Butuh 30 Hari Mewujudkan Kampung Tangguh Mandiri “New Normal Life” di Desa Sengon dan Kepatihan Jombang

Desa Kepatihan Diproyeksikan Menjadi Kampung Tangguh Cegah Penyebaran Covid-19, Rabu (27/05/2020).

Butuh 30 Hari Mewujudkan Kampung Tangguh Mandiri “New Normal Life” di Desa Sengon dan Desa Kepatihan Jombang

Jombang, layang.co – Minimal butuh waktu 30 hari ke depan untuk mewujudkan keadaan menjadi Kampung Tanngguh Mandiri menuju  pola “New Normal Life” di Desa Sengon dan Desa Kepatihan,  di Kecamatan Jombang Kota, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Dipilihnya dua desa ini karena sudah ada warganya yang positif tertular virus corona (Covid-19).  Kejadian  tersebut menjadi sebagian dasar rujukan Pemerintah memilih desa tersebut. Penentuan desa tersebut  berdasarkan  instruksi Pemerintah Provinsi Jawa Timur oleh Gubernur Jawa Timur dan oleh Kapolda Jawa Timur.

Implementasi instruksi itu dilaksanakan oleh Kapolres Jombang AKBP Boby P Tambunan bersama  Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab, hari Rabu (27/5/2020). Pelaksanaan Kampung Tangguh dilaksanakan secara bertahap dengan rincian, tahap persiapan selama 3 hari,  dan tahap kemandirian menuju masyarakat  tangguh selama 14 hari.

Selanjutnya, akan dilakukan asistensi pemantapan selama 14 hari sehingga total asistensi pelaksanaan Kampung Tangguh selama 30 hari, untuk menuju new normal life, demikian realease yang disampaikan oleh Kasubbaghumas Polres Jombang, AKP Hariyono sore.

Pembentukan Kampung Tangguh peresmiannya dilaksanakan secara sinergi Bupati Jombang bersama Kapolres, disaksikan oleh anggota Forpimda Jombang. Tampak Ketua DPRD Jombang Zuremi Mas’ud, Komandan Kodim 0814/Jombang Letkol Inf Triono, Sekdakab Jombang dan Kepala Dinas OPD terkait. Hadir pula Formpimka, Kades Sengon dan Kades Kepatihan, Perangkat Desa, RT/RW dan elemen organisasi desa serta relawan setempat.

Pembentukan Kampung Tangguh berbasiskan Problem Oriented Policing (P.O.P) dengan semangat Gotong Royong antara Masyarakat bersama Polri, Pemkab dan TNI yg diasistensi oleh Pamatwil Kabidlabfor Polda Jatim KBP Haris Aksara, S.H

Di Dusun Sengon I terdapat 84 KK,  terdapat 3 orang Positif Covid-19 dan 6 orang OTG (orang tanpa gejala). Dalam upaya memutus rantai penularan Covid-19, di desa ini telah ada portal pintu masuk serta penerapan one gate system. Setiap rumah ada tempat cuci air mengalir dan sabun tangan. Test suhu badan bagi warga pendatang/masuk kampung.

Gotong royong lainnya dilakukan budaya jimpitan beras digunakan untuk kekuatan lumbung pangan, penyiapan masakan oleh warga kepada warga isolasi, pembuatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di halaman rumah, berjemur dan olahraga setiap pagi bagi masyarakat.

Selain itu juga dilakukan sosialisasi cegah covid dan pemulasaraan jenazah oleh Dinas Kesehatan Jombang, pembentukan Pos Siskamling siaga covid-19, pembentukan Grup WA sebagai sumber komunikasi warga Kampung Tangguh.

“Alhamdulillah, pelaksanaan rapid test kepada 6 orang OTG warga Sengon hasilnya Non Reaktif,” ungkapnya.

Kades Kepatihan Erwin (kanan) Menunjukkan Sarana Cuci Tangan di Lingkup Kantor Desa.

Sedangkan di Desa Kepatihan, kata Hariono sebagai Kampung Tangguh yang acaranya di RW 9 lantaran terdapat satu orang Positif Covid-19 dan 10 orang OTG.  Untuk menekan aktifitas warga di Desa Kepatihan ada relawan kurir 2 orang, pembuatan Desinfektan dan Hand Sanitizer yang selanjutnya dibagikan gratis. Pemberdayaan UMKM di kampung tangguh untuk pembuatan masker, kemdian di beli oleh desa dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat.

“Di lingkup desa ini juga ada pemasangan 40 unit CCTV untuk penguatan system keamanan di Kampung Tangguh. Warga Desa ini juga sudah melaksanakan protokol kesehatan penanggulangan Covid-19,” papar AKP Hariyono. (dan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *