekretaris PBSI Pengprov Jatim, yakni pemilik suara adalah Klub yang memiliki SK dari Ketua Pengcab PBSI Kabupaten/Kota. Sehingga apabila dilakukan voting surat suara yang dihitung yakni 16 suara ditambah satu suara dari Pengurus PBSI lama.

Proses Muscab dimediasi oleh Joko Purnomo, didampingi Ketua Panpel Muscab, Slamet dan Imron Rosadi, perwakilan dari klub. Tiga orang tersebut sebagai pimpinan siding. Setelah dibacakan tata tertib, bisa diterima oleh peserta, dilanjutkan dengan penjaringan calon ketua. Calon Ketua yang akan dipilih harus mengantongi 30 persen dari jumlah klub, yaitu minimal mendapat 6 surat dukungan bermaterai cukup dari klub pendukung.

H Marsaid mendapat 10 surat dukungan bermaterai dan ditandatangi Ketua Klub berstempel. Sehingga secara aklamasi, H Marsaid mendapat dukungan mayoritas. Akan tetapi, proses tidak mulus karena mendapat respon dari klub yang tidak mendukung.

Setelah ditunggu 10 menit untuk mengumpulkan dukungan bagi calon, terkumpul empat surat bermaterai cukup. Empat Klub, yakni Trisno Agung Mojoagung, Sumber Maja Tembelang, Samudra Jaya Diwek, Pratama Jaya Jombang mengajukan calon Hardian Hendri Wibowo.

Berdasarkan akumulasi surat dukungan tersebut akhirnya, H Marsaid dihadapan peserta Muscab ditetapkan oleh Pimpinan Sidang sebagai Ketua Umum PBSI Kabupaten Jombang untuk masa bakti 2022 – 2026, dan mendapat suara setuju. Muscab juga memilih Formatur yang bertugas menyusun Struktur Kepengurusan PBSI Kabupaten Jombang untuk masa kerja empat tahun kedepan.

Peserta Muscab PBSI mengawali acara dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Terpilih sebagai Ketua Formatur, Ketua terpilih H Marsaid, anggota  H Zainul wakil klub di wilayah timur Jombang, Amiruddin wakil klub dari wilayah selatan, Slamet wakil Panpel, Imron Rosadi wakil klub wilayah utara/barat.

Heru Ariwanto, Ketua Umum KONI Kabupaten Jombang berpesan siapapun yang terpilih yang penting bisa kerjasama dengan klub, karena muara potensi dan lahirnya atlet berasal dari klub binaan. Selebihnya, parameter cabor adalah prestasi.

“Berbicara olahraga maka yang dituntut adalah prestasi. Saya ingin ada motivasi cerdas untuk kemajuan atlet guna meningkatkan prestasi. Prestasi merupakan ukuran kinerja dalam pengucuran dana pembinaan. Untuk itu, saya berharap pada Porprov 2022 mendatang dari Bulutangkis bisa mendapatkan satu emas, syukur jika lebih dari satu,” harap Ketua KONI.

Sedangkan Joko Purnomo saat memberikan sambutan mengatakan, cabang olahraga untuk bisa mencapai prestasi maka organisasinya harus tertib. Apabila secara organisasi tidak tertib jangan berharap akan bisa meraih prestasi, atau melahirkan atlet handal.  Selanjutnya, tertib administrasi. LPJ harus sesuai aturan dan kebutuhan.

Untuk bisa meraih prestasi, kata Joko, maka harus didukung fasilitas, sarana latihan, dana pembinaan yang memadai. Harus tercipta hubungan kerjasama dengan klub secara baik. Selain itu, setiap pengurus harus ada keperdulian. termasuk berkorban waktu, energy dan keuangan.

Orang yang terlibat diolahraga harus orang gila. Jika bukan orang gila, gila prestasi maksudnya, jangan masuk di organisasi olahraga. Karena banyak “tekor”-nya. Di organisasi olahraga tidak bisa untuk mencari duwit atau mengabdi mencari kerja, yang ada adalah, pengorbanan membela nama, nama diri, nama daerah dan nama bangsa.

“Melalui olahraga bulutangkis, bendera merah putih, berkibar dilevel internasional,” tukasnya.  Untuk menjadi Ketua Cabor, tambah Joko, harus memiliki keperdulian tinggi, siap berkorban dan memiliki jaringan, link, baik ke provinsi maupun dengan Forpinda, pemerintahan kabupaten.

