memoexpos.co – Pembangunan jembatan salah satu infrastruktur kerakyatan guna memperlancar mobilitas dan memangakas waktu tempuh antar desa.
Di Kabupaten Jombang tepatnya di Desa Jipurapah Kecamatan Plandaan saat ini masih terdapat dusun yang tidak memiliki akses jembatan. Aktifitas warga setiap hari harus menyeberangi sungai dengan bentang 18 meter.
Hal itu disampaikan oleh Ir. Heru Widjajanto Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Jombang saat dikonfirmasi terkait program pembangunan jembatan desa Jipurapah kecamatan Plandaan kabupaten Jombang. Jum’at (11/10/19)
Lanjut Heru, keadaan di desa Jipurapah ini sangat memprihatinkan jika tidak segera dilakukan penanganan, bayangkan, setiap hari anak-anak dusun tambak harus menyeberangi sungai untuk menuntut ilmu, belum lagi jika ada orang sakit yang membutuhkan penanganan medis dengan cepat.
“Apalagi saat air banjir, warga akan terisolasi karena untuk menuju dusun terdekat harus melewati jalan memutar berkilo meter dan harus jalan kaki karena tidak memiliki akses jalan” jelasnya
Maka dari itu Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Perumahan dan Permukiman pada tahun 2019 ini akan merealisasi pembangunan jembatan untuk desa Jipurapah tersebut. Namun tidak memakai nama Jembatan Gantung karena melihat di lokasi telah terdapat jalur kabel listrik yang tidak memungkinkan untuk dibangun jembatan gantung.
Menurut Heru, sumber dana dalam pembangunan jembatan ini yaitu berasal dari APBD Kabupaten Jombang Tahun 2019 sebesar Rp. 1.363.396.226,18. Untuk itu konstruksinya adalah jembatan permanen yaitu gelagar besi dengan plat beton.
Tanggapan masyarakat sangat antusias atas perubahan ini yaitu dari rencana awal berupa jembatan semi permanen (berupa jembatan gantung) menjadi jembatan permanen karena jembatan akan bisa dilewati kendaraan bermotor.
Saat ini proses pembangunan sedang berjalan dan masih fokus pada pekerjaan pondasi untuk mengejar target selesai pekerjaan bawah (pondasi dan abutment) selesai sebelum musim hujan tiba. Pungkasnya (bay)