Caption foto : Pengasuh pondok ketika sambutan
memoexpos.co – Rombongan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P Silaturahim dengan Alim Ulama Jawa Timur. di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang dengan keamanan jalan oleh Polisi lalulintas polres Jombang dan polisi militer.
Panglima TNI ditemui oleh pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang yakni KH. Salahuddin Wahid (Gus Sholah), dikediamnnya
Silaturahim dilanjutkan menuju Lantai III Gedung HK.Yusuf Hasyim yang dihadiri oleh Pimpinan Ponpes dan perwakilan pengasuh Pondok Pesantren se- Jatim. Perwakilan Toga dan Tomas, Para Ulama se Jatim. Wakil bupati Jombang Sumrambah, Jombang. Letkol Arm Beni Sutrisno Dandim 0814/Jombang. Kapolres Jombang AKBP Fadli Widiyanto SIK SH MH. Dandim 0814 Jombang Letkol Arm Beni Sutrisno. Danramil, Kapolsek. dan Kepala Desa Cukir.Kamis (19/6/2019)
Dalam Silaturrahimnya tersebut, Pengasuh pondok Tebuireng Jombang KH Salahudin Wahid menyampaikan Makna Halal Bi Halal karena masih dalam suasana lebaran.
“Istilah halal bi halal muncul ketika terjadi dialog konstruktif anatara Presiden Soekarno yang pada masa itu para elit tidam mau bersatu saling bertengkar dan saling menyalahkan karena situasi politik di Indonesia kala itu.Ucapnya
Waktu itu lanjut Gus Sholah, Kiai Wahab mengusulkan agar Bung Karno mengadakan acara silaturahmi antar elit politik, saran KH Wahab Hasbullah kemudian di amini oleh Bung Karno, sehingga pada Hari Raya Idul fitri saat itu Bung Karno mengundang semua tokoh elit politik untuk datang ke istana menghadiri silaturahmi bertajuk Halal Bi Halal.jelasnya
Selain itu Gus Solah panggilan akrab pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng menyampaikan dalam menuju kemerdekaan Negara Indonesia tidak lepas dari peran perjuangan tokoh tokoh Islam. selain itu Nahdatul ulama menyetujui Pancasila sebagai dasar negara Indonesia demi persatuan dan kesatuhan Negara Indonesia.
Sementara itu Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto SIP menyampaikan, data fakta di lapangan pada tanggal 21.22 mei 2019. Jauh sebelum peristiwa tanggal 22 mei, data tersebut dari Intelijen yang mengatakan bahwa banyak informasi diterima akan ada kerusuhan di Jakarta.
“Panglima TNI, Kapolri, Menko Polhukam, Menkumham. dan menkominfo berfikir kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. dan menjaga bangsa Indonesia tetap utuh bersatu dalam mempertahankan negara Indonesia”. ujarnya
Menurut Panglima, Kantor KPU. Bawaslu. Istana. MPR/DPR dilakukan penjagaan oleh TNI/POLRI guna rasa aman. karena terjadinya kerusuhan 22 mei.
Akibat kerusuhan tersebut ditemukan sebanyak 854 korban warga sipil. 108 diantaranya luka ringan. 559 luka ringan. 178 non trauma. 9 meninggal dunia.dan 234 personil polri. 29 rawat inap. 25 luka berat. 4 luka ringan. 205 rawat jalan.
Secara garis besar dari TNI/Polri mampu mengatasi kerusuhan. Terdeteksi jenis masa berbeda dan teroganisir. dan dari kerusuhan itu bisa selesai tanggal 23 mei.
Untuk mengetahui kebenaran kerusuhan yang terjadi, pihak kepolisian mencari dan oleh TKP pelaku kerusuhan yang mengakibatkan meninggal dunia dan Tuntut proses pelaku kesuruhan. jelasnya
Sebelumnya panglima TNI dan Gus sholah telah bertemu di jakarta untuk membahas kejadian 21 dan 22 mei 2019, sedangkan hari ini kunjungannya ke pondok tebuireng yaitu dalam rangka silaturahmi dengan para alim ulama Jawa Timur, panglima TNI membahas tentang kesiapan TNI Polri dalam mengamankan peristiwa 21 dan 22 Mei yang telah terjadi, dengan beberapa Fakta dan Data selama kejadian 22 Mei 2019, dalam kejadian tersebut tidak hanya terdapat masa aksi saja tetapi ada juga yang bertindak sebagai masa perusuh.
Silaturrahim Panglima ke Ponpes Tebuireng adalah memontum hari raya Idul Fitri dan melakukan halal bihalal guna mempererat Negara dan Bangsa. :semoga bangsa Indonesia menjadi Negara Gemahripah lohjinawi. Toto tentrem toto raharjo. pungkasnya. (bay/syaif)