
Kunker DPRD Sragen Dalam Rangka Mengenal Potensi Daerah Jombang Diterima Komisi D
Jombang, layang.co – Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang, hari Selasa (11/8) siang menerima kunjungan kerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dari Tupoksi 4. Mereka terdiri atas 16 orang, diantaranya Wakil Ketua , 10 Anggota dan 5 Sekretariat.
Menurut Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jombang Doni Anggun, perihal yang di diskusikan dengan DPRD Sragen mengenai potensi Kabupaten Jombang yang bisa di tiru untuk peningkatan pembangunan di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.
“Terkait yang di diskusikan yang berhubungan dengan Tupoksi 4. Tupoksi 4 ini sama dengan Komisi D di DPRD Jombang yakni mengenai Kesejahteraan Rakyat (KESRA), Pendidikan dan Kesehatan,” terang Wakil DPRD Jombang Dony Anggun kepada awak media, usia menerima kunjungan tersebut.
Dony dalam kesempatan tersebut menyampaikan berbagai potensi yang ada di kota Jombang seperti, banyaknua dan sistem pengelolaan Pondok Pesantren, potensi kuliner legendaris dan potensi wisata-wisata yang ada di Jombang.
“Karena Jombang terkenal dengan Kota Santri, banyak Sekolah Pondok yang luar biasa yang bisa di pilih, sedangkan terkait kuliner ada Nasi Kikil Mojoagung dan Sate Pak Slamet di pusat Kota Jombang, serta wisata relegi Makam Gus Dur, dan ekoturism Wonosalam,” ungkap politikus dari Partai PDIP ini.
Menurut Dony, wisata Wonosalam sendiri, DPRD ada rencana untuk meningkatkan sarana dan fasilitas penunjang untuk mendukun pertkembangan wisata Wonosalam hingga disiapkan Raperdanya.
“Terkait wisata Wonosalam yang sebetulnya di tahun 2020 ini mau agak digenjot, sudah kita siapkan Raperdanya, dan sudah saya masukan di Polekdanya, akan tetapi karena pademi virus corona agak menghambat kami untuk bergerak,” ungkapnya.
Kala wisata religi makam Gus Dur sudah banyak yang paham, tambah Doni, anggota dewan yang berangkat dari Dapil 1 (Kecamatan Jombang dan Kecamatan Peterongan) ini.
Menurut Doni, mengenai penyampaian tentang Kota Jombang dan pengaplikasiannya di Kota Sragen itu tergantung dengan apa yang ada dan potensi daerah Sragen setempat.
“Untuk pengaplikasiannya itu juga butuh proses apa mereka bergerak cepat atau tidak tergantung potensi daerah mereka,” imbuhnya. (*/dan)