Suplayer Kayu Sengon dari Wonosalam Limbung, Tagihan Ratusan Juta Ngendon di Pabrik Tripleks

0
1660
Gelondongan Kayu Sengon Dari Wonosalam, Siap Dikirim ke Pabrik

Suplayer Kayu Sengon Dari Wonosalam Limbung, Tagihan Ratusan Juta Ngendon di Pabrik Tripleks 

Jombang, layang.co – Pelaku usaha perkayuan, suplayer dari Wonosalam merasa limbung. Untuk sementara tidak bisa melanjutkan usahanya sebagai penebang pohon karena modal usaha  menipis, bahkan nyaris habis.

Lantaran, tagihan ratusan juta atas setoran kayu yang sudah dikirim ke pabrik tripleks, ngendon. Belum tahau kapan dilunasi oleh pihak perusahaan.

Susilo dan Supari kepada awak media, Kamis (30/1/2020) menyesalkan sikap dari perusahaan yang mengacuhkan keadaan dimaksud. Sudah berulangkali pihaknya melakukan penagihan, akan tetapi mendapatkan jawaban tidak pasti.

“Akibat tagihan yang belum dibayar dari perusahaan, membuat kami tidak bisa menjalankan usaha. Tidak berani nebang pohon, meskipun kami terus melakukan survey, di kebun petani. Namun tidak ada uang untuk pengikat sebagai tanda jadi untuk berikut di tebang,” tukas Supari.

Menurutnya, sikap perusahaan tidak seirama dengan semangat warga tani pemilik kebun di Wonosalam. Yang mana, perusahaan pada beberapa tahun lalu, telah melakukan sosialisasi terhadap potensi tanaman pohon sengon.

“Dari sosialisasi itu, banyak warga yang menanam sengon. Bahkan petani  menebang pohon lain yang tidak produktif. Kemudian menggantinya dengan tanaman sengon,” ungkap Susilo mendampini Supari.

Keadaan sekarang, banyak pohon sengon yang sudah tumbuh besar, dan sudah waktunya ditebang, untuk selanjutnya diproduksi jadi bahan olahan lain, namun belum dilakukan penebangan, karena pelaku usaha kesulitan biaya operasional.

Supari mengisahkan, tagihan yang menjadi tanggungjawab perusahaan/pabrik tripleks yang berada di Desa Tanon, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang besarannya sekitar  Rp 170.000.000 lebih. Besaran itu, atas setoran kayu dalam bentuk gelondongan sebanyak 18 rit/truk Cold Diesel. Kiriman kayu itu, seingat Supari terakhir tanggal 29 Nopember 2019 lalu.

“Modal saya terbatas, dan sudah kesulitan mencari pinjaman modal. Kalau tidak segera mendapat tagihan, saya bersama tim tidak bisa nyambut gawe, mas,” ujar Supari.

Pabrik Tripleks PT SGS, Bertempat di Desa Tanon, Kecamatan Diwek, Jombang

Sementara itu pihak PT Sumber Graha Sejahtera melalui Richard Ismanu Grader PT SGS yang beralamat tersebut, ketika dihubungi awak media  tidak bisa menjawab banyak. Dia mengatakan, kalaupun dipaksa membayar menunggu saldo perusahaan lebih. Selain itu, hak sepenuhnya pembayaran ada di Korwil dan Kadiv Logistik PT. Sumber Graha Sejahtera, tuturnya.

Dihubungi secara terpisah Kadiv Logistik PT. SGS, Aksin ketika dihubungi via handphone menjelaskan, bab tagihan suplayer tetap akan diperhatikan dan segera dibayar. Namun, dia tanpa berani menjelaskan waktu kapan dibayarkannya. (dan)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here