Normal
0
false
false
false
IN
X-NONE
X-NONE
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
Sebanyak 85.000 Warga Jombang akan Peroleh Bantuan Sembako BPNT Senilai Rp 150.000 per Orang Tahun 2020
Jombang, layang.co – Sedikitnya 85.000 warga yang berdomisili di desa tersebar pada 21 Kecamatan se-Kabupaten Jombang akan mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah. Bantuan itu mulai diterimakan pada bulan Pebruari 2020 ini berupa sembilan bahan pokok (Sembako) senilai Rp 150.000 per penerima.
Nilai bantuan itu meningkat Rp 40.000 per orang dibanding tahun 2019 lalu sebesar Rp 110.000/orang. Bantuan sosial diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap bulan, melalui mekanisme akun elektronik untuk membeli bahan pangan di pedagang pangan/e-warung yang sudah ditentukan bekerja sama dengan bank dan bulog.
“Transformasi BPNT tahun 2020 ini dilakukan untuk mewujudkan penguatan perlindungan sosial, meningkatkan efektivitas bantuan sosial pangan bagi PKM. Bantuan ini diharapkan akan bisa mengurangi jumlah keluarga miskin di Kabupaten Jombang,” jelas Bupati Hj Mundjidah Wahab kepada awal media seusai membuka acara di Ruang Rapat Bung Tomo, Pemkab Jombang, Selasa (18/2/2020).
Menandai pemberian bantuan dimaksud Dinas Sosial Pemkab Jombang menggelar Rapat Koordinasi Sosialisasi dan Lounching Program Sembako Tahun 2020, dengan tema “Tingkatkan Sinergisitas untuk Menurunkan Angka Kemiskinan”, yang bertempat di Ruang Rapat Bung Tomo, Pemkab Jombang.
Kegiatan itu dihadiri Sekdakab Jombang Dr H Ach Jazuli, M.Si, Kepala Dinas Sosial Jombang Drs Moh Soleh, M.Si., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agus Purnomo, S.H., M.Si., sejumlah Kepala OPD Pemkab Jombang dan pegiat sosial warga penerima bantuan. Dalam kesempatan Dinas Sosial sekaligus melakukan sosialisasi mekanisme penerimaan bantuan.
Sesuai membuka acara Bupati di dampingi sejumlah Kepala OPD memberikan bantuan secara simbolis kepada tiga orang warga KPM. Sembako yang diberikan berupa beras, telur, mie, minyak. Pemberian itu menggunakan akun nama penerima sesuai dengan basic data yang sudah masuk ke Kementrian Sosial.
Memasuki ahun 2020 ini jumlah penerima BPNT untuk Kabupaten Jombang turun 25.000 penerima. Hal ini menurut Soleh, saat mendampingi Bupati, data tahun 2019 lalu sebanyak 110.000 orang, namun tahun 2020 ini menjadi 85.000 orang penerima.
Penurunan ini menurut Bupati, akan terus dievaluasi, diupdate enam bulan sekali. Di depan peserta sosialisasi Bupati juga minta kepada Tim Petugas Dinas Sosial untuk terus melakukan stikerisasi. Banyak warga yang menolak ditempelin stiker di rumahnya. “Penolakan itu, akan kita alihkan kepada warga berhak menerima,” tegas Bupati.
Sedangkan menurut Soleh, bentuk bantuan Sembako yang diterima sesuai dengan potensi dan kondisi lokal. Untuk tahun 2020 ini ada tambahan daging ayam satu kilogram dalam bentuk beku. Untuk ini, pinta Soleh, agen harus menyediakan fasilitas, minimal berupa sterofom. Tidak boleh merepotkan warga penerima.
“Program sembako tahun 2020 diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pencegahan stunting, dan penurunan angka kemiskinan, serta menumbuhkan perekonomian lokal kepada petani lokal Kabupaten Jombang,” kata Soleh. (dan)