Tim Pengabdian Masyaraat UNESA Ajak Warga Jambangan Surabaya Bermain Egrang untuk Menjaga Kebugaran Jasmani
Surabaya, layang.co – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Surabaya (Unesa), pada Senin, 2 September 2024 lalu melakukan pendampingi kepada warga Kelurahan Jambangan, Kota Surabaya untuk praktik bermain egrang. Yakni alat olahraga tradisional yang belakangan ini ditinggalkan efek dari modernisasi.
Tujuan pendampingan itu untuk edukasi kepada warga setempat agar konsisten olahraga menjaga kesehatan fisik, kebugaran jasmani, yang pada akhirnya memberi dampak positif seperti usia harapan hidup lebih panjang, sehat jiwa dan raga.
Yang melatarbelakangi upaya pengabdian masyarakat ini, adanya gerusan era digitalisasi, yang mendominasi aktifitas sebagian besar masyarakat kita. Diketahui bermain gadget, game online menimbulkan dampak negatif pada diri kita, menjadi kurang bergerak secara fisik.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Unesa, Yudi Dwi Saputra, S.Pd., M.Pd mengatakan, seharusnya egrang bisa menjadi sarana dalam meningkatkan kebugaran jika dilaksanakan dengan rutin dan ajeg, (konsisten, red).
Yudi Dwi Saputra mengaku, mitra yang didampingi belum mengetahui bagaimana cara bermain egrang yang benar, padahal egrang merupakan permainan tradisional, budaya Indonesia berasal dari bahasa Lampung, Sumatera Selatan yang artinya trumpah berkepala lancip yang terbuat dari bambu bulat panjang.
Menurutnya, olahraga tradisional egrang dapat meningkatkan kekuatan fisik. Pertama, saat bermain, tubuh seseorang akan melakukan gerakan eksplosif seperti berlari kencang, berbelok, melakukan gerakan keseimbangan dengan saling kejar-mengejar dengan siswa lain.
Kontraksi dinamis otot kaki saat melakukan gerakan melangkah dengan egrang, kontraksi otot lengan saat berkejaran dengan lawan, kontraksi otot perut berbelok memberi stimulus latihan yang efektif bagi peningkatan kekuatan dan daya tahan otot (Qonitatin et al., 2021).
Kedua, bermain egrang mampu menunjang daya tahan jantung dan paru-paru. Telah diketahui bahwa egrang merupakan aktivitas fisik intensif yang menuntut pemain untuk berlari menggunakan egrang yang menuntut intensitas tinggi dari segi kekuatan fisik dan juga keseimbangan.
Tingginya intensitas gerak ini ternyata memberi manfaat tersendiri untuk melatih daya tahan tubuh. Kajian Amira et al. (2023) menemukan, efektivitas bermain egrang dapat meningkatkan daya tahan paru dan jantung.
“Hasil penelitiannya menunjukkan peningkatan VO2Max rata-rata hingga 10,8% pada 28 siswa SD usia 9-12 tahun yang rutin bermain egrang, gobak sodor 2 kali per minggu selama 3 bulan,” ungkapnya.
Peningkatan daya tahan kardiorespirasi ini mengindikasikan bermain egrang dengan intens mampu melatih sistem pernapasan dan kardiovaskular anak agar lebih efisien dan adaptif dalam mensuplai oksigen saat aktivitas fisik berat dan lama.
“Semakin sering dilakukan, semakin berpotensi meningkatkan kebugaran jantung dan paru anak. Meningkatnya daya tahan respirasi serta kardiorespirasi ini tentu sangat penting untuk mendukung segala aktivitas fisik yang dijalani anak dalam keseharian maupun olahraga,” tuturnya.
Ketiga, egrang meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh. Egrang sebagai salah satu permainan tradisional memiliki unsur fisik yang dominan yaitu keseimbangan, unsur daya tahan, kekuatan otot tungkai dan koordinasi tubuh.
Keseimbangan adalah keseimbangan tubuh untuk mempertahankan posisi, dalam bermacam-macam gerakan. Keseimbangan dalam permainan egrang sangat dibutuhkan karena kaki bertumpu pada pijakan yang kecil dan harus bisa menjaga keseimbangan dan saat berjalan menggunakan egrang harus memiliki keseimbangan yang baik agar dapat berdiri diatas egrang.
“Permainan egrang juga terdapat unsur daya tahan dan kekuatan otot. Kekuatan otot adalah komponen kondisi fisik yang dapat ditingkatkan sampai batas sub maksimal, sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga,” jelas Dosen Unesa ini.
Disampaikan, dari kegiatan pendampingan ini peserta komunitas dapat mengetahui dan memahami bahwa permainan egrang memiliki berbagai manfaat, terutama dalam meningkatkan kebugaran jasmani yaitu: 1) melatih kekuatan tangan dan kaki, 2) melatih kelincahan, ketepatan, 3) meningkatkan koordinasi mata, tangan, dan kaki, serta 4) meningkatkan keseimbangan tubuh, dan 5) meningkatkan daya tahan paru dan jantung.
Selain itu, dalam permainan egrang, otot tungkai dan tangan akan digunakan untuk memainkan permainan egrang. Pada otot tangan akan berguna dalam memegang dengan cara mencengkeram batang egrang, lalu otot biceps untuk mengangkat egrang sedangkan untuk dapat melangkah maka akan digunakan otot tungkai.
Setelah mengetahui berbagai manfaat yang didapatkan dari permainan egrang, diharapkan para peserta dapat lebih memiliki komitmen untuk mengikuti kegiatan permainan olahraga tradisional egrang secara rutin dan mampu berprestasi di berbagai ajang perlombaan egrang dari tingkat daerah hingga nasional, pungkas Yudi Dwi Saputra. (*dan)














