Bupati Hj Mundjidah Wahab Apresiasi Sikap Aisyiyah Dukung Jombang Berkarakter dan Berdayang Saing
Jombang, layang.co – Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab dan Wakil Bupati Sumrambah mengapresiasi sikap tegas organisasi perempuan Muhammadiyah “Aisyiyah” mendukung program Pemerintah Kabupaten Jombang, dalam menwujudkan kemajuan segala bidang bagi warga masyarakat Kabupaten Jombang.
Dukungan itu dilakukan dengan tatap muka dalam kegiatan “Konsolidasi Organisasi Muhammadiyah yang Berkemajuan dalam Mewujudkan Jombang yang Berkarakter dan Berdaya Saing,” Sabtu (21/12), bertempat di Pendopo Kabupaten Jombang antara Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Jombang bersama konstituennya, diterima oleh Bupati dan Wakil Bupati.
Atas nama masyarakat dan jajaran Pemerintah Kabupaten Jombang, saya sampaikan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras Aisyiyah dalam mengabdikan diri untuk kepentingan ummat. Ini merupakan upaya kita untuk menguatkan tali silaturahmi dan membangun kebersamaan sebagai perwujudan hubungan sesama (hablu minan nas) dalam bermasyarakat kehidupan. Semoga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah SWT. Sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah, kata Bupati.
Selama 105 tahun eksis, menurut Bupati, berbagai bentuk kegiatan dan amal usaha berhasil dikembangkan Aisyiyah. Namun begitu di tengah kemajuannya, Aisyiyah tak meninggalkan nilai-nilai Islam yang berkemajuan dan gerakan pencerahan (at-tanwīr), yaitu Islam yang senantiasa menebar kebaikan dan keutamaan, memuliakan harkat dan martabat laki-laki dan perempuan tanpa diskriminasi, membangun perdamaian, menghargai kemajuan, mencerdaskan kehidupan bangsa, menjunjung akhlaq mulia dan memajukan kehidupan umat manusia.
Aisyiyah, lanjut Bupati, tumbuh menjadi organisasi otonom yang berkembang pesat di seluruh penjuru tanah air. Peran organisasi “Aisyiyah” sejak zaman pra kemerdekaan sampai dengan saat ini tidak diragukan lagi. Terlebih pada hal-hal yang terkait langsung dengan pendidikan baik formal maupun informal.
Bupati menguraikan, pada tahun 1923, gerakan pemberantasan kebodohan yang menjadi salah satu pilar perjuangan Aisyiyah terus di giatkan dengan mengadakan pemberantasan buta huruf pertama kali, baik buta huruf Arab maupun latin.
Dalam hal pergerakan kebangsaan Aisyiyah juga termasuk organisasi yang turut memprakarsai dan membidani terbentuknya organisasi wanita pada tahun 1928. Aisyiyah bersama organisasi lainnya, bangkit berjuang untuk membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan dan kebodohan.
“Aisyiyah dari waktu ke waktu terus meningkatkan dan memantapkan perannya dalam rangka meningkatkan dan memajukan harkat wanita Indonesia. Aisyiyah di masa mendatang tidak bisa dianggap enteng,” ungkap Bupati.
Untuk itu, tanpa bermaksud mencampuri otonom organisasi, saya berpendapat di masa mendatang, dituntut tetap teguh dan konsisten membawa organisasi Aisyiyah ini memantapkan perannya dalam proses pembangunan, mampu meminimalisir munculnya masalah-masalah khilafah, serta berpartisipasi aktif, khususnya berkaitan dengan peningkatan harkat martabat wanita, partisipasi wanita pada sektor publik, serta pendidikan berlandaskan agama bagi generasi penerus, tambahnya.
“Aisyiyah telah memasuki usia 105 tahun. Aisyiyah yang besar ini harus terus kita rawat dan kita tegakkan agar semakin besar dan bermanfaat, tidak hanya untuk kepentingan Muhammadiyah Aisyiyah semata, tetapi juga kepentingan mensejahterakan dan mencerdaskan kehidupan umat bangsa,” pungkas Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab. (dan)