ODGJ di Jombang Kesulitan Akses Dana Bantuan Sosial dari Kementrian Sosial
Jombang, layang.co – Sebuah Yayasan Rehabilitasi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Jombang, Jawa Timur merasa kesulitan menyerap dana bantuan dari Kementerian Sosial. Sebab penyaluran bantuan harus melalui ATM (Automatic Teller Machine) yang menyulitkan pengelola dalam mengurusnya. Akibatnya dari 255 pasien yang ada, hanya 8 pasien yang kini dalam proses kepemilikan ATM.
Penghuni Yayasan Griya Cinta Kasih yang berlokasi di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, terus bertambah. Saat ini yayasan ini dihuni 255 pasien ODGJ berasal dari berbagai daerah. Mereka dikelompokkan pada tiga katagori.
Katagori yang sedang, ODGJ dilepas bersama puluhan teman lainnya. Pada kategori inin bahkan bisa mengikuti ibadah shalat berjama’ah di Mushalla. Pasien seperti ini sudah melewati masa kritis.
Sedangkan pasien yang katagori berat, harus masuk dalam kurungan besi. Pasien yang sangat berat, satu orang dalam satu kurungan. Pasien yang sudah tidak mau berkelahi dengan temannya, satu kurungan lebih dari satu pasien.
Saat ini yayasan yang telah berdiri tahun 2005 ini merasa kesulitan menyerap bantuan dana dari Kementerian Sosial. Sebab ketentuan penyaluran bantuan, melalui atm sebuah bank. Padahal, hampir 100 persen, pasien tidak memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk). Selain itu, pembuatan kartu ATM harus dilakukan di daerah asal pasien.
Sehingga bantuan Kementerian Sosial tidak akan diurus, padahal pihaknya sangat membutuhkan dana bantuan dimaksud. Untuk memenuhi kebutuhan yayasan yang mencapai 156 juta rupiah perbulan, Pengelola Yayasan harus bekerja keras menjalankan usaha seperti biasanya.
Hal ini dilakukan karena bantuan yang masuk, baik yang bersumber dari wali pasien, bantuan warga sekitar, bantuan pengusaha, hanya sebesar 56 juta rupiah perbulan. Masih sukup besar untuk mencukupi kebutuhan bagi para pasien ODGJ.
Jami’in ketika diwawancaria mengatakan, untuk mencukupi kebutuhan operasional setip hari, yayasan ini memiliki sejumlah usaha. Diantaranya, penggemukan sapi dan pembuatan tusuk sate. Selain itu, juga usaha pertanian dan pembuatan flooring berbahan kayu. “Ya demikianlah upaya kami, sehingga kebutuhan 255 pasien dan 12 relawan bisa terpenuhi,” ungkapnya.
Kepada Dinas Sosial Kabupaten Jombang M Sholeh ketika dikonfirmasi di Kantor Dinas Jl. R Wijaya 15 belum ditemui, menurut staf Dinsos, Kepala Dinas sedang dinas keluar, mobil dinas tidak ada di tempat parkir. Sementara konfirmasi melalui WhatsApp ke nomor pribadi M Sholeh, hingga Senin (16/12) sore belum mendapat balasan. Materi WhatsApp yang terkirim masih dua centang raster (belum dibuka/dibaca). (ab/dan)