Enceng Gondhok, Ancaman Serius Jembatan Desa Sebani, Sumobito Jombang

0
568
Tumpukan Enceng Gondhok Tampak dari Jembatan

Enceng Gondhok, Ancaman Serius Jembatan Desa Sebani, Sumobito Jombang

 Jombang, layang.co – Kian terus bertambahnya tumpukan enceng gondok yang berada di aliran sungai Desa Sebani, Kecamatan Sumbito, Kabupaten Jombang  menjadi acaman serius terhadap keamanan jembatan penghubung antar desa dikawasan itu.

Apabila kondisi ini tidak segera diambil tindakan oleh pihak yang berwenang, akan bisa menimbulkan efek yang merugikan semua pihak. Sebagaimana terjadi di Desa Kudubanjar, Kecamatan Kudu, Jombang, yang mana “enceng gondhok membawa hanyut jembatan hingga sejauh 900 meter”.

Belajar dari  kejadian tersebut pada akhir tahun, Selasa (31/12/2019) lalu, dampak hujan deras dan volume air meluap mengalirdan cukup besar pada sungai Marmoyo, mengakibatkan tumpukan enceng gondhok di sungai terus bergerak. Karena kuatnya desakan tumpukan enceng gondhok yang hanyut, akhirnya membawa dampak badan jembatan tergerus, putus dan ikut hanyut. Bahkan potongan jembatan, tersangkut, numpang diatas tumpukan enceng gondok.

Sementara keadaan enceng gondhok yang berada di bawah jembatan Desa Sebani, cukup tebal.  Pengamatan layang.co sepanjang hari, hingga Selasa (7/1/2020) kapasitas akumulasi enceng gondhok terus bertambah. Pada awal Nopember, tampak tumpukan enceng gondhok, yang tersangkut pada tiang penyangga jembatan dengan jumlah belum mengkwatirkan, aliran air masih tampak lancar. Akan tetapi seiring dengan ada hujan turun, sedikit demi sedikit tumpukan enceng gondhok terus bertambah banyak.

Hingga, saat layang.co mengambil gambar, dari beberapa titik di lingkungan jembatan, panjang tumpukan enceng gondhok sudah mencapai lebih dari 100 meter dari titik tengah jembatan. Bertambahnya tumpukan enceng gondhok itu seiring dengan adanya arus air dari arah barat. Bertambahnya tumpukan tampak mulai naik, tebal, terutama yang mepet dengan tiang penyangga jembatan.

Enceng Gondhok Komposisinya Terus Bertambah Akumulasinya

Kondisi ini mengkawatirkan, jikalau ada penambahan debit air dari arus barat ke timur, karena adanya hujan sewaktu-waktu. Volume air akan bertambah, tak pelak air akan mendorong enceng gendhok untuk bergerak ke arah timur.  Hingga berita ini di uploud, belum ada pihak yang bisa dikonfirmasi.

Untuk diketahui, jembatan Desa Sebani ini berada di ruas sungai atau Kali Tenggor. Panjang jembatan 50 meter dengan lebar 4 meter, dengan kontruksi beton permanen. Hulu sungai ini hanya berada di Jombang, mulai dari wilayah Kecamatan Tembelang. Sungai ini merupakan avor, atau jalur buangan air berasal dari lingkungan persawahan dan perkampungan daerah aliran sungai (DAS) Tenggor.

Namun, hilir dari Sungai Tenggor ini memberikan kontribusi bagi warga tani di wilayah Kecamatan Sooko Mojokerto. Karena di Desa Mbesok, Modongan Kecamatan Sooko jalur sungai ini dibendung. Terdapat Dam, yang berfungsi untuk menaikkan debit air, lantas didistribusi untuk memenuhi irigasi teknis pertanian di wilayah Desa Karangkedawang, Desa Modongan, dan sekitarnya.

Wakil Bupati Jombang Sumrambah ketika mendapat laporan tentang kondisi keadaan enceng gondhok di wilayah jembatan Desa Sebani, awal pekan ini menegaskan, informasi ini akan diteruskan ke dinas terkait, guna segera dilakukan tindakan sebelum musim hujan turun di wilayah sekitar sungai dimaksud. “Ya akan saya sampaikan, ke OPD yang berkempeten, sebelum debet air bertambah pada suang sungai dimaksud, sebelum enceng gondhok menimbulkan efek negatif,” katanya. (dan)

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here