Sepenggal Kisah Peranan Santri dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan RI

- Penulis

Senin, 17 Agustus 2020 - 11:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KH. Abdul Hakim Mahfuz (62 tahun) selaku Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Senin (17/8/2020)

KH. Abdul Hakim Mahfuz (62 tahun) selaku Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Senin (17/8/2020)

Sepenggal Kisah Peranan Santri dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan RI

BANYAK Rakyat Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan  Indonesia salah satunya Santri. Demikian disampaikan oleh  KH. Abdul Hakim Mahfuz (62 tahun) selaku Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur saat diwawancarai awak media di pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Senin(17/08/20).

Sebelum saat proklamasi 17 Agustus 1945, Indonesia masih berada dalam Pemerintahan Jepang hingga Jepang lengah proklamasipun diumumkan.

“Pada saat proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, kita masih berada dalam pemerintahan Jepang yang makin lama makin lemah, kemudian kita sempat memproklamasikan, nah setelah itu kembalilah yang namanya pasukan Sekutu, disitu Belanda mengikuti rombongan Sekutu untuk kembali menjajah Indonesia,” terang Pengasuh Pondok Tebuireng.

Ketika beberapa daerah belum menyiapkan pasukan untuk mempertahankan daerah, tetapi Jawa Timur sudah menyiapkan pasukan untuk melawan penjajah dan mempertahankan kemerdekaan.

“Jadi kita yang Proklamasi 17 Agustus 1945 sebagai negara yang ingin merdeka karena Jepang melemah. Kemudian kembalilah Belanda bersama Sekutu dan kita mempertahankan kemerdekaan itu. Nah nampaknya di Jakarta tidak disiapkan pasukan-pasukan. Pasukan Belanda masuk ke Jawa Barat, Jawa Tengah, kemudian kebetulan di Jawa Timur ini sudah disiapkan pasukan-pasukan,” ungkap  KH. Abdul Hakim Mahfuz atau yang sering dipanggil Gus Qiqin.

Baca Juga:  Seminar Kepelopran KH Abdul Wahab Chasbulloh dan Pengaruhnya Terhadap Dunia ke-Islaman

Lanjut Gus Qiqin, Jawa Timur ini sudah disiapkan pasukan-pasukan, ada pasukan Hisbullah, ada Sabilillah, kemudian banyak pasukan-pasukan yang sudah disiapkan di Jawa Timur itulah kenapa Belanda masuk di Jawa Timur mendapatkan perlawanan yang begitu gigih.

Sementara itu, puncaknya terjadi di peristiwa 10 November menjadikan peristiwa mempertahankan kemerdekaan oleh Rakyat Indonesia.

“Nah, ini kemudian peristiwa-peristiwa puncaknya di peristiwa 10 November itu, jadi mempertahankan kemerdekaan oleh Rakyat Indonesia yang saat itu tentaranya, masih belum terbentuk sehingga secara spontan santri-santri inilah kemudian yang melawan masuknya Belanda yang bersama sama dengan masuknya pasukan Sekutu,”  urai Gus Qiqin.

Imbuh KH. Abdul Hakim Mahfuz, bahwasannya , jadi peran itulah yang menjadikan satu momen yang sampai sekarang ini sebetulnya perlu dianggap juga peran dari Pondok Pesantren ini. (NS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel layang.co untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Seminar Kebangsaan: Membedah Klaim Baru tentang Tempat Kelahiran Proklamator
Seminar Kepelopran KH Abdul Wahab Chasbulloh dan Pengaruhnya Terhadap Dunia ke-Islaman
Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2020 di Jombang Dilakukan Secara Terbatas  
Bupati Buka Talkshow Sakala Bhumi Majapahit Tahun 2020, Belajar Sejarah Tata Kelola Air untuk Masa Depan 
Ditemukan Situs Koin dan Perabot Rumah Tangga di Desa Rejoagung, Ngoro Jombang 
Situs Diduga Bekas Rumah Bangsawan Majapahit Ditemukan di Dusun Mlaten, Desa Rejoagung, Ngoro Jombang
Bupati Jombang : Ditangan Pemuda Indonesia Bisa Maju
DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jombang Gelar Sarasehan Peringati Hari Sumpah Pemuda

Berita Terkait

Rabu, 16 Oktober 2024 - 14:46 WIB

Seminar Kebangsaan: Membedah Klaim Baru tentang Tempat Kelahiran Proklamator

Senin, 6 Februari 2023 - 08:29 WIB

Seminar Kepelopran KH Abdul Wahab Chasbulloh dan Pengaruhnya Terhadap Dunia ke-Islaman

Selasa, 10 November 2020 - 13:38 WIB

Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2020 di Jombang Dilakukan Secara Terbatas  

Kamis, 5 November 2020 - 10:06 WIB

Bupati Buka Talkshow Sakala Bhumi Majapahit Tahun 2020, Belajar Sejarah Tata Kelola Air untuk Masa Depan 

Kamis, 17 September 2020 - 16:29 WIB

Ditemukan Situs Koin dan Perabot Rumah Tangga di Desa Rejoagung, Ngoro Jombang 

Berita Terbaru