Nataru Bersama Masa Kampanye Pemilu 2024 Miliki Potensi Kerawanan Tinggi

    0
    126
    Apel Gelar Pasukan merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan personel maupun sarana prasarana yang akan digunakan selama pelaksanaan operasi, sehingga diharapkan seluruh kegiatan pengamanan perayaan Natal 2023 serta Tahun Baru 2024 (Nataru) dapat berjalan dengan optimal.

    Nataru Bersama Masa Kampanye Pemilu 2024 Miliki Potensi Kerawanan Tinggi

    Jombang, layang.co  – Perayaan Natal Dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini yang bertepatan dengan masa kampanye Pemilu 2024 memiliki potensi kerawanan yang lebih tinggi.

    Oleh sebab itu, dalam rangka pengamanan Nataru, Polri didukung TNI, K/L, Pemda, Mitra Kamtibmas dan stakeholder terkait menggelar Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi “Operasi Lilin 2023” selama 12 hari, mulai tanggal 22 Desember 2023 s.d. 2 Januari 2024.

    Operasi ini melibatkan personel yang terdiri dari TNI-Polri serta stakeholder terkait lainnya yang ditempatkan pada  pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu untuk menjamin keamanan di objek pengamanan.

    Perihal tersebut disampaikan Pj Bupati Jombang Sugiat S.Sos, M.Psi., T saat pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2023  di lapangan Mapolres Jombang, dihadiri segenap unsur Forkopimda Kabupaten Jombang, para Pejabat TNI, Polri, dan Instansi lainnya, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda serta  pasukan peserta Apel.

    Pada Nataru tahun ini, Polri dan stakeholder terkait telah memetakan permasalahan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas, (kamseltibcar lantas) dan keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang harus diwaspadai.

    Pada sisi kamseltibcar lantas, Polri bersama stakeholder terkait telah menerbitkan SKB yang memuat tentang pembatasan operasional angkutan barang, penerapan rekayasa lalu lintas, pengendalian arus lalu lintas penyeberangan laut dan penundaan perjalanan.

    Selanjutnya, pada sisi kamtibmas, untuk menjamin pelaksanaan ibadah Natal berlangsung dengan aman dan khidmat, memastikan setiap lokasi ibadah sudah disterilisasi dan melibatkan ormas-ormas keagamaan dalam kegiatan pengamanan sebagai wujud toleransi beragama, serta pastikan kehadiran negara pada setiap kegiatan ibadah masyarakat.

    “Ancaman terorisme juga menjadi tantangan yang serius. Untuk itu, tetap mengedepankan deteksi dini dan preventif strike untuk mencegah pelaku teror melancarkan aksinya, serta melakukan penjagaan ketat pada pusat keramaian maupun tempat ibadah agar kita dapat memastikan tidak ada letupan sekecil apapun dalam pelaksanaan ibadah Natal ataupun malam pergantian tahun,” tuturnya.

    “Tingkatkan juga edukasi kepada masyarakat dan koordinasi dengan BMKG untuk melakukan sosialisasi informasi cuaca, sehingga kita mampu memberikan quick response guna memitigasi dampak bencana,” tuturnya.

    “Hal yang paling penting adalah terus tingkatkan sinergitas dan soliditas selama pelaksanaan tugas, karena hal tersebut merupakan kunci utama keberhasilan operasi,” tandas Pj Bupati. (dan)