Permainan Tradisional Bermanfaat untuk Meningkatkan Aktivitas Motorik dan Mengurangi Penggunaan Gadget

- Penulis

Kamis, 14 November 2024 - 13:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendamping melakukan pengajaran pada siswa SD Negeri Dukuh Kupang 1 Surabaya melakukan praktik olahraga tradisional, berjalan diatas bathok kepala dan berjalan menggunakan bakiyak kayu bersama teman sebaya.

Pendamping melakukan pengajaran pada siswa SD Negeri Dukuh Kupang 1 Surabaya melakukan praktik olahraga tradisional, berjalan diatas bathok kepala dan berjalan menggunakan bakiyak kayu bersama teman sebaya.

Permainan Tradisional Bermanfaat untuk Meningkatkan Aktivitas Motorik dan Mengurangi Penggunaan Gadget

Surabaya, layang.co – Permainan tradisional seperti lompat tali karet, berjalan diatas bathok kelapa, berjalan bersama teman dengan bakia kayu panjang, dan berjalan mengenakan egrang ternyata manfaatnya sangat positif.

Manfaat utama bagi anak-anak pelajar adalah meningkatkan aktivitas motorik, mendukung perkembangan fisik, meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak sekaligus mengurangi kecenderungan penggunaan gadget, diera digitalisasi ini. Hal yang paling penting yakni bisa berinteraksi atau bersosial bersama teman sebaya dalam lingkungan mereka.

berinteraksi atau bersosial bersama teman sebaya dalam lingkungan mereka. Manfaat lainnya, yakni meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak sekaligus mengurangi kecenderungan penggunaan gadget, diera digitalisasi ini.

Manfaat positif itu telah diujicoba oleh sekelompok penggiat pendidikan dan kesehatan anak dari Universitas Negeri Surabaya melaksanakan program pengabdian masyarakat, pada Jum’at, 9 Agustus 2024, bertempat di SD Negeri Dukuh Kupang 1 Surabaya.

Tim ini mengambil tema “Pemanfaatan Permainan Tradisional Sebagai Upaya Peningkatan Aktivitas Motorik Pada Siswa”.

Melalui permainan-permainan ini, anak-anak diajak untuk lebih aktif secara fisik, sekaligus merangsang motorik kasar dan halus mereka. Program ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai sosial dan keterampilan interpersonal, seperti kerjasama, kejujuran, dan sportivitas.

Menurut Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Satria Eureka Nurseskasatmata, S.Kep., Ns., M.Kep yang juga Dosen Keperawatan, promosi permainan tradisional ini adalah langkah penting di tengah maraknya penggunaan perangkat elektronik oleh anak-anak.

“Saat ini, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar, baik untuk belajar maupun bermain. Ini menyebabkan menurunnya aktivitas fisik mereka, yang berdampak pada kesehatan dan perkembangan motorik anak. Kami ingin mengenalkan kembali permainan yang dulu populer, agar anak-anak bisa mengurangi screen time mereka dan aktif bergerak,” katanya.

Baca Juga:  Karate Jombang Open 2025 Diikuti 900 Peserta, Bupati Warsubi Minta Kegiatan Diselenggarakan Rutin

Dalam pelaksanaannya, siswa kelas 3 diberikan waktu khusus untuk memainkan permainan tradisional, setelah melakukan olahraga pagi yang dipandu oleh para tim dosen berisikan 6 orang terdiri dari dosen keperawatan dan kebidanan dan guru wali kelas.

Mereka diperkenalkan cara bermain serta aturan permainan, sehingga anak-anak dapat memahami nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya. Tim pengabdian juga menghimbau kepada sekolah untuk melanjutkan praktik ini dalam kegiatan sehari-hari di sekolah.

Saat diajak dialog seluruh siswa mengaku menikmati permainan engklek dan lompat tali.

“Seru banget bisa main sama teman-teman, dan belajar aturan mainnya. Lebih enak main begini daripada main game di HP sendiri-sendiri,” ungkap Ketua Tim Pengabdian mengutarakan rasa gembira para siswa.

Kriswati, salah satu guru menilai, perubahan positif tampak pada murid-muridnya setelah mengikuti kegiatan permainan tradisional.

“Anak-anak terlihat lebih gembira, aktif berinteraksi langsung dengan teman-temannya, bukan hanya sibuk sendiri dengan gadget. Moga menjadi kegiatan rutin, bisa memberi dampak positif bagi Kesehatan fisik dan mental mereka,” harap Kriswati.

Diharapkan, rogram ini dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya dalam meningkatkan aktivitas fisik dan keterampilan motorik anak-anak di berbagai sekolah. Tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Surabaya berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan serupa di sekolah-sekolah lain guna melestarikan permainan tradisional Indonesia dan mengurangi dampak negatif penggunaan gadget berlebihan pada anak. (*dan)

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel layang.co untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

KARATE PERDANA CUP III Tahun 2025 Obsesi Membentuk Pelajar TK/RA – SD/MI Berkarakter
Kecamatan Ngoro Juara I Bola Voli KAPOLRES CUP 2025 antar Kecamatan di Jombang
Didukung 21 Personil, Adi Arta Pratama Ketua PELTI Jombang Diminta Dongkrak Prestasi dan Lahirkan Atlet Muda Berkarakter
Jadi Tuan Rumah Kejurdopel Piala Kadispora Jatim, Shorinji Kempo Jombang Ambisi Jadi Juara Umum
Dorong Atlet Disabilitas Berprestasi, Disporapar Jombang Gelar TOT Guru Olahraga
Bola Voli Piala Kapolres Jombang, Bebas Bon Berhadiah Rp 22 Juta di GOR Merdeka
Kejurprov Bulu Tangkis di Malang, Tim Jombang Bawa Pulang 3 Emas, 1 Perak, 1 Perunggu
SMPN Sumobito, SMAN Kesamben dan SMAN Mojoagung Juara I Kejurkab Piala KONI Softbal Tahun 2025

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 14:18 WIB

KARATE PERDANA CUP III Tahun 2025 Obsesi Membentuk Pelajar TK/RA – SD/MI Berkarakter

Rabu, 3 Desember 2025 - 00:02 WIB

Kecamatan Ngoro Juara I Bola Voli KAPOLRES CUP 2025 antar Kecamatan di Jombang

Sabtu, 29 November 2025 - 18:22 WIB

Didukung 21 Personil, Adi Arta Pratama Ketua PELTI Jombang Diminta Dongkrak Prestasi dan Lahirkan Atlet Muda Berkarakter

Sabtu, 29 November 2025 - 16:28 WIB

Jadi Tuan Rumah Kejurdopel Piala Kadispora Jatim, Shorinji Kempo Jombang Ambisi Jadi Juara Umum

Jumat, 28 November 2025 - 13:32 WIB

Dorong Atlet Disabilitas Berprestasi, Disporapar Jombang Gelar TOT Guru Olahraga

Berita Terbaru