Cabor Panahan Butuh Perhatian Anggota Dewan, Mulai Intensif Latihan Dengan Busur Penuh Perawatan

0
674
Atlet Panahan Berlatih di Lingkup GOR Merdeka Jombang, Berobsesi Menyabet Medali Diberbagai Kejuaraan.

Cabor Panahan Butuh Perhatian Anggota Dewan, Mulai Intensif Latihan Dengan Busur Penuh Perawatan

Jombang, layang.co – Sejumlah cabang olahraga prestasi dibawah koordinasi KONI Kabupaten Jombang mulai semarak berlatih. Termasuk Cabor Panahan. Penuh semangat meski menggunakan busur cukup memprihatinkan, busur penuh perawatan, sudah tidak memadai, body owah/silir.

Kondisi ini butuh perjuangan anggota dewan Jombang untuk memperoleh bantuan belanja peralatan yang memadai, butuh terbarukan. Pengurus Perpani sudah berulang kali mengajukan proposal belanja alat ke pihak terkait namun belum berhasil.

Meski demikian para atlet di bawah koordinasi pelatih M Zulfani Ariansyah tetap diajak semangat berobsesi meraih medali dari berbagai event kejuaraan yang mereka ikuti. Untuk  target pembinaan cabor menetapkan agenda sepekan tiga kali berlatih intensif di lingkup GOR Merdeka Jombang. Selain berlatih membidik target pada jarak 20 M, 30 M, 40 M, dan 50 M, mereka juga berlatih kebugaran otot di ruang fitnes milik KONI di dalam GOR.

“Anak-anak tetap belatih membidik, selain itu kami ajak berlatih beban untuk kekuatan  otot karena menarik tali busur butuh kekuatan fisik,” kata Zulfani Ariansyah mendampingi 10 atlet yang diporsikan untuk momentum Porprov Jatim VII tahun 2021 mendatang.

M Zulfani Ariansyah Pelatih Panahan.

Dia mengakui semangat para atlet luar biasa, namun kendala yang dihadapi Persani adalah pelaratan yang digunakan butuh regenerasi. Delapan busur yang dimiliki untuk klas nasional pengadaan tahun 2010 lalu, untuk saat ini kondisinya harus dalam perawatan.

“Ibarat orang sudah cacat. Disopak, bukan hanya diperban. Jadi maklum kurang fokus manakala dipakai membidik target. Butuh keahlian orang yang pegang, harus sudah biasa. Keadaan ini sering membuat meleset,” ungkapnya.

Begitu pula busur Compound  pengadaan awal berdirinya cabor panahan tahun 2010. Karena alat masih baru, Cabor Panahan Jombang menyabet medali perunggu, saat Porprov III/2011 di Kediri, urai Ari panggilan akrab Ketua Umum Perpani Jombang ini.

Perpani, lanjut dia, merasa berat regenerasi busur. Satu unit busur Compound kisaran harga Rp 75 juta, sedangkan busur nasional harga standart Rp 20 juta per unit. Harga tersebut belum termasuk beli peralatan lain, seperti anak panah dan perlengkapan lainnya.

“Dana pembinaan yang kami peroleh dari KONI sebesar Rp 20 juta untuk tahun 2020. Anggaran ini, hanya cukup untuk kegiatan berlatih, belanja busur dan lawatan mengikuti kejuaraan. Ini pun kadang kami minta partisipasi wali atlet,” ungkap Ari yang hoby bermain sepak bola ini.

Untuk itu, pihaknya telah mengajukan kerja sama dengan anggota DPRD Jombang, guna mendapat perhatian, memperoleh bantuan dana yang bersumber dari pokir anggota dewan.

“Bukan berpolitis. Karena olahraga tidak bisa berpolitik. Kami hanyan  ingin berprestasi dengan bantuan alat yang kami peroleh. Semoga mendapat respon positif,” harapnya yang mengaku telah mengirimkan proposal.

Secara terpisah Ketua Umum KONI Kabupaten Jombang H Tito Kadar Isman, S.Psi, S.Pd., M.Si, C.Ht ketika dikonfirmasi secara terpisah terkait regenerasi peralatan olahraga mengatakan, pihaknya tidak menganggarkan belanja untuk peralatan. Pengadaan pelaratan olahraga dan sarana olahraga merupakan kewenangan Pemda Jombang, melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata.

“Dana hibah APBD sebesar Rp 2 milyar tahun 2020 yang diterima KONI untuk mengakomodir dan telah terdistribusi guna mendukung pembinaan rutin peningkatan prestasi 34 cabor yang ada di Jombang,” papar Tito. (dan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here