Gubernur Khofifah Ingatkan Kembali Semangat Mabadi Khaira Ummah

- Penulis

Selasa, 19 Maret 2019 - 20:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Caption foto : Khofifah saat peringatan Harlah NU ke 93

memoexpos.co – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawanssa mengingatkan kembali semangat prinsip-prinsip pengembangan sosial dan ekonomi Nahdlatul Ulama (NU), yang tertuang dalam Mabadi Khaira Ummah. Prinsip tersebut harus diperkuat dan direvitalisasi kembali guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya dalam era globalisasi saat ini. 

Mabadi Khair Ummah menegaskan prinsip bagaimana hidup berdampingan secara harmonis di antara keberagaman warga yang ada di Indonesia, kata Gubernur Khofifah saat Peringatan Harlah NU ke-93 di Gedung Serbaguna PCNU Kediri di Jl.Raya Gurah Kediri, Senin (19/3) malam.

Gubernur Khofifah mengatakan, dalam Mabadi Khaira Ummah, NU mendoktrin tentang nilai-nilai yang menjadi dasar gerakan NU. Diantaranya adalah tawassuth (moderat), yang artinya berada di tengah-tengah, tidak terjebak pada titik-titik ekstrim, tidak condong ke kiri atau cenderung ke kanan, seimbang antara dalil aqli (akal) dan naqli (teks kitab suci), serta tidak memihak tetapi lebih lebih bersifat menengahi.

Kemudian, sikap tasamuh (toleransi), yang artinya saling menghargai terhadap sesama muslim. Serta, sikap tawazun, yang artinya membangun keseimbangan atau keadilan dalam menghadapi suatu persoalan. Seluruh nilai-nilai tersebut harus menjadi fondasi yang kuat dan ideal bagi seluruh warga NU. 

Melalui revitalisasi Mabadi Khaira Ummah tersebut, lanjut orang nomor satu di Jatim ini, diharapkan NU semakin solid untuk menjaga keberagaman di Indonesia. Dengan cara menunjukkan keberanian sikap untuk berdiri paling depan, dan  menjadi pagar yang kokoh bagi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga:  Selamat Ulang Tahun Pak Wabup, Semoga Panjang Umur

Hal ini telah dicontohkan oleh para kyai, bagaimana mengimplementasikan mabadi kharia ummah dengan cara saling melindungi antar umat beragama, baik di Papua, di Bali, maupun di Jawa, lanjutnya. 

Gubernur wanita pertama di Jatim ini juga mengingatkan, semangat Mabadi Kharia Ummah harus terus ditegakkan di era globalisasi dan digitalisasi saat ini. Khususnya dalam memerangi maraknya peredaran berita palsu alias hoax, yang disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan berbagai macam cara, dengan seenaknya, tanpa merasa berdosa atau bersalah.

“Penyebaran hoax ini dampaknya fantastis, dan sangat bertentangan dengan semangat pentingnya kejujuran, kebenaran, dan keharmonisan yang selalu ditekankan oleh para kyai, pungkas Khofifah sembari menambahkan, peran warga NU sangat diharapkan untuk menjadi agen atau referensi kebenaran bagi lingkungannya masing-masing.

Harlah ke-93 NU di Kabupaten Kediri dihadiri oleh sekitar 4 ribu orang yang terdiri dari sejumlah tokoh NU, seperti, Pengasuh Pondok Pesantren Al Amin, Ngasinan, Kota Kediri KH. Anwar Iskandar, Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Mojo, Kabupaten Kediri, Ponpes Raudlatul Ulum KH.Jauhar.N atau akrab disapa Gus Mahu, KH. Zaenudin Djazuli.

Hadir pula Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar, Ketua PCNU Kabupaten Kediri KH. Mohammad Makmun, Ketua GP Ansor Kabupaten Kediri Munasir Huda, serta Forkopimda Kabupaten Kediri, diantaranya adalah Wakil Bupati Kediri, Masykuri Iksan. Siaran Pers humasjatim:adit. (bay)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel layang.co untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Seminar Kebangsaan: Membedah Klaim Baru tentang Tempat Kelahiran Proklamator
Seminar Kepelopran KH Abdul Wahab Chasbulloh dan Pengaruhnya Terhadap Dunia ke-Islaman
Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2020 di Jombang Dilakukan Secara Terbatas  
Bupati Buka Talkshow Sakala Bhumi Majapahit Tahun 2020, Belajar Sejarah Tata Kelola Air untuk Masa Depan 
Ditemukan Situs Koin dan Perabot Rumah Tangga di Desa Rejoagung, Ngoro Jombang 
Sepenggal Kisah Peranan Santri dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan RI
Situs Diduga Bekas Rumah Bangsawan Majapahit Ditemukan di Dusun Mlaten, Desa Rejoagung, Ngoro Jombang
Bupati Jombang : Ditangan Pemuda Indonesia Bisa Maju

Berita Terkait

Rabu, 16 Oktober 2024 - 14:46 WIB

Seminar Kebangsaan: Membedah Klaim Baru tentang Tempat Kelahiran Proklamator

Senin, 6 Februari 2023 - 08:29 WIB

Seminar Kepelopran KH Abdul Wahab Chasbulloh dan Pengaruhnya Terhadap Dunia ke-Islaman

Selasa, 10 November 2020 - 13:38 WIB

Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2020 di Jombang Dilakukan Secara Terbatas  

Kamis, 5 November 2020 - 10:06 WIB

Bupati Buka Talkshow Sakala Bhumi Majapahit Tahun 2020, Belajar Sejarah Tata Kelola Air untuk Masa Depan 

Kamis, 17 September 2020 - 16:29 WIB

Ditemukan Situs Koin dan Perabot Rumah Tangga di Desa Rejoagung, Ngoro Jombang 

Berita Terbaru