Disporapar Jombang Gelar Workshop untuk Tumbuhkan Jiwa Entrepreneur dan Bangkitkan Bela Negara

0
598
Hari Purnomo, AP (kedua dari kiri) Plt Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga & Pariwisata Kabupaten Jombang Membuka Workshop Kepemudaan, Rabu (4/11/2020).

Disporapar Jombang Gelar Workshop untuk Tumbuhkan Jiwa Entrepreneur dan Bangkitkan Bela Negara

Jombang, layang.co – Dinas Kepemudaan, Olahraga & Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Jombang, hari Rabu (04/11/2020)  menggelar Workshop bagi Generasi Muda, bertujuan memberikan  life skill & keahlian bagi pemuda-pemudi hebat guna mampu mengembangkan potensi dan prestasi diri.

Kegiatan yang dibuka oleh Hari Purnomo, AP Plt Kepala Dinas Porapar Kabupaten Jombang itu diikuti 50 orang peserta Pemuda-pemudi terbaik di Kabupaten Jombang, seperti dari unsur mahasiswa, pemuda aktivis sosial masyarakat, pemuda anggota OKP yang mendapatkan undangan, dan Afif Syaifulloh, S.Pd Kasi Kepemudaan Disporapar, bertempat di Aula Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur Wilayah Kerja Kabupaten Jombang di Jl. Angrek 04, Desa Candimulyo, Kecamatan Jombang.

Hari Purnomo, AP dalam kesempatan tersebut minta kepada peserta untuk bisa mengikuti kegiatan hingga selesai, mengingat kegiatan workshop sangat urgen untuk pengembangan potensi diri generasi muda dimasa pandemi Covid-19 ini.

“Nara Sumber akan memberikan materi yang bermanfaat terutama untuk menyikapi perekonomian yang melemah belakangan ini. Untuk itu, pada diri pemuda dibutuhkan keberanian untuk berinisiatif menumbuhkan jiwa kewirausahaan baru. Endhing dari kegiatan ini diharapkan muncul pemikiran sumbangsih pemuda dalam eksistensi mengisi pembangunan bangsa,” harap Hari Purnomo AP, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Kesra, Hukum dan Politik Pemkab Jombang ini.

Hari Purnomo berharap, pemuda-pemudi diminta tidak gagap teknologi pada era digitalisasi ini, justru bisa memanfaatkan jaringan internet. Seperti melakukan aktivitas wirausaha atau entepreneur yang dicirikan dengan pandai, atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun manajemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya, tuturnya.

Pemuda-pemudi dari Berbagai Unsur Mengikuti Workshop, di Aula BLK Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jatim, di Jl Angrek No 04, Desa Candimulyo, Kec. Jombang.

Workshop yang mengambil tema: “Pemuda Bersatu & Bangkit, Indonesia Kuat” ini dihadiri Nardi, SH., MM (Kepala Seksi Pemberdayaan Pemuda, Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Timu) sebagai nara sumber dengan materi Program Kepemudaan dalam Menghadapi Pemuda dan Generasi Milenial. Selain itu,  juga disampaikan materi Kepribadian Pemuda Maju oleh Afrizal Prasadana dari Universitas Pertahanan Indonesia.

Nardi mengatakan generasi muda milenial yang lahir pada 1980-2000 telah mengenal internet sejak kecil. Menurutnya, terdapat 5 karakter generasi milenial, yaitu: 1) melek teknologi, 2) bergantung pada mesin pencari, 3) learning by doing, 4) tertarik pada multimedia, 5) membuat konten internet.

Kamajuan internet bagi generasi milenial memberikan manfaat positif dan negatif. Efek negatif seperti mudah termakan isu Hoax, yakni Informasi bohong yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat-buat seolah-olah benar adanya. Selain itu juga rentan disinformasi, yaitu penyampaian informasi yang salah (dengan sengaja) untuk membingungkan orang lain.

Menurut Nardi, terdapat 8 problem dan tatangan pemuda di era digitalisasi, diantaanya, Napza, Pornografi, Kejahatan Seksual, Perkawinan Usia Dini, Radikalisme, Perubahan Style dan Lingkungan Strategis (Politik, Ekonomi, Budaya, Pendidikan), Munculnya Pengangguran, serta Kurangnya Kesempatan Berpolitik bagi Pemuda.

Diungkapkan oleh Nardi, berdasarkan laporan kinerja BNN 2015 data pengguna narkoba di Indonesia, tahun 2008 (3.362.527 orang), tahun 2011 (4.274.333 orang), tahun 2014 ( 4.022.228 orang), tahun 2015 (4.098.029 orang). Fluktuatif, kesannya.

Siapa pengguna Narkoba, tanya Nardi, ternyata kalangan pekerja mencapai 70%, pelajar/ mahasiswa 22%, dan pengangguran 8%. Namun, perkembangan peredaran narkoba belakangan ini sudah merangksek ke segala lapisan di kota hingga ke pelosok desa, kata Nardi.

Memperhatikan problem dan tantangan ini, pemuda-pemudi di Kabupaten Jombang diminta tidak terperosok pada problem negatif bangsa. Akan tetapi, justru, diharapkan mampu kerja sama dan membantu pemerintah untuk mengembangan potensi positif, menjadi generasi pelopor.

Hal ini, lanjutnya, Dispora Jawa Timur dalam tahun 2020 mengadakan pemilihan seleksi Pemuda Pelopor dalam bidang: 1) Pendidikan, 2) Agama, Sosial dan Budaya, 3) Pengelolaan Sumber Daya Alam, 4) Bidang Pangan, 5) Bidang Inovasi Teknologi.

“Kepeloporan bidang tersebut minimal harus sudah berjalan selama satu tahun terakhir, dengan verifikasi dan rekomendasi oleh OPD, dalam hal ini Dinas Pemuda Olahraga setempat,” pungkas pungkas Nardi.

Sedangkan Afrizal Prasadana, S.I.Kom yang menyampaikan materi “Kepribadian Pemuda Maju”, mengatakan, pemuda harus memiliki Integritas, memiliki keberanian, memiliki jiwa korsa, mampu memutuskan hal baru, memiliki rasa ingin tahun yang tinggi, memiliki mental kejuangan dalam mengembangan pribadi yang mandiri.

Afrizal Ketua DPC PPMI Kabupaten Jombang memfokuskan materi bela negara itu menukaskan, Bela Negara adalah spektrum yang sangat luas, dimulai dari upaya untuk membangun kehidupan sosial yang harmonis, rukun, saling menghormati (menghormati perbedaan), sampai dengan tindakan menangkal ancaman serangan musuh bersenjata yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri, demi untuk melindungi kedaulatan bangsa dan negara.

“Bela Negara bermuara pada kedamaian untuk kemakmuran rakyat, yakni dengan melestarikan budaya Indonesia, jangan menjadi provokator, memiliki sikap toleransi yang tinggi, dan menghormati jasa para pahlawan,” kata Afrizal Prasadana, Pemuda Pelopor Jawa Timur Bidang Pendidikan tahun 2017 ini. (dan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here