Terminal Chargo Tunggorono Bakal Jadi Lokasi Sekolah Rakyat di Jombang

Terminal barang yang berada di Jl Prof Dr Nurcholis Majid, Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang bakal alih fungsi menjadi lokasi Sekolah Rakyat di Kabupaten Jombang.

Terminal Chargo Tunggorono Bakal Jadi Lokasi Sekolah Rakyat di Jombang

Jombang, layang.co – Terminal Khusus Parkir Chargo yang berada di Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang bakal berubah fungsi, yakni menjadi lokasi dibangunnya lingkungan Sekolah Rayat di Kabupaten Jombang.

Pemilihan ini menyusul batalnya penentuan lokasi yang semula berada di Desa Denanyar, karena luas lahan aset tanah milik Pemkab Jombang di Denanyar luasnya tidak mencapai 5 hektar, sedangkan di lokasi terminal cargo luasnya mencapai 5,1 hektar.

Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Jombang Agus Purnomo mengatakan, sebelumnya pemkab mengusulkan tiga lokasi untuk pembangunan Sekolah Rakyat.

Pertama, lahan di Desa Denanyar, Kecamatan Jombang. Kedua, gedung PSBR yang berada di Desa Sengon, Kecamatan Jombang, dan terakhir Terminal Khusus Parkir di Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang.

”Karena lahan yang ada di Denanyar luasanya masih kurang, jadi yang dipilih lahan terminal barang yang mempunyai luasan 5,1 hektare,” katanya.

Batal gunakan lahan di Denanyar, pembangunan direncanakan akan segera dimulai tahun ini. Dinas PUPR Jombang juga sudah melakukan survei kelayakan lahan yang terletak di Jl Prof Dr Nurcholis Majid tersebut, terang Sekda Agus Purnomo.

”Nanti terminal barang akan dipindahkan ke Kecamatan Perak,” bebernya.

Diungkapkannya, Kabupaten Jombang menjadi nomor 65 tahap pertama untuk pembangunan Sekolah Rakyat se-Indonesia.

Rencananya proses pembangunan dilakukan tahun ini.  Untuk anggaran pembangunan, Agus menyebut dialokasikan dari pemerintah pusat mencapai sekitar Rp 200 miliar.

”Target pembangunan tuntas akhir tahun ini, sehingga masa transisi perpindahan dari gedung SKB yang ada di Kecamatan Mojoagung bisa tepat waktu,”ucap Agus Purnomo mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang ini.

Disampaikan Agus, saat ini seleksi siswa sesuai Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)  terus dilakukan.

Dari hasil seleksi, jumlah siswa yang berminat melebihi kuota yang ditetapkan pemerintah 50 siswa per jenjang.  Namum minat di Kabupaten Jombang cukup tinggi, pendaftar jenjang SMP 63 siswa dan SMA 67 siswa.

”Untuk SD masih 16 siswa, namun kami yakin semakin kita gencar sosialisasi maka semakin banyak yang minat, katanya. (dan)

Pos terkait