Seperti Asli Motor Vespa Bermesin Miniatur Buatan Anak Desa Ngumpul, Jogoroto Jombang
MANAKALA diperhatikan sekilas, dan di shoutting pada jarak dekat, miniatur motor Vespa berbahan seng dari limbah kaleng minuman kemasan ini, sungguh mirip motor Vespa bermesin, bisa berjalan. Akan tetapi, tidak ! Itulah miniatur hasil kreasi buah tangan Fathurohman.
Baginya, limbah kemasan minuman kaleng tidak selalu harus dibuang begitu saja. Limbah tersebut bisa bernilai ekonomis tinggi, ketika jatuh pada tangan pemuda yang kreatif seperti pemuda di Jombang, Jawa Timur. Kaleng-kaleng bekas minuman diubah menjadi motor Vespa yang memiliki harga tinggi.
Sejumlah motor mini jenis Vespa dipajang di rumah Fathurohman Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, Jombang ini, kemiripan dengan aslinya hampir sempurna. Mulai dari setir, lampu, jok hingga roda tidak ubahnya seperti Vespa sesungguhnya. Sehingga menarik peminat dan kolektor untuk menghiasi rumah-rumah mereka.
Padahal, Vespa ini hanya berbahan kaleng bekas. Untuk menjadi serupa itu dalam pembuatannya memerlukan keahlian dan ketelatenan. Mulai dari pemilihan kaleng bekas, memotong untuk bahan body Vespa hingga kelengkapan dan aksesoris Vespa, dikerjakan dengan penuh kesabaran dan teliti.
Setiap motor Vespa memerlukan 3 kaleng bekas minuman. Selain untuk body dan bagasi, potongan kaleng juga bisa untuk aksesoris. Sedangkan setir, lampu, jok serta spion, dibuatkan dengen cara mencetak khusus dari bahan kalsium dan resin.
Menurutnya, pembuatan motor mini seperti ini memerlukan keserasian antara besar body dan panjangnya sehingga perbandingan ukurannya sama dengan Vespa sesungguhnya. Hasilnya, Vespa hampir persis dengan aslinya, motor bermesin sesungguhnya.
Di sejumlah daerah, Vespa miniatur buatan Fatkhurrahman sudah dikenal sejak lama. Karena pemasaran Vespa ini dijual melalui online. Daerah-daerah seperti Kota Surabaya, Jakarta, Kota Medan dan sejumlah daerah di Jawa Barat sudah menjadi pelanggannya.
Meskipun kini telah menerima banyak pesanan, tapi Fathurrahman belum mencari tenaga kerja. Seluruhnya dikerjakan sendiri. Dengan menghasilkan satu hingga dua unit setiap hari. Fathurrahman cukup mendapatkan penghasilan. Karena harga setiap unit paling murah 120 ribu rupiah.
Tidak mencari tenaga tambahan, karena tidak semua orang memiliki keahlian serupa. Apalagi membuat produk serupa ini berkaitan dengan selera hati. Jika tidak dibarengi dengan rasa suka terhadap ketrampilan yang dihasilkan, upah kerja tidak seimbang. “Sulit untuk mengukur upah kerja orang lain,” tutur pemuda bujang ini.
Selain ahli membuat Vespa mini, perajin ini juga pandai membuat aneka Truk mini. Bahkan dalam inovasi terbarunya, Truk-truk mini yang juga berbahan limbah kemasan minuman ini digerakkan dengan remote control. Karena ditambah ada rangkaian dinamo kecil untuk memutar roda. (ab/dan)