Pasca POR SD Guru Olahraga Diminta Bentuk Klub Renang untuk Pemasalan dan Pembinaan Berjenjang
Jombang, layang.co – Ketua Umum KONI Kabupaten Jombang Heru Ariwanto berpesan, pasca digelarnya Pekan Olahraga jenjang SD, guru olahraga diminta untuk membentuk klub renang guna peningkatan pembinaan sang juara. Agar prestasi atlet lebih bisa berkembang ke jenjang lebih tinggi.
“Jangan ragu untuk membuat klub, mengajukan surat permohonan ke pengurus cabor. Apabila mendapat kesulitan, atau tidak diterima masuk ke Cabor, silahkan datang KONI, akan kami fasilitasi. Menyaksikan dinamika, semangat atlet, orang tua dan guru olahraga renang, memberikan harapan Cabor Renang di Kabupaten Jombang akan bisa berkembang,” tukasnya.
Seruan tersebut disampaikan oleh Heru Ariwanto, saat membuka POR SD di Kolam Renang Tirta Satria Muda, di Desa. Jambu, Kecamatan Jombang, Rabu (27/10/2021) pagi. Kedatangan Ketua Umum KONI berdasarkan undangan Dikbud No:005/4670.1/415.16/2021 yang ditandatangani Kadis Agus Purnomo, SH., M.Si.
Sebagaimana tertulis pada undangan, kehadiran Ketum KONI sedianya menjadi pengawas lomba renang, akan tetapi, dalam perjalanan menuju arena lomba, Kadis Dikbud meneleponnya, agar Ketum KONI sekaligus membuka POR SD, karena Kadis ada acara mendadak yang lebih urgen.
Dikbud Kabupaten Jombang tahun 2021 ini menggelar POR SD pada 4 Cabor, yaitu Atletik, Catur, Renang dan Tenis Meja. Catatan Karim, S.Pd, Ketua Panitia, Cabor Renang diikuti 120 atlet putra-putri. Melombakan 5 nomor gaya: gaya dada 100 M, gaya bebas 100 M, gaya punggung 100 M, gaya kupu-kupu 100 M, dan gaya ganti 200 M. Hanya Kecamatan Bareng dan Wonosalam tidak mengirim atletnya.
Ketum KONI menyampaikan, agar pembinaan tidak putus dan tidak hanya berkutat pada status juara tingkat sekolah, maka atlet harus masuk ke klub dan cabang olahraga untuk mendapat pembinaan latih tanding lebih intensif, berkualitas. Atlet bisa mengikuti kejuaraan berjenjang, tingkat kabupaten, provinsi, nasional hingga internasional.

“Prestasi bisa mengukir nama sekolah, nama daerah dan nama pribadi, hingga bendera merah putih dikibarkan pada momentum kejuaraan hanya bisa dicapai dengan berlatih, dibina dalam wadah cabang olahraga,” tukas Heru. Begitu pula reward, bonus tali asih berupa uang atau bentuk lain hanya bisa diberikan apabila sudah meraih prestasi di ajang Porprov, PON dan level lebih tinggi lagi, ungkap Heru.
Pemerintah, lanjutnya, mengucurkan dana hibah melalui KONI hanya bisa disalurkan ke Cabang Olahraga yang syah, memiliki SK Kepengurusan hirarkis dari Pengurus Provinsi, Pengurus Pusat. Untuk itu, kedepan kami harapkan terwujud sinergisitas lintas institusi, Dikbud, Disporapar dan KONI agar potensi siswa/atlet bisa terakomodir.
“Apabila jumlah atlet makin banyak kualitas pembinaan dan kompetitif prestasi akan lebih bagus, untuk meraih medali pada suatu kejuaraan juga makin besar,” papar Heru Ariwanto mantan Ketua Umum IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Kabupaten Jombang ini.
Heru menambahkan, sudah banyak atlet berprestasi Kabupaten Jombang mendapat penghargaan, seperti Eko Febrianto, atlet silat peraih medali emas PON 2016 menjadi PNS di Kemenpora, pada PON 2021 Papua, Eko menyumbang medali perunggu.
Atlet Karate Ade Rengga drestian, peraih medali perunggu PON 2012 Kalimantan Selatan menjadi guru olahraga di Jombang. Banyak rekomendasi dari skill atlet masuk jadi PNS, TNI, POLRI. “Di luar itu, bagi atlet yang juara, tentu mendapat reword bonus tali asih berupa uang dari pemerintah,” tukas Ketua Umum KONI ini. (dan)














