Dinas Ketahanan Pangan Wujudkan Desa Made Jadi Demapan, Dilaunching oleh Pj Bupati Jombang
Jombang, layang.co – Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Ketahanan Pangen dan Perikanan setempat mewujudkan Desa Made, Kecamatan Kudu menjadi Desa Mandiri Pangan (Demapan), Pariwisata, Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman.
Perwujudan itu ditandai oleh Pj Bupati Sugiat dengan launching Giat Beri Edukasi Masyarakat (Giat Beri Emas) Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (Bisa) bersama Gelar Pangan Murah Keliling (Pak Murling), di lingkup Kantor Desa Made, Rabu (12/6/2024).
Hadir bersama Pj Bupati, perwakilan Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, perwakilan narasumber dari kejaksaan dan DPRD Kabupaten Jombang, Staf Ahli, Asisten dan Kepala Perangkat daerah lingkup Pemkab Jombang, Sekretaris Camat dan Forkopimcam Kecamatan Kudu, Kepala Desa se-Kecamatan Kudu, dan warga masyarakat Desa Made.
Desa Mandiri Pangan adalah desa yang masyarakatnya memiliki kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui pengembangan subsistem ketersediaan, distribusi, dan konsumsi dengan memanfaatkan sumber daya setempat secara berkelanjutan.
Tujuan dari Demapan Pasti Bisa ini adalah untuk peningkatan skor pph (pola pangan harapan), peningkatan status gizi masyarakat, mewujudkan ketahanan energi dan peningkatan kualitas lingkungan hidup, serta menciptakan ketahanan dan kemandirian pangan masyarakat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Nur Kamalia menyampaikan Demapan diawali tahun 2023 triwulan terakhir. Banyak kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan Demapan, maka perlu adanya kolaborasi, komunikasi, dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
“Perlu adanya OPD yang bekerjasama dengan stakeholder dan masyarakat sehingga terwujud ketahanan pangan,” jelas Nur Kamalia saat memberikan sambutan.
Kepala Desa Made menyambut baik program ini dan merasa bangga atas dipilihnya Desa Made menjadi salah satu Demapan. “Semoga dengan adanya program dari OPD bisa menjadikan Desa Made lebih baik lagi, masyarakatnya sejahtera,” ujar Kepala Desa Made.
Pj Bupati Jombang mengapresiasi kegiatan ini. Kabupaten Jombang merupakan urutan 11 se-Jawa Timur sebagai daerah penghasil gabah. Meskipun hasil panen gabah belum terkelola dengan baik.
“Persoalannya, kalau panen gabahnya kemana? (gabahnya) tidak ada di Jombang, maka dari itu harga berasnya mahal,” kata Pj Bupati Sugiat.
Menurut Pj Bupati, isu pangan merupakan isu prioritas nasional yang diusung oleh Presiden RI terpilih. Namun ironinya, saat ini lahan pertanian bukannya tambah luas justru tambah sempit.
“Masalah pangan ini luar biasa, maka Kabupaten Jombang harus memiliki lumbung pangan dan petaninya harus makmur,” katanya.
Pj Bupati Sugiat menegaskan, bahwa dalam membangun ketahanan perlu adanya inovasi. Kabupaten Jombang membuat inovasi dengan tema Giat Beri Emas Bisa (giat beri edukasi masyarakat beragam, bergizi seimbang, dan aman) bersama Pak Murling (pangan murah keliling).
Pak Murling adalah mobil yang menjajakan pangan murah untuk masyarakat secara keliling, bisa menjangkau seluruh Desa di Kabupaten Jombang dan mampu menjadi solusi masyarakat yang mengalami kesulitan dalam membeli pangan pokok.
“Ini adalah langkah awal untuk mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik. Kolaborasi dan sinergi yang kuat diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan pangan yang sehat dan terjangkau,” pesan Pj Bupati. (dan)