122 Ibu-Ibu Megaluh Lulus SOTH, Diwisuda Pj Bupati Jombang

0
184
Pj Bupati Sugiat S.Sos., M.Psi., T didampingi Pj Ketua Tim Penggerak PKK Yayuk Dwi Irawanti Sugiat S.Pd hadir langsung dalam wisuda ini. Dalam kesempatan tersebut hadir pula Staf Ahli yang sekaligus merangkap Asisten 3 Drs. Mochamad Saleh, M.Si, Plt Camat Megaluh Ummi Salamah S.E., MM., Forkopimcam, Kepala KUA Kecamatan Megaluh, Kepala Desa dan BPD Kecamatan Megaluh, Ketua TP PKK Desa se-Kecamatan Megaluh, perwakilan Ormas dan para 122 wisudawati SOTH.

122 Ibu-Ibu Megaluh Lulus SOTH, Diwisuda Pj Bupati Jombang

Jombang, layang.co – Sebanyak 122 Ibu-ibu yang lulus program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) se-Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (27/06/2024) diwisuda oleh Pj Bupati Jombang, Sugiat, S.Sos, S.Psi.T bertempat di Pendopo Kecamatan Megaluh.

Para Ibu-ibu tersebut telah berkontribusi pada penurunan stunting, sesuai dengan program pemerintah pusat yakni penurunan prevalensi stunting. Dalam SOTH, orang tua dibekali ilmu yang cukup untuk memberikan nutrisi yang baik dan pola asuh yang tepat bagi anak-anak.

Program SOTH adalah sekolah pengasuhan yang digagas oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur. Bertujuan  meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengasuh anak, sehingga berkontribusi menurunkan stunting.

122 peserta dari enam Desa di Kecamatan Megaluh digembleng selama 13 hari dan dibekali ilmu terkait menjaga kualitas dan pertumbuhan anak serta keluarga. SOTH semester 1 telah dilaksanakan pada Januari-Juni 2024. SOTH semester 2 akan dilaksanakan pada Juli – Desember 2024.

Pj Bupati Sugiat menyampaikan data dari Dinkes Jombang bahwa angka prevalensi stunting pada bulan Februari 2024 mencapai 5,88%, pada tahun 2023 mencapai 6,29% dan pada 2018 pernah mencapai 22.91%.

Prevalensi stunting di Jombang berada pada tingkat 3 terbawah. Setelah ditelaah salah satu penyebabnya adalah perilaku dan mindset warga yang kurang peduli untuk membawa anaknya ke Posyandu sehingga tidak terdata.

“Mulai hari ini kita canangkan, menuju Indonesia Emas 2045, stunting harus kita perangi, butuhkan peran semua unsur termasuk SOTH,” tandas Pj Bupati Sugiat.

“Angka stunting tidak hanya selesai dengan tambahan gizi. Banyak masalahnya, termasuk masalah pola asuh. Balita yang stunting ini bukan hanya keluarga menengah ke bawah, ternyata, menengah ke atas pun ada yang stunting,” kata Pj Bupati Sugiat.

“Tidak sekadar bentuk materi, tapi juga merubah perilaku. Ini peran orangtua semua, kemarin sudah diajarkan nggih parenting untuk mengatasi stunting dan lain sebagainya,” kata Pj Bupati Sugiat.

Penurunan stunting akan tercapai apabila semua pihak menguatkan seluruh stakeholder, perangkat daerah, kader-kader desa harus dilibatkan dalam penyuluhan dan edukasi, agar angka stunting di Jombang bisa ditekan secara signifikan.

“Kepada para orang tua, khususnya ibu-ibu yang mengikuti kegiatan ini, semoga ilmu dan pengetahuan yang telah diperoleh dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membangun keluarga yang harmonis dan berkarakter. Teruslah belajar dan berinovasi dalam mendidik anak-anak kita,” harap Pj Bupati Sugiat. (*dan)