Waspadai Pneumonia Pada Anak Balita, Muncul Gejala Segera Berobat ke Tenaga Medis atau Datang ke RSUD Jombang Siap Melayani Senin – Jum’at

dr. Dwi Andriyani, Sp.A (kanan) dokter spesialis pada Poli Anak RSUD Jombang ketika berbincang dengan Gionnita Prayogo pada topik bahasan seputar penyakit Pneumania, Kamis (20/02/2025).

Waspadai Pneumonia Pada Anak Balita, Muncul Gejala Segera Berobat ke Tenaga Medis atau Datang ke RSUD Jombang Siap Melayani Senin – Jum’at

Jombang, layang.co – Direktur RSUD Jombang Dr. dr. Ma’murotus Sa’diyah, M.Kes. melalui dokter spesialis anak, dr. Dwi Andriyani, Sp.A mengingatkan kepada orang tua yang memiliki bayi baru lahir dan anak Balita untuk mewaspadai adanya gejala Pneumonia yang mungkin terjadi pada si buah hati.

Ayah-Ibu yang memiliki anak Balita jangan ragu melakukan imunisasi, datang ke Posyandu atau Puskesmas terdekat untuk vaksin PCV 13. Vaksin ini merupakan pencegahan Pneumonia.

“Bila ada keluhan batuk pilek, disertai sesak napas, napas cepat serta ada tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam segera datang ke  RSUD Jombang untuk mendapatkan pelayanan medis lebih maksimal,” demikian pesan dr Dwi Andriyani yang akrab dipanggil dokter Wini ini, dalam acara Humas RSUD menyapa yang dipandu host Gionnita Prakoso, Kamis (20/2/2025).

Seruan itu wajar disampaikan, manakala memperhatikan masih relatif tingginya kematian bagi anak-anak yang disebabkan penyakit Pneumonia.

Dokter Wini mengungkapkan, tahun 2015 di Indoneia penyebab kamatian pada Balita karena Pneumonia mencapai 63,45 persen. Provinsi yang ditemukan Pneumonia cukup tinggi yakni Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, dan Nusa Tenggara Barat.

Belakangan, tahun 2022 sampai sekarang angka kematian pada Balita karena Pneumania di Indonesia 10 – 14 persen, cukup tinggi. Selain Pneumonia penyebab kematian pada anak-anak adalah akibat diare.

Untuk diketahui Pneumonia adalah infeksi akut pada jaringan paru (alveoli) yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur dan parasit yg ditandai dengan napas cepat dan atau tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.

Pneumonia biasanya cepat memburuk bila terjadi pada bayi, anak-anak, lansia, atau orang dengan daya tahan tubuh lemah.Pemerintah sudah memberikan solusi dengan memberikan vaksinasi PCV 13  bagi anak Balita usia 2 bulan, 3 bulan, dan 12 bulan.

Menurutnya, kasus Pneumonia dapat muncul pada bayi  baru lahir hingga usia 5 tahun.

“Meski demikian, Pneumonia bisa diobati dan sembuh tuntas,” kata dr Dwi Andriyani, Sp.A Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung ini.

Kunjungan pasien di Poli Anak RSUD Jombang setiap hari kerja antara 40 – 60 pasien, bahkan saat cuaca buruk bisa mencapai 100-an anak. Sehingga maklum, kadang pelayanan di poli anak tampak berjejal.

Meski demikian, terang dokter kelahiran Riau, Sumatera ini, semua pasien bisa terlayani dengan baik, mulai pukul 08.00 – 14.00 WIB setiap hari kerja, Senin – Jum’at, karena Poli Anak RSUD Jombang telah memiliki 5 orang dokter spesialis anak.

Faktor penyebab Pneumania, diantaranya kelembaban suhu udara lingkungan, polusi udara lainnya, dan  paparan asap rokok. Perokok aktif dan yang memakai Vape menjadi penyebab lebih besar.

“Sebab itu, orang tua perokok, jikalau hendak mendekati anak bayinya, setidaknya membersihkan diri terlebih dahulu, mandi, sikat gigi ganti pakaian yang terbebas dari asap rokok, agar anak-anak tidak terpapar asap atau aroma rokok. Sadar diri bebas dari rokoklah, paling tidak,” tutur dokter Wini yang telah bertugas selama dua tahun di Poli Anak RSUD Jombang ini.

Masa penyebuhan penderita Pneumena pada Balita rata-rata butuh waktu lima hari, namun jika sesaknya cukup berat pasien musti di rawat di ICU, dan bila terjadi gagal napas bisa memakai ventilator sehingga butuh waktu lebih panjang.

“Untuk memastikan tentang kondisi pasien anak Pneumonia, atau tidak, boleh datang ke Poli Anak untuk pemeriksaan atau konsultasi,” tutup dr Dwi Andriyani, S.p A. (dan)

Pos terkait