
Askab PSSI Jombang Menuju Bank Pemain Bola
Jombang, layang.co – Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Jombang menuju Bank Pemain Sepak Bola handal. Harapan ini menyusul rampungnya 30 orang dari klub sepak bola anggota Askab mengikuti Course “D” License, yang digelar 23-28 Desember 2021.
Sebanyak 30 orang pelatih berlincese D merupakan tim pelatih yang akan menukangi pemain sepak bola dilevel dasar, yakni di lingkup Sekolah Sepak Bola (SSB). Dengan menyandang status tersebut, diharapkan pelatih akan melahirkan pemain sepak bola handal. Mimiliki skill terlatih, terarah, terprogram dan berjenjang secara dinamis.
“Harapan kami, para pelatih bisa mengimplementasikan ilmu yang diperoleh. Pengetahuan yang diberikan cukup memadai, memperhatikan materi yang diberikan bukan hanya teori di kelas namun diawali praktik di lapangan, dan peserta membuat loog book, konsep yang akan dipraktikkan,” jelas Sutyo Praftomo, Sekretaris Askab PSSI Jombang, disela menyaksikan game (sparing) para pelatih dengan tim kesebelasan yang disiapkan di Stadion Merdeka, Selasa (28/12/2021) sore.

Game tersebut diterapkan dengan beberapa babak, secara berganti, sambil evaluasi dan menyampaikan teori kepelatihan yang telah didapat selama satu pekan, oleh instruktur berlince A-AFC dari PSSI Pusat, Marwal Iskandar, mantan pemain sepak bola nasional asal Kabupaten Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan/Makasar.
Praftomo menjelaskan, materi yang diberikan dengan dasar fisolofi sepak bola Indonesia. Yakni kurikulum filonesia, yaitu meteri yang diberikan dengan pola dan sistem permainan yang seragam. Sehingga manakala pemain yang dibina sudah berkembang, diambil/bermain pada klub lainnya teknik pengetahuan sama, sudah memahami, tentang bagaimana bermain sepak bola.
Dengan kurikulum filonesia, pelatih bisa menyiapkan pemain, membimbing, mengajari cara teknik strategi bermain sepak bola yang benar. Apabila pengetahuan ini bisa diimplementasi secara benar oleh pelatih, maka Kabupaten Jombang berorientasi menjadi Bank Pemain, disegala level untuk memenuhi kebutuhan, mulai dari Kelompok Usia (KU) anak-anak, remaja, hingga senior.

“Arah akhirnya, menjadi industri pemain sepak bola,” tandas Praftomo, guru olahraga SMPN 1 Peterongan ini. Menyikapi itu, Askab PSSI Jombang akan menindaklanjuti dengan menyelenggarakan Course “C” License untuk peningkatan kualitas dan mengapresiasi respon peserta.
Ia menambahkan, pasca klub telah memiliki legalitas pelatih License D diharapkan bisa berkembang. Diantaranya, pengurus klub segera mengurus afiliasi SSB, dengan cara mengurus legalitas badan hukum, akte notaris, dengan struktur kepengurusan organisasi lengkap sesuai ketentuan.
“Harapan ini, karena ke depan kompetisi resmi yang diselenggarakan oleh PSSI, klub peserta legalitasnya harus sudah terafiliasi, teregister sebagai anggota Askab, Asprov, dan PSSI Pusat. Demikian pula status pelatihnya, minimal memiliki Lecense D, dan pemain terdaftar secara akurat,” tukasnya.
Catatan Akab PSSI Jombang, dari 50 anggota yang aktif melakukan pembinaan sepak bola, yang sudah memiliki legalitas badan hukum baru tiga klub. Yaitu: AKOR Peterongan, Harapan Muda Tambakberas, Bintang Muda Mojongapit. (dan)