Tanaman Tebu Terbakar Petani Watudakon Merugi Ratusan Juta

0
166
Tebu yang terbakar di areal tanaman tebu di desa watudakon ditebang dan diangkut lebih awal dari jadwal tebang untuk antisipaso kerugian petani lebih parah, Jum'at (19/8/2022).

Tanaman Tebu Terbakar Petani Watudakon Merugi Ratusan Juta

Jombang, layang.co – Sedikitnya delapan hektar tanaman tebu di Desa Watudakon, Kecamatan Kesambenm Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terbakar pada Kamis (18/8/2022).

Total luas lahan yang terbakar mencapai 8 hektar dari 13 hektar yang ada pada blok sawah yang sama.

Tanaman tebu milik petani seluas 5 hektar dan lainnya sekitar 3 hektar milik perangkat desa setempat.

Kebakaran ini di duga disebabkan  oleh dua orang petani yang lahannya berhimpitan dengan areal tebu yang belum ditebang habis. Kedua petani tersebut melakukan pembakaran daduk, atau daun tebu pada lahan miliknya yang sudah selesai ditebang.

Kebakaran terjadi selama  dua jam sekira pukul 09 hingga pukul 11 siang. Api cepat merembet ke seluruh areal tanaman tebu karena situasi tiupan angin kencang ke arah tanaman tebu yang belum ditebang

Akibat kebakaran ini petani mengalami kerugian hingga mencapai ratusan juta rupiah.

Kerugian disebabkan karena rendemen tebu turun hingga tiga digit dibanding tebu yang tidak terbakar.

Rendemen tebu normal antara 7,5 – 9 digit pada masa tebang bulan agustus. Rendemen dipengaruhi oleh kualitas kebugaran tanaman dan jenis tebu.

Showour, Koordinator tebang angkut yang ditugaskan dari PG Gempolkerep menyatakan pihaknya akan berupaya mempercepat proses tebang angkut dalam waktu dua hari, untuk mengantisipasi kerugian petani lebih parah.

Untuk itu, pihaknya mengerahkan kendaraan angkut dan 65 orang penebang. Dalam berita acara PG, tebu yang terbakar rendemen untuk hari pertama ditetapkan 6 digit, untuk hari kedua 5 digit.

Pihak pg gempokerep sudah mengetahui kejadian ini, bahkan saat api masih menyala, pg menurunkan satu unit mobil tangki pemadam kebakaran namun tidak mampu memadamkan api, karena api sudah menyebar ke sluruh area tanaman.

Agar hal serupa tidak terjadi diwilayah desa watudakon, kepala desa suharto menghimbau agar petani saat membakar daduk, menunggu proses tebang tanaman tebu selesai.

Menurut suroto pemilik lahan tebu, dua petani telah sanggup menanggung kerugian 100 persen setelah ada selisih perbandingan hasil tebu tidak terbakar dengan tebu terbakar. Perhitungan akan dilakukan oleh pg gempol kerep. (dan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here