Tanggul Jebol Rendam Sekolah dan Ratusan Rumah di Bandarkedungmulyo Jombang
Jombang, layang.co – Tanggul jebol yang terjadi di aliran Sungai Avur Brawijaya di Jombang merendam ratusan rumah dan sekolah. Ratusan rumah tersebut terendam air dengan ketinggian bervariasi, kondisi terparah mencapai satu meter, Selasa (3/3).
Selain rumah, sekolah yang ikut terendam terpaksa dipulangkan lebih awal karena genangan air terus tinggi dan membahayakan siswa.
Genangan banjir ini merendam ratusan rumah di Desa Brangkal, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang. Air kiriman dari aliran Sungai Avur Brawijaya ini menggenangi jalan desa hingga sekolah. Akibatnya, proses belajar mengajar dihentikan dan siswa dipulangkan lebih awal.
Siswa yang dipulangkan lebih awal ini adalah siswa MI Raudlatul Ulum I Brangkal. Ketinggian air di lapangan sekolah mencapai satu pinggang siswa. Karena khawatir membahayakan pihak sekolah akhirnya memulangkan siswa lebih awal.
Nyuntri Astuti salah satu guru mengatakan banjir ini baru pertama kali melanda sekolahnya. Genangan air terus masuk ke halaman sekolah akibat jebolnya tanggul sungai. Khawatir membahayakan siswa akhirnya siswa kelas 1-5 dipulangkan karena mengganggu proses belajar.
Selain menggenangi sekolah, air juga menggenangi ratusan rumah warga. Sebagian warga terpaksa menggunakan perahu rakit untuk melakukan aktifitas.
Sugiono salah satu warga mengatakan, banjir yang merendam rumah warga ini sangat mengganggu. Meskipun warga sudah bergotong royong membenahi namun aliran air masih cukup deras. Dia berharap ada perbaikan di tingkat hulu agar debit air bisa berkurang.
Saat ini tim dari BPBD Jombang sudah melakukan penanganan sejumlah korban banjir. Seperti kebutuhan makanan dan air bersih. Warga berharap ada perbaikan tanggul secara permanen agar banjir bisa segera surut mengingat curah hujan masih tinggi.
Ratusan rumah di Kabupaten Jombang masih terendam banjir dengan ketinggian bervariatif, kondisi tertinggi mencapai satu meter atau sepinggul orang dewasa. Saat ini, pemerintah sedang berupaya menutup tanggul yang jebol dengan karung pasir.
Upaya ini dilakukan sambil menunggu pembangunan permanen yang masih di kordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) setempat. Selain itu, pemerintah juga membangun dapur umum untuk melayani korban banjir.
Dengan menggunakan perahu rakit dari pohon pisang relawan ini membagikan nasi bungkus ke korban banjir di Desa Brangkal, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang. Petugas membagikan makan siang karena aktifitas ratusan warga di kawasan ini terendam air setinggi satu meteran.
Sedang di Balai Desa Badan Penanggulangan Bencana Daerah mendirikan dapur umum untuk melayani kebutuhan korban banjir. Di kawasan ini ada ratusan warga jadi korban banjir akibat jebolnya tanggul sungai avur brawijaya. Hujan deras yang masih terjadi membuat debit air yang terus bertambah dan merendam pemukiman.
Hj Mundjidah Wahab Bupati Jombang yang meninjau lokasi, dapur umum mengatakan, ada sekitar 337 jiwa di Desa Brangkal dan 643 jiwa yang terdampak banjir. Pemerintah saat ini masih melakukan kordinasi dengan BBWS untuk pembenahan tanggul yang jebol. Saat ini, seluruh kebutuhan pengungsi akan ditanggung pemerintah mulai makan hingga obat jika ada yang sakit.
“Banjir yang merendam dua desa di Kecamatan Bandarkedungmulyo ini terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Avur Brawiyaja dan avur besuk. Air meluber ke pemukiman karena debit sungai terus bertambah seiring curah hujan yang masih tinggi,” jelas Bupati. (ab/dan)