Kekosongan Kasek SD dan SMP di Jombang Terus Terjadi
Jombang, layang.co – Kekosongan dan kekurangan guru serta Kepala Sekolah tingkat SD, SMP di lingkup Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Kabupaten Jombang terus terjadi. Menyusul sebanyak 42 guru PNS untuk SD, SMP dan SMA/SMK purna tugas (pensiun) per 1 Juni 2023 ini.
Apabila keadaan ini dibiarkan berlarut dikhawatirkan proses belajar mengajar akan terganggu, mengingat bulan depan tahun ajaran baru sudah harus dimulai.
Senen, S.Sos., M.Si Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang ketika dikofirmasi awak media, kemarin mengakui kekurangan guru belakangan ini.
Menurutnya, untuk mengatasi keadaan dimaksud sementara diatasi dengan Guru Tidak Tetap (GTT) yang ada di sekolah, sampai saat nanti ada Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang mulai ditugaskan.
’’Kegiatan belajar mengajar tidak boleh terganggu. Sementara bisa diisi dengan GTT yang ada,’’ katanya.
Cara menyikapi hanya memanfaatkan GTT yang ada, karena sekolah tidak diperbolehkan mengangkat GTT baru untuk mengisi kekosongan guru yang pensiun.
“Sekolah bisa memaksimalkan jam mengajar ASN maupun GTT yang ada di sekolah. Semoga mulai tahun pelajaran baru PPPK sudah ditempatkan di tempat yang baru,’’ harap Senen, mantan Kepala BKDPP Kabupaten Jombang ini.
Ia mengatakan, secara ideal, jumlah guru PNS di Kabupaten Jombang masih kurang, namun teratasi dengan GTT yang ada. Sehingga kegiatan belajar tetap berjalan.
Sejak Februari 2019, Bupati melarang mengangkat honorer. Namun guru boleh diangkat dengan penugasan dari kepala sekolah.
Pendataan yang dilakukan Oktober tahun 2022 lalu, ada 3.472 GTT dan PTT. Termasuk guru honorer yang mulai mengajar sejak Februari 2019 dengan SK Kepala Sekolah. Serta pembimbing mulok pendidikan diniyah dan mulok keagamaan.
“Guru yang diangkat dengan SK Kepala Sekolah tidak bisa masuk ke dalam Data Pokok Pendidik (dapodik),” terangnya.
Gaji guru yang diangkat berdasarkan SK Kepala Sekolah menggunakan dana BOSDA (bantuan operasional sekolah daerah). Karena namanya tidak tercantum dalam dapodik. “Mereka tidak masuk dalam daftar pelamar prioritas pada seleksi PPPK,” ujarnya.
Informasi yang dihimpun http://layang.co, dari 42 guru yang pensiun, enam guru diantaranya dari SMA/SMK. Kekosongan juga diisi sementara oleh GTT yang ada sembari menunggu PPPK tahap 3 (tiga) ditempatkan di Jombang. (*/dan)














