Jangan Abaikan di Musim Pandemi Covid-19, Penderita TBC Harus Waspada dan Rajin Berobat Rutin untuk Bisa Sembuh
Jombang, layang.co – Dokter Spesialis Paru Poli Paru RSUD Jombang mengingatkan agar kita jangan abai di musim pandemi Covid-19. Khususnya bagi penderita penyakit Tuberculosis (TBC), tetap harus waspada dan rajin berobat rutin untuk bisa sembuh.
“Penyakit TBC bisa menyerang siapa saja, baik usia muda atau dewasa. Begitu pula penyebaran atau penularannya hampir sama dengan virus covid-19. Tetapi jangan khawatir, TBC bisa disembuhkan, ada obatnya, asalkan berobat rutin minimal enam bulan, dan obatnya disediakan gratis,” demikian disampaikan dr Nurlela Damayanti, Sp.P saat berdialog dalam Humas RSUD Jombang menyapa, Kamis (25/3/2021) kemarin.
Hal tersebut dia sampaikan berkaitan belakangan ini kunjungan penderita TBC ke Poli Paru menurun. Turunnya kunjungan ini dikhawatirkan terpengaruh dengan pandemi Covid-19, yang belakangan ini menjadi fokus semua pihak. Apabila penurunan terus berlangsung dikhawatirkan menjadi keteledoran pasien TBC, yang nantinya berakibat fatal, kematian.
“Serangan TBC juga bisa mematikan, dengan berbagai sebab, bisa jadi karena keterlambatan atau karena komorbid penyakit penyerta yang lainnya,” tandas dokter alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini.
Poli Paru RSUD Jombang mencatat, di masa pandemi Covid-19 tingkat kunjungan pasien TB yang semula 5-7 orang pasien per hari, atau rata 150-200 pasien, belakangan ini turun.
Data WHO tahun 2019 mengungkapkan, 10 juta orang terserang TB di seluruh dunia, dengan 5,8 juta orang laki-laki, 3,2 juta orang perempuan, dan 1,2 juta anak-anak. Jumlah itu terpantau dari 30 negara dengan peringkat tersebesar: India, Indonesia, Cina, Philipina, Pakiskan, Nigeria, Bangladesh, Afrika Selatan.
“Dari data tersebut, dalam suasana pandemi Covid-19 selama tahun 2020 pelaporan kasus TB menurun 25 % dalam kurun waktu 3 bulan terkahir. Penurunan ini yang tidak kita inginkan, karena tujuan kita terus berupaya melakukan layanan kesehatan, pasien bisa sembuh dengan cara aktif berobat,” ajaknya.
Dokter Paru yang akrab dipanggil Bu Lela ini menjelaskan TBC dan Covid-19 merupakan penyakit menular yang menyerang paru-paru, memiliki gejala yang mirip Covid-19 seperti batuk, demam, dan sesak nafas. Namun TB memiliki masa inkubasi lebih lama dengan onset penyakit lebih lambat, meski demikian pasien TB dan Covid-19 tetap memperoleh pengobatan dan tatalaksana pengobatan maksimal.
Untuk itu, bagi masyarakat apabila mengalami gejala dimaksud, langsung saja datang ke RSUD, tidak perlu ragu dicovid-kan, karena tata laksana pelayanan masing-masing poli, baik rawat jalan dan rawat inap sudah terpilah-pilah antara pasien covid dan bukan covid.
“RSUD Jombang merupakan salah satu RS rujukan TB RO sudah menjalankan pengobatan dan memfasilitasi bagi penderita TB RO sesuai pedoman WHO,” papar Nurlela.
Mengatas namakan Direktur RSUD Jombang dr Pudji Umbaran, MKP, dokter Nurlela Damayanti mengungkapkan, Poli Paru siap melayani pasien dengan hati, didukung tiga orang dokter spesialis paru, akan bekerja maksimal sesuai kondisi pasien. Manakala, penyakit yang diidap pasien bukan hanya TBC, maka akan dikonsultasikan pengobatannya dengan spesialis penyakit lainnya, misalnya, dokter jantung, dokter mata atau dokter poli lainnya.
Menjawab upaya apa yang harus dilakukan dalam pencegahan dan infeksi pada orang lain, dokter spesialis Paru lulusan tahun 2015 ini mengajak pasien untuk menjaga kebersihan diri, cuci tangan dengan sabun dan membatasi diri pada kerumunan. Sama halnya dengan mekanisme pencegahan Covid-19, yakni dengan mengenakan APD, masker, menutup mulut saat batuk, rutin control secara medis.
“Kuman bacteri mycobacterium tuberculosisi (TBC) mudah menular melalui percikan dahak, pada saat penderita batuk, bicara, apalagi bersin-bersin,” tandasnya.
dr.Nurlela Damayanti menyarankan, bagi penderita TB agar berupaya melakukan olahraga ringan, berjemur pada pagi hari untuk mendapat vitamin D dari sinar matahari, dan konsumsi manakan dengan asupan gizi yang cukup. Dialog Humas RSUD Menyapa dengan topik Pencegahan dan Pengobatan Tuberculosis dalam kaitan memperingati Hari Tubercolosis Sedunia ke 136 tahun, yang jatuh ada tanggal 24 Maret 2021. (dan)














