Dua Hari, 76 Pendekar Silat Bertarung di GOR Jombang Berebut Posisi Menuju PORPROV 2022
Jombang, layang.co – Tercatat sebanyak 76 putra putri pendekar pencak silat terbaik yang berasal dari 10 perguruan bela diri yang masuk dalam Ikatan Pencal Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Jombang, Sabtu (2/10/2021) hingga Minggu (3/10/2021) bertarung untuk memposisikan diri sebagai juara, dalam Pekan Olahraga Kabupaten (PORKAB) tahun 2021 ini.
Mereka merupakan pendekar (atlet) terpilih dari masing-masing perguruan. Sebelum dikirim di ajang Porkab ini tiap perguruan telah melakukan seleksi, dengan kuota atlet yang dikirim satu orang untuk satu kelas.
Sepuluh perguran yang mengirim atletnya itu yakni: PSHT, Persinas Asad, Dali Kumbang, Perisai Diri, Cempaka Putih, Nur Harias, Fajar Suci, Tapak Suci, Pagar Nusa dan NH Perkasa.
Pada gelaran Porkab tahun 2021 ini IPSI Kabupaten Jombang mempertandingkan 10 kelas, mulai usia remaja hingga batas usia 21 tahun. Pada kelompok putra dipertandingkan 6 kelas, yakni kelas A hingga kelas F, (kelas A dengan berat badan 45-50 kg, hingga kelas F dengan berat badan 70-75 kg).
Sedangkan pada kelompok putri mempertandingkan kelas A hingga kelas D (dengan berat badan 60-65 kg). Selain kelas laga/tanding, juga digelar kelas seni putra-putri pada tiga kategori yaitu, tunggal, ganda dan beregu.
Kegiatan berlangsung tanpa penonton, mematuhi protokol Covid-19, bermasker dengan posisi atlet menjaga jarak berada di tribun sebelum turun tanding di satu arena yang berada di tengah hall GOR Merdeka. Sabtu pagi, acara dibuka oleh Heru Ariwanto, mantan Ketua IPSI Kabupaten Jombang dua periode yang kini menjadi Ketua Umum KONI Kabupaten Jombang.
Semangat dan sorak gempita menggema sebagai dukungan, tampak ketika pemain menghadapi lawan. Para pendekar pun secara sportif penuh antusias menjalani pertandingan yang dikawal wasit juri dan dewan wasit penuh disiplin. Pertandingan ini sebagai obat kerinduan setelah 1,5 tahun tidak ada kompetisi karena mabah Covid-19.
Ketua IPSI Kabupaten Jombang M Budi Setiawan, SE, MM disela-sela menyaksikan pertandingan mengatakan, dari Porkab ini diharapkan muncul para juara yang mumpuni. Diambil, hanya juara I dan II yang akan masuk ke Pusat Latihan (Puslat) Cabor IPSI, untuk dilakukan penggemblengan lebih lanjut. Guna persiapan menuju event Pra Porprov yang diperkirakan bulan Maret 2022. Untuk selanjutnya menuju partai final di ajang Porprov 2022 yang terletak pada 4 Kabupaten, Jember, Situbondo, Bondowoso dan Lumjang.
“Belajar dari pengalaman Pra Porprov 2019 lalu, yang mana Kabupaten Jombang tidak berhasil mengirimkan atletnya, maka pada Porprov 2022 mendatang Kami optimis, mengirim dan meraih medali di pesta olahraga akbar dua tahunan di Provinsi Jawa Timur itu,” tukas Budi Setiawan yang juga pejabat di lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang ini.
Sistem Puslat, lanjut Budi, akan diterapkan pola degradasi. Sehingga, meski tidak juara pada Porkab tahun 2021 ini, atlet mempunyai kesempatan menggantikan atlet yang masuk Puslat, apabila dalam perjalanan kualitas atlet Puslat tidak mengalami perkembangan dalam berbagai teknis pembinaan.
Untuk diketahui, melalui momentum serupa ini (Porkab, Porprov), atlet IPSI Kabupaten Jombang berhasil meraih medali emas di ajang PON Remaja tahun 2014 di Surabaya atas nama Sefi Jaya (dari perguruan Persinas Asad), kemudian di ajang PON 2016/Bandung Eko Febrianto (dari perguruan Tapak Suci) menyabet medali emas untuk Jawa Timur.
Pada PON XX Papua tahun 2021 ini, Eko Febrianto yang kini atas prestasinya sudah berstatus PNS Kementrian Olahraga RI membela Jawa Timur, akan turun pada Kelas 90 kg putra. Untuk itu, perlu Kita dukung, Kita do’akan dan Kita harapkan Eko Febrianto mampu meraih medali untuk mengukir Jawa Timur dan Kabupaten Jombang. (dan)
