Pengprov PELTI Jatim Inisiasi Solusi Polemik Kinerja Pengurus Pelti Jombang
Jombang, layang.co – Pengurus Provinsi Jawa Timur Cabang Olahraga Tenis Lapangan (PELTI) hari Sabtu (21/1/2023) siang datang ke Jombang untuk melakukan inisiasi koordinasi dengan Cabor Pelti Kabupaten Jombang, yang diduga terjadi polemik kinerja kepengurusan masa bakti 2021-2025, atas pimpinan Ketua Umum PELTI Jombang Yacop Widiarto, SH.
Inisiasi itu muncul berkat diterimanya surat mosi tidak percaya yang ditandagani 17 klub tenis lapangan di Jombang yang diterima Pengprov Pelti Jatim beberapa waktu lalu. Surat tertulis serupa juga diterima Ketua KONI Kabupaten Jombang, Heru Ariwanto.
Dalam surat tersebut dituangkan atas koreksi kinerja kepemimpinan Yacob Widiarto bersama jajarannya yang tidak sinergi. Diantanya penggunaan dana pembinaan organisasi yang diterima dari KONI Kabupaten Jombang tidak transparan, pola pembinaan tidak fokus, terkesan pembiaran oleh Yacob Widiarto. Dinamika sekolah tenis tidak terurus, atlet tidak aktif karena arah kejenjang prestasi tidak ada kepastian.
“Berulangkali kita Pengurus Pelti dan Pengurus Klub melakukan rapat, berulangkali menghubungi tidak pernah bisa hadir, alasan pergi ke luar kota. Begitu pula saat ada kejuaraan yang diselenggarakan oleh perkumpulan klub tenis lapangan di Kebunrojo maupun Pendopo, Yacob selaku ketua tidak pernah hadir untuk terlibat kegiatan,” ungkap seorang pengurus saat rapat di ruang KONI GOR Merdeka Jombang.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua Pelti Jatim Irmantara Subagiyo, Sekretaris Pelti Jatim Didik Utomo Pribadi, Humas Pelti Jatim Indro Sulistiyono, Ketua Umum KONI Kabupaten Jombang Heru Ariwanto didamping Sekretaris Agus Budi Hartono, dan para pengurus klub tenis lapangan di Jombang.
Ketidakhadiran Yacob Widiarto sangat disesalkan oleh hadirin. Menurut Ketum KONI Heru Ariwanto yang sempat japri komunikasi dengan Yacob, alasan Yacob, pada hari dan jam yang sama sedang berada di Magetan ada sesuatu urusan.
Ketidakhadiran serupa juga sudah pernah dialami oleh pengurus Pelti Jombang dan klub tenis lapangan, pada suatu pertemuan untuk bersinergi mencari solusi. Namun, justru Yacob Widiarto melakukan ancaman dan intimidasi sejumlah pengurus akan dipradilankan, dengan alasan masa bakti dirinya masih berjalan dan akan berakhir pada 25 Mei 2025 mendatang.
Menurut sejumlah pengurus dan klub Pelti Jombang, dalam waktu mendesak ingin dilakukan koordinasi mengingat pada Porprov 2023 bulan Oktober, Kota Jombang sebagai nevue Tenis Lapangan, sehingga butuh fokus persiapan atlet, pola pembinaan dan upaya lain untuk meraih medali pada event akbar dua tahunan di Jawa Timur ini.
Heru Ariwanto menyampaikan jikalau polemik di cabor Pelti Jombang belum ada solusi, maka KONI akan mempertimbangan pencairan dana pembinaan. Meskipun secara yuridis, LPJ dana pembinaan Pelti tahun 2021 lalu tidak ada masalah.
“LPJ sudah sesuai, benar, namun, saya khawatir dana pembinaan itu bukan untuk kegiatan riil pembinaan atlet Pelti Jombang. Ini kan menjadi krusial,” ucap Ketuam Umum KONI Kabupaten Jombang.
Pengurus Pelti Jatim Irmantara Subagyo menyarankan, jalannya organisasi harus sesuai AD ART Cabor, terukur dan dinamis menuju prestasi serti perlu dilakukan evaluasi.
Irbag, panggilan akrab Irmantara Subagyo berinisiatif, Pihak Pelti Jatim akan mengundang Yacob Widiarto bersama Pengurus Pelti Jombang dan Klub yang ada di Jombang untuk rapat dalam waktu dekat tindaklanjut pertemuan hari ini.
Apabila dalam waktu 60 hari, katanya, dengan tiga kali undangan Yacob Widiarto tidak berkenan datang maka Pelti Jatim bersama Pengurus Pelti Jombang dan Klub Tenis Lapangan akan mengambil inisiatif melakukan Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub), pemilihan dan pergantian pengurus masa bakti 2021-2025, yang lebih aktif dan proaktif.
“Ini sikap yang harus dilakukan sebelum gelaran Porprov berlangsung di Kabupaten Jombang,” ujar Irbag yang juga Wakil Ketua II, Ketua Umum KONI Provinsi Jawa Timur ini. (dan)














