KONI Dapat Tambahan Rp 350 Juta, Pemkab Siapkan Bonus Porprov 2025 Sebesar Rp 1,5 M
Jombang, layang.co – KONI Kabupaten Jombang dipastikan mendapatkan tambahan dana hibah APBD tahun 2025 sebesar Rp 350 juta untuk mencukupi kebutuhan Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Jatim IX yang akan berlangsung pada 28 Juni – 5 Juli di Malang Raya.
Kepastian itu, disampaikan Disporapar selaku leading sektor bidang Keolaharagaan Pemkab Jombang dalam rangkaian rapat kerja dengar pendapat (RDP) Komisi D DPRD Kabupaten Jombang yang mengundang Disporapar dan KONI Kabupaten Jombang, Senin (19/5/2025) di ruang Komisi D.
Hadir Ketua Komisi D M Agung Natsir, Sekretaris Komisi Rahmat Agung Saputro, Anggota Komisi Aang Kunaefi, M Misbah, hadir pula Kadisporapar Bambang Nurwijanto, Sekdin Yulita Purwaningsih, Kabidor Iwan Hari Setyono, Ketua Umum KONI Sumarsono dan 3 orang Wakil Ketua, Agus Budi Hartono, Setyo Wahyu, Sutrisno serta Sekretaris Tommy Wahyudi.
Dihadapan Komisi D, Sekretaris Disporapar Yulita Purwaningsih menyampaikan, saat ini proses pengajuan untuk di transfer ke rekening KONI sedang diproses. Dana sebesar Rp 350 juta itu, peruntukannya untuk dana pembinaan bagi cabang olahraga anggota KONI Kabupaten Jombang.
Kadispora menyampaikan, pihaknya sudah mengusulkan dana tali asih untuk bonus prestasi medali Porprov 2025 total sebesar Rp 1,5 miliar.
“Besar usulan ini berdasarkan asumsi medali yang ditargetkan oleh KONI, yakni bonus satu keping medali emas Rp 30 juta, perak Rp 20 juta, Perak Rp 10 juta,” ungkap Bambang Nurwijanto.
Sebelumnya disampaikan oleh Ketua KONI Kabupaten Jombang terkait kondisi dan kebutuhan dana pembinaan bagi cabor. Dana hibah yang diperoleh KONI dari hibah APBD tahun 2025, sebesar Rp 2,250 juta. Dengan prioritas untuk kebutuhan mengikuti Porprov, karena tiap daerah wajib mengikuti Pekan Olahraga Provinsi.
Dari rincian kebutuhan kontingen Kabupaten Jombang KONI mampu membiayai atau memberangkatkan atlet 250 orang dan 100 orang pelatih, menyerap dana sekitar Rp 1,3 miliar. Sehingga setiap Cabor hanya memperoleh dana pembinaan antara Rp 6 juta sampai 20 juta untuk tahun 2025.
“Dana pembinaan cabor sangat minim, sementara Cabor harus mempersiapkan berlatih, asupan gizi, transport untuk persiapan ikut Porprov. Kondisi ini membuat pilu pengurus cabor,” papar Sumarsono.
Diskusi bersama Komisi D, Agus Budi Hartono, Wakum Ketua KONI yang juga Ketua Cabor Perbakin, mengaku meski dana pembinaan terbatas, atletnya pada gelaran Porprov 2019, 2022, 2023 mampu mempersembahkan medali, emas, perak, perunggu.
Hal serupa di sampaikan Sutrisno, Waketum yang juga Ketua Cabor Sepetu Roda, di Jombang belum ada arena sepatu roda, sehingga menjelang pelaksaan Porprov atlet Sepetu Roda Jombang harus berlatih ke Sidoarjo, atau Tuban untuk menikmati arena yang memadai.
“Jadi Pengurus Cabor banyak korbannya. Apalagi kalau memberangkatkan banyak jumlah atlet. Ketua Cabor pasti gulung kouming mencari dana talangan, yang tidak pernah kembali,” papar Irwan Prakoso, mantan anggota DPRD dua periode, yang juga pernah menjadi Ketua Cabor Balap Sepeda.
Menanggapi ungkapan Disporapar dan Pengurus KONI Kabupaten Jombang, Ketua Komisi D, Sekretaris dan Anggota sepakat, siap membuka sesi diskusi lebih gayeng tentang dinamika pembangunan olahraga di Kabupaten Jombang.
“Masukkan yang disampaikan akan kami jadikan bahan untuk komisioning dengan Disporapar di waktu mendatang, terutama tentang kebutuhan keuangan, yang memang kurang. Tetapi kami ingin mendapat gambaran bagaimana, manfaat dan penyerapan anggaran yang sudah diterima oleh KONI,” kata Sekretaris Komisi D Rahmat Agung Saputro.
“Komisi D memberikan kesempatan dan mendorong Cabor untuk mencari solusi, sponsor mendukung kecupukan anggaran, bisa dari CSR maupun pihak swasta. Begitu pula yang bakal dilakukan oleh Cabor E-Sport, tidak cukup jikalau hanya mengharapkan dan hibah APBD,” katanya. (dan)