Pasca Pelatihan Diharapkan Olahraga Tradisional Masuk Kurikulum Muatan Lokal
Jombang, layang.co – Pasca dilaksanakan kegiatan Pelatihan Pelatih dan praktik olahraga tradisional kepada 50 orang guru olahraga SD, SMP dan SMA/SMK selama dua hari oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata, diharapkan materi yang telah diperoleh bisa masuk menjadi mata pelajaran kurikulum muata lokal di Kabupaten Jombang mulai tahun ajaran 2022 mendatang.
Bambang Tedjoatmoko, S.Sos., M.Si Kepala Bidang Olahraga Disporapar, mewakili Kepala Dinas Drs Bambang Nurwijanto, M.Si disela-sela mengawal praktik lapangan olahraga tradisional di alun-alun Jombang, Rabu (17/11/2021) berjanji akan menindaklanjuti dengan cara kolaborasi dan bersinergi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Jombang.

“Dalam tahun anggaran 2022, Kami agendakan Pekan Olahraga Tradisional Kabupaten (PORKAB) Oltrad Jombang bisa digelar. Karena itu, guru olahraga berasal dari 21 kecamatan yang telah mengikuti pelatihan, untuk bisa mengimplementasikan, mensosialisasikan, mengajak anak didiknya berlatih. Sebelum itu, tentu kami akan berkoordinasi dengan Kepala Dikbud,” tandas Bambang Tedjo saat berbincang dengan http://layang.co.

Sebanyak 50 guru olahraga pilihan tersebut, Rabu pagi penuh semangat dan antusias mengikuti praktik olahraga tradisional. Meliputi teknik berjalan egrang, berjalan terompah panjang, jalan balok dan permainan hadang. Praktik lapang dipandu secara langsung oleh instruktur (pelatih) I Wayan Sudarman, S.Pd, MM Pengurus KORMI Provinsi Jawa Timur dan Aji Sutrisno, SE dari Dispora Provinsi Jawa Timur.
Peserta mendapat penjelasan secara teknis tentang pola permainan yang benar, ketentuan perwasitan, klarifikasi bentuk pelanggaran. Selain itu, juga meliputi pelaporan, penilaian angka pemenang dan penentuan juara. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan diskusi terhadap berbagai jenis kejadian yang diskualifikasi boleh lanjut dan tidak boleh lanjut.

Memperhatikan antusias peserta pelatihan, Bambang Tedjoatmojo berpesan, guru olahraga untuk optimis bersosialisasi, mengajak guru olahraga lainnya, anak-anak, remaja dan bahkan pemuda dilingkungan domisili masing-masing untuk melakukan olahraga tradisional.
“Olahraga tradisional ini untuk meningkatkan kebugaran fisik, kesehatan jasmani, meningkatkan motorik anak dan bermanfaat untuk interaksi sosial. Upaya mengembangkan olahraga traddisional juga berfungsi untuk menyiasati gempuran dan aktifitas anak-anak menggunakan internet,” paparnya.

Sementara I Wayan Sudarman saat menyampaikan closhing seremoni di ruang PKK Pendopo Kabupaten Jombang menilai, antusias peserta memberikan sinyal olahraga tradisional di Kabupaten Jombang akan berkembang.
“Harapan saya, pengetahuan yang telah kami sampaikan bisa ditindaklanjuti dilapangan, agar mengolahragakan dan menyehatkan masyarakat bisa berjalan sesuai harapan,” tutur mantan guru olahraga ini. (dan)














