Komisi B DPRD Jombang Tinjau Pengolahan Porang di PD Panglungan Wonosalam

0
152
Direktur Utama (Dirut) PD Panglungan, Tjahja Fadjari (kiri/putih) menyampaikan paparan tentang mekanisme pemanfaatan mesin pengolah tepung dihadapan anggota Komisi B DPRD Kabupaten Jombang, Selasa (28/11/2023).

Komisi B DPRD Jombang Tinjau Pengolahan Porang di PD Panglungan Wonosalam

Jombang, layang.co – Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang, hari Selasa (28/11/2023) melakukan kunjungan kerja ke PD Panglungan, di Kecamatan Wonosalam, untuk melihat progres pembangunan di perusahaan daerah milik Pemkab Jombang.

Kunjungan itu bertujuan menyaksikan melihat secara langsung pemanfaatan mesin pengolah tepung dari bahan tanaman porang.  Pengadaan mesin pengolah porang itu menggunakan dana APBD Kabupaten Jombang. Hasil pengolahan porang nantinya menjadi komoditas andalan, gari Kabupaten Jombang.

“Kunjungan sendiri kami maksudkan untuk melihat langsung progres pembangunan yang sudah dilakukan di PD Panglungan,” papar Sunardi, Ketua Komisi B DPRD Jombang.

Dijelaskan olehnya, sesuai dengan paparan ketika mengajukan penyertaan modal yang kini sudah disetujui. PD Panglungan mengusung inovasi berupa produksi tepung porang.

“Sebelumnya, saat terjadi booming penanaman porang, petani di wilayah Wonosalam juga melakukan hal serupa. Namun seiring berjalannya waktu, petani terkendala dengan nilai jual saat panen, hanya berkisar 3.000 rupiah,” ungkap Politisi dari PPP ini.

“Nilai jual porang basah hanya di kisaran 3.000 rupiah per kilogram. Kondisi tersebut sudah tentu memberatkan mereka saat barang hasil panen melimpah,” ujarnya.

PD Panglungan sebagai pemangku wilayah budidaya porang berinisiatif mendatangkan mesin pengolah tepung. Pasalnya, di pasaran setelah porang diolah menjadi tepung harga julanya mencapai Rp. 150.000, per kilogram.

Dibeber oleh Ketua Komisi B, dalam realisasi penyertaan modal,  PD Panglungan sendiri sudah menyerap anggaran sebesar Rp. 4,5 miliar, atau setengah dari jumlah anggaran keseluruhan.

“Dari paparan Direktur tadi, kami mengapresiasi inovasi yang sudah dilakukan oleh PD Panglungan. Dengan anggaran yang telah diserap sebesar Rp. 4,5 miliar, kami pastikan jika progres pembangunannya sudah sesuai,” bebernya disela kunjungan.

Penyertaan modal itu sendiri dilakukan melalui dua termin, dan PD Panglungan, sudah menyerap termin pertama.

Diharapkan Komisi B, tujuan penyertaan modal dilakukan tak lain ingin mendorong PD Panglungan agar memiliki daya saing. Sehingga apa yang telah diupayakan oleh Pemkab Jombang serta DPRD sesuai dengan tujuan awal.

Ditempat yang sama, Direktur Utama (Dirut) PD Panglungan, Tjahja Fadjari mengatakan jika selain inovasi pengolahan tepung porang. Pihaknya juga ingin mengusung target sentra edukasi.

“Selain mesin pengolah tepung porang, kami juga memiliki target lanjutan. Yakni, menjadikan PD Panglungan sebagai destinasi wisata edukasi di Wonosalam,” tuturnya.

Nantinya, peserta didik yang ada di Kabupaten Jombang tidak perlu lagi berkunjung ke sejumlah wilayah di luar Kota Santri.

Guna menunjang hal itu, saat ini PD Panglungan terus melakukan perbaikan wilayah. Target lain yang ingin kami raih yakni menjadikan perkebunan Panglungan sebagai destinasi wisata edukasi.

“Jadi ke depan pelajar di Jombang tidak perlu lagi jauh-jauh manakala ingin melakukan out bound,” terangnya.

Seiring program tadi, pihaknya juga berkeinginan untuk meminta kepada Komisi B agar membantu proses pencairan termin kedua penyertaan modal.

“Kami sangat mengapresiasi Komisi B yang melakukan kunjungan hari ini, sebab bisa mengetahui secara langsung progres pembangunan yang sudah kami lakukan. Berkaitan dengan penyerapan kedua penyertaan modal, kami juga bakal meminta wakil rakyat untuk membantu terkait hal itu,” tandas Fadjari. (*dan)