Wabup Sumrambah : Jangan Jadi Buruh di Tanah Sendiri, Ayo… Nandur dan Ngramut Mata Air Sumbergogor Wonosalam
Jombangan, layang.co – Wakil Bupati Jombang Sumrambah mengingatkan kepada warga masyarakat Kecamatan Wonosalam, agar tidak terus menjual tanah miliknya. Hentikan jual tanah. Hentikan bangun vila. Jangan sampai warga pemilik tanah di Wonosalam menjadi buruh di tanah sendiri.
Akan tetapi, ayoo…. “Nandur (Nanam, red) dan Ngramut (memelihara, red) Pohon untuk Menjaga Mata Air Sumbergogor”.
Ajakan tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Sumrambah usai melakukan kegiatan Nanam Pohon Durian di area milik Perum Perhutani Kesatuan Pangkuan Hutan (KPH) Kabupaten Jombang di area alam Sumbergogor, Dusun Magerejo, Desa/Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Sabtu (1/2/2020) pagi. Area terbuka itu sebagian dipergunakan warga sebagai sarana olahraga lapangan bola voli.
Kegiatan “Nandur dan Ngrumat” diikuti Muspika Wonosalam Camat Fadhil, Kapolsek Wonosalam, AKP Luwi Eko Wiboro, Dan Ramil Wonosalam, Wakil Ketua DPRD Doni Anggun didampingi sejumlah anggota DPRD Jombang dari Partai PDIP, serta turut menanan Drs H Suyanto, mantan Bupati Jombang dua periode (2004-2009, 2009-2013) yang juga kakak kandung Wabup Sumrambah, turut mengikuti pula Bela Benanda, mantan Ketua DPRD Jombang periode 2009-2013.
Penanaman pada sejumlah kawasan yang telah ditentukan Panitia juga dilakukan oleh para guru, pelajar dari SMPN 1 Wonosalam, warga tani Desa Wonosalam, Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Jombang, Pemerhati Lingkungan dari KPH. Jenis pohon yang ditanam di antaranya, Pohon Durian, Alpukat, Kemiri, Bambu Petung, Sirsat, total berjumlah sekitar 2000 pohon.
Jikalau dilakukan pemeliharaan secara intensif, diperkirakan sekitar 5-15 tahun ke depan pohon-pohon tersebut sudah bisa membuahkan hasil, disamping memberi fungsi utama untuk menyelamatkan bumi Wonosalam dari bencara longsor.
Dalam sambutannya Wabup mengatakan, Nandur dan Ngramut merupakan suatu hal yang mulia karena tanaman bisa menyimpan sumber mata air, yang mampu mengairi persawahan di lingkungan Wonosalam, Bareng dan persawahan lainnya di bagian selatan Kabupaten Jombang.
Namun, ironis. Beberapa tahun belakangan, di daerah Wonosalam sendiri sempat kesulitan sumber mata air untuk kebutuhan keluarga, akibat pepohonan di lingkup pegunungan Wonosalam tidak memadai menyimpan sumber mata air.
Setelah dilakukan tanam, Wakil Bupati menyerukan kepada warga agar gemar merawat. Apabila pohon sudah ditanam kemudian tidak dilakukan perawatan, maka tidak akan memberi manfaat.
Apabila di Wonosalam telah rimbun, kata Wabup, pepohonan bisa berfungsi sebagai sumber mata air. Niscaya di hari kemudian akan menarik bagi orang luar untuk mengunjungi Wonosalam. Untuk diketahui, belakangan ini Kawasan Wonosalam telah dilirik investor dari luar. “Karena itu, jangan hanya membangun vila, tetapi ayoo kita hijaukan bumi Wonosalam,” serunya.
“Saya berterima kasih kepada Mas Yusron, orang asli Jombang yang membangun wisata “Durian Park”. Adanya kawasan wisata edukasi Durian Park menambah daya tarik orang lain untuk datang ke Wonosalam,” tukas Wabup.
Apabila sudah ada wisatawan yang datang, lanjut Wabup, maka akan memberikan dampak positif meningkatkan perekonomian warga Wonosalam. Sejalan dengan itu, warga Wonosalam harus menyesuaikan dan menyiapkan diri, sebagai tempat tujuan wisata, tutur Wakil Bupati berasal dari Kecamatan Bareng ini.
Samuki Kepala Desa Wonosalam dalam kesempatan itu menyambut baik rombongan Wabup. Kades menghimbau kepada pasca menanam warganya untuk melakukan tindakan gemar merawat.
“Semoga reboisasi ini memberikan manfaat pisitif bagi kita. Menanam pohon untuk masa depan anak cucu kita. Paling tidak, sekitar sepuluh tahun ke depan pohon-pohon ini akan memberikan hasil buah,” papar Kades Samuki. (dan)