H Marsaid yang juga anggota DPRD Kabupaten Jombang periode 2018 – 2022, lanjut periode 2022 – 2026 mendapat apresiasi dari anggota klub. Mampu bersinergi dengan klub, dalam penggunaan dana pembinaan dari KONI tidak ada masalah, bahkan tak segan mencukupi kebutuhan anggaran kejuaraan. Sekali Kejurkab membutuhkan dana sedikitnya 60 juta sedangkan dana pembinaan dari KONI Kabupaten Jombang tahun 2021 lalu Rp 35 juta.

Jejak Prestasi

Untuk mencukupi dana kejuaraan ia melakukan usaha ke pihak ketiga diantaranya pastisipasi wali atlet, pengurus, donatur, dan sponshorsip berbagai produk pendukung. Manfaat dari Kejurkab, Piagam Prestasi bisa mengantarkan atlet mudah memasuk sekolah ketika ajaran baru melalui jalur prestasi.

Rekam prestasi itu diantaranya: Kejurprov Jatim; Juara 3 Ganda Dewasa Putra (Raka/Abidin) tahun 2018 di Sumenep, Juara 2 Tunggal Dewasa Putri (F Ayu Nawangwulan) tahun 2020 di Surabaya, Juara 2 Ganda Campuran Dewasa (F Ayu Nawangwulan/Abidin) tahun 2020 di Surabaya. Porprov 2019: Juara 3 Beregu Putri (Natiqotul Wardah Fil Karomah, F Ayu Nawangwulan, Bilqis Az Zahra, Amira Fajriyah, Utari) di Tuban.

Punya Karpet Bulutangkis

Selain prestasi, atas kolaborasi H Marsaid dengan Dinas Kepemudaan dan Pariwisata kabupaten Jombang, dalam pengajuan matras bulutangkis, akhir mendapatkan dua karpet tahun 2020. Sayangnya, status karpet tersebut belum dihibahkan ke PBSI Jombang, sehingga dalam pemanfaatan sarana tersebut tidak maksimal bagi PBSI.

Tahun 2021 lalu, PBSI telah mengajukan proposal pembangunan gedung bulutangkis yang representatif. “Realisasi pembangunan gedung ini menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi saya,” tandas Marsaid.

Untuk itu, saya akan terus berkoordinasi lintas sektoral, seperti  OPD terkait, Tim Banggar DPRD, dengan Bappeda, dan Pimpinan Daerah/Bupati agar tetap bisa terealisasi pembangunan gedungnya.

“Tahun 2021, saya maklum,  karena dana yang disiapkan dialihkan untuk menangani pandemi Covid-19,”  ucap anggota Komisi B DPRD Kabupaten Jombang ini.

Butuh Gedung Representatif

PBSI Jombang belum memiliki gedung bulutangkis yang memadai. Sementara klub binaan ada yang sudah memiilik gedung sendiri. Jika sudah ada gedung sendiri, PBSI akan melakukan pemusatan latihan daerah kabupaten (puslatda), sebagai ajang pendadaran atlet, yang kita saring dari klub binaan. “Adanya gedung, Insya Allah pembinaan semakin berkembang,” ujarnya.

Kita malulah, ucapnya, tingkat Kabupaten belum memiliki gedung. Sedangkan daerah Kota/Kabupaten lain sudah memiliki gedung. Jika gedung sudah ada, Puslatkab akan berjalan, stok atlet akan cukup, apabila ada kejuraan tinggal memilih dan meningkatkan skill latihan, hasilnya akan membawa nama baik kabupaten.

Suatu keniscayaan bisa berprestasi dengan baik kalau sarana latihan berupa gedung tidak dipenuhi oleh pemerintah daerah. Sebagaimana kita tahu, harapan bersama, bisa mengibarkan bendera merah putih di momentum internasional salah satunya hanya melalui olahraga bulutangkis, ungkapnya.

Peningkatan Dana Pembinaan

Satu lagi yang saya minta, imbuh Marsaid,  perhatian dari stakeholder kepanjangan tangan pemerintah melalui bidang olahraga, yakni KONI dan Pemkab, setidaknya bisa menambah anggaran untuk PBSI Jombang.

Selama ini, dana hibah dari KONI untuk menggelar kejuaraan hanya dibantu Rp 15 juta , sedangkan satu kejuaraan butuh dana sedikitnya Rp 60 juta. Saya harapkan keperdulian anggaran untuk bulutangkis, ditingkatkan, agar  strategi pembinaan berlangsung lebih baik, pungkas H Marsaid, politikus dari Partai Demokrasi Indonedia (PDI) Perjuangan ini. (dan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here