Desa Sengon Terpilih Jadi Kampung Tangguh Tangkal Covid-19 di Jombang
Jombang, layang.co – Desa Sengon di Kecamatan Jombang, hari Rabu (27/05/2020) ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang sebagai “Kampung Tangguh” dalam upaya penanggulangan atau tangkal penyebaran virus corona (Covid-19).
Acara penetapan “Kampung Tangguh” itu dilaksanakan seremonial dihadiri Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab, Kapolres Jombang AKBP Boby Pa’ludin Tambunan, S.H., S.IP bersama Forpimda lainnya. Diantaranya, ada unsur DPRD Jombang, Kodim 0814, Sekdakab dan Kepala Dinas OPD terkait.
Kegiatan itu disambut antusias oleh Kepala Desa Sengon Totok Soetjahjo berserta perangkat dan elemen organisasi desa. Mereka turut hadir mengikuti kegiatan, sembari melakukan senam bersama di halaman Balai Desa di bawah terik matahari (sekitar pukul 10an) untuk menghangatkan tubuh, guna mengusir, atau memutus penularan virus barangkali ada yang menempel di tubuh.
Kades Totok Soetjahjo merasa sangat senang, atas dipihnya Desa Sengon sebagai Kampung Tangguh. Rasa gembira ini menyusul adanya tiga warga Desa Sengon yang di nyatakan positif terkenan Covid-19 yang sementara ini masih dalam perawatan.
“Dari kejadian ini, Desa Sengon dipilih, agar masyarakat menyadari dan memahami bagaimana tentang virus corona,” paparnya.
Totok melanjutkan, saya senang sekali Desa Sengon dijadikan Kampung Tangguh. Dengan demikian, warga akan mendapat edukasi yang benar terhadap upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, tuturnya.
Menurut dia, kegiatan ini akan meringankan tugas Pemerintah Desa dalam upaya penanggulangan Covid-19. Melalui program, instruksi yang ditetapkan oleh Kapolda Jawa Timur melalui Kapolres Jombang dan Gubernur Jawa Timur bersama Bupati Jombang, kita mengajak warga masyarakat untuk mengikuti protokol virus corona yang ditetapkan oleh pemerintah, secara mandiri.
“Istilah popoler sekarang “New Normal”, dengan pemahaman tatanan pergaulan hidup baru dalam suasana penyebaran Covid-19,” jelas Kades.
Untuk itu, katanya, Desa Sengon yang memiliki sekitar 9.300an jiwa tersebar pada 6 dusun, dengan dua orang Kepala Dusun ini telah terbiasa hidup dalam situasi Covid-19. Yakni mereka sudah terbiasa aktifitas mengenakan masker. Pergaulan dengan menjaga jarak dan sudah biasa mencuci tangan sesering mungkin.
“Disetiap teras rumah warga, tercatat 2.300 Kepala Keluarga (KK) secara mandiri sudah tersedia bak/timba air mengalir dan sabun cuci,” ujar Kades.
Di Desa Sengon, yang konon terkenal dalam parikan gending jula juli ludruk itu, terdapat Posko pelayanan medis, dengan motto “Sengon Siap Sengon Bisa untuk Menjadi Kampung Tanggung”.
Posko itu berada di Kompleks Balai Desa, dengan petugas pembantu perangkat desa dan elemen relawan organiasasi desa. Dilakukan secara bergiliran, untuk menjaga kebersamaan. Cara memelihara kebersamaan di Desa Sengon yang sudah berjalan selama ini yakni, dilakukan jimpitan beras di rumah warga. Hasilnya dimanfaatkan untuk kegiatan sosial dalam lingkup desa, pungkas Kades Totok. (dan)