Persiapan Pra Porprov IPSI Uji Fighter Atlet Puslatkab
Jombang, layang.co – Guna persiapan dan peningkatan skill atlet menghadapi Pra Porprov di Bojonegoro bulan Maret mendatang, IPSI Kabupaten Jombang melakukan uji fighter (uji tanding) antar atlet yang sudah mengikuti Pemusatan Latihan (Puslat) sejak bulan Oktober 2021 lalu.
“Uji fighter ini sebagai ajang evaluasi dan motivasi atlet dan pelatih. Melalui uji fighter ini akan tampak kondisi hasil Puslatkab, apakah mengalami penurunan, kemampuan atlet meningkat lebih berkembang atau mungkin stagnan,” kata Ketua IPSI Kabupaten Jombang Budi Setiawan, SE, MM sembari menyaksikan pertandingan yang dilaksanakan arena tanding bela diri Karate di Dojo Mahameru, Minggu (16/1/2022) pagi.
Tujuan uji fighter, ungkapnya, untuk melihat kesiapan dan mempersiapkan atlet yang bakal dikirim ke event Pra Porprov. Agar atlet lebih bisa siap menghadapi lawan di arena tanding. Uji fighter ini dilakukan dihadapan wasit juri internal IPSI, dengan penilaian yang obyektif, tidak tendensi pada atlet perguruan tertentu.
Hasil dari Puslatkab dan uji fighter ini, jelas Budi, tidak menjadi jaminan atlet bisa langsung lolos untuk dikirim di ajang Pra Porprov. Meskipun pada uji fighter dia telah tampil bagus. Sebab, seiring berjalan waktu, atlet harus terus berlatih meningkatkan atau menjaga kualitas skillnya.
“Saya tidak ingin, setelah uji fighter atlet menang bisa sepenaknya sendiri tanpa berlatih intensif, kemudian berharap diberangkatkan di ajang Pra Porprov. Tidak. Bisa jadi etos latih tanding yang dikalahkan terus ambisi, meningkat dan optimis memperbaiki tampilan diri. Karena itu, akan terus kita evaluasi,” beber Budi yang juga Pengurus KONI Kabupaten Jombang ini.

Menurut Budi, proses dan tahapan Puslatkab telah dilaksanakan sesuai agenda yang jelas. Yaitu, sebelum uji fighter atlet Puslatkab telah wajib mengikuti tes kebugaran dan sudah diikuti. Mereka masuk Puslakab kita biayai. Untuk masuk ke Puslatkab juga telah kita lakukan seleksi per Perguruan yang mengirimkan atletnya.
“Tahapan dan strategi ini sudah kita koordinasikan dalam rapat pengurus. Tujuannya, IPSI Kabupaten Jombang berambisi mampu menyambet medali terbaik di ajang Pra Porprov dan Porprov 2022. Apalagi, kita punya modal dengan status Juara Umum Kejurda IPSI tahun 2021, dengan koleksi 2 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu,” papar Budi Setiawan.
Menurut evaluasi dan monev IPSI dan Pengurus KONI Kabupaten Jombang terhadap pelaksanaan uji fighter yang diikuti 24 atlet laga (tanding), tampak penampilan dan nyali tanding para pendekar putra maupun putri masing-masing kelas mengalami peningkatan. Baik mengenai power, teknis tendangan, akurasi pukulan dan strategi serangan menghadapi lawan.
Namun, secara fisik masih perlu ditingkatkan. Hal itu tampak dari tenaga dan ketahanan fisik, nafas para atlet cepat terkuras, tampak cepat lelah. Sehingga wasit harus memberikan hitungan disela pertandingan pada sejumlah atlet, sembari memberikan kesempatan untuk mengembalikan kebugaran tarik nafas.
Pertandingan menggunakan tiga babak itu, diikuti 24 orang atlet pada kelas A (berat badan 45-50 kg) pa-pi hingga kelas G (berat badan 80-85 kg) pa-pi. Masing-masing kelas diikuti dua atlet, yakni Juara I dan Juara II hasil seleksi pada Porkab bulan September 2021 lalu. Selain itu, juga dilakukan penampilan kelas seni.
“Untuk kelas seni akan lebih selektif, karena kompetiter atlet daerah lain sangat ketat, cukup berat. Intinya, IPSI hanya memberangkatkan atlet berpotensi medali, event Porprov 2022 bukan ajang rekreasi. Tetapi, momentum mengukir prestasi,” pungkas, pejabat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang ini.
Cabor bela diri Pencak Silat pada Porprov 2022 akan dilaksanakan di Kabupaten Lumajang, dengan menampilkan 19 nomor laga dan 6 kelas seni. (dan)